Hoseok menggeleng pelan, tangannya meraih tangan Yerin untuk menenangkan. Mereka berdua baru saja berdebat dan berakhir Yerin yang entah sejak kapan jadi suka sekali menangis. Meski begitu Hoseok masih sering menggoda Yerin, membuat kekasihnya itu semakin menggemaskan. Karena tidak tahan, Hoseok segera memeluk Yerin dibarengi dengan kekahan kecil saat berhasil memeluk nya.
"Aku akan menunggumu sampai semua masalah kamu disini selesai. Jangan pikirkan apapun untuk sekarang ini. Lagipula Yoon Gi masih membutuhkan mu"
"Ta-tapi kau send-"
"Aku baik, tidak apa-apa. Aku percaya padamu"
Yerin merengut lucu dan tanpa diduga mengecup bibir Hoseok dengan lembut. Setelah nya malah Yerin yang tersipu malu dan segera menarik selimut untuk segera tidur. Membuat Hoseok semakin ingin menggoda Yerin.
Keesokan harinya Yerin dan Hoseok datang ke rumah sakit pagi-pagi buta. Agar saat Yoon Gi bangun dirinya sudah ada di samping Yoon Gi. Sedangkan Hoseok akan berjaga di luar ruangan.
Tepat saat Yerin masuk ke dalam, Yoon Gi mulai tersadar dari mimpinya. Dengan cepat Yerin menghampiri, menunggu dengan sabar saat Yoon Gi membuka kedua manik kembarnya.
"Sudah bangun? Ingin sesuatu"
Yoon Gi tidak merespon, namun tatapannya terpaku pada Yerin.
"Hey ada apa?"
Satu tangan Yoon Gi yang terbebas dari infus berusaha meraih wajah Yerin dan memastikan jika itu bukan halusinasi nya saja. Yoon Gi masih sangat ingat jika Yerin berpamitan padanya tadi malam.
"Kau... ti-tidak ja-jadi pergi?"
Yerin menggeleng pelan, wanita itu juga tersenyum lembut pada Yoon Gi, terlihat sangat cantik. Melihat Yoon Gi yang berusaha untuk bangun, dengan hati-hati Yerin membantu. Namun siapa sangka jika Yoon Gi langsung memeluknya dengan sangat erat. Pria itu menangis disertai permintaan maaf berulang kali, itu berlangsung cukup lama hingga membuat Yerin khawatir karena itu bisa membuat Yoon Gi kembali kesulitan untuk bernapas.
"Tenanglah, kau akan kesulitan bernapas nanti" Yerin mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk punggung Yoon Gi dengan pelan.
"Aku sudah terlalu banyak menyusahkan mu"
Yerin melepaskan pelukan, menakup wajah Yoon Gi dengan lembut.
"Tidak gratis karena sudah menahan ku, dan sebagai imbalannya kau harus sembuh dan kembali sehat. Mengerti"
Yoon Gi mengangguk dengan patuh, selanjutnya Yerin menghapus jejak air mata Yoon Gi yang kelewat banyak. Dirinya juga menggerutu lucu karena bahunya harus basah karena ulah Yoon Gi.
"Mau mencari udara segar?"
Yerin mengajak Yoon Gi pergi ke taman rumah sakit, disana wanita itu menceritakan banyak hal pada Yoon Gi. Sirat wajah bahagia tampak begitu jelas di wajah Yoon Gi. Hoseok yang mengamati mereka berdua tersenyum kecil, bahagia nya sampai menular padanya.
"Bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu lagi dan lagi Yerin, kau begitu mengagumkan bahkan dari jarak sejauh ini"
Satu minggu kemudian
Namjoon mengantar kepergian Yerin dan juga Hoseok ke bandara. Dikarenakan Yoon Gi yang baru saja keluar dari rumah sakit membuatnya terpaksa harus beristirahat di rumah. Menurut pada perkataan Yerin adalah hal teraman atau Yerin tidak akan mau menghubungi Yoon Gi kembali.
Selama satu minggu terakhir, Yerin mencoba mencari cara untuk bisa mengatasi gangguan kepanikan Yoon Gi tanpa harus ada dirinya disana. Namun yang membuatnya kagum adalah keyakinan Yoon Gi yang mau melakukan terapi. Yoon Gi bersedia menjalani terapi agar tidak membuat Yerin khawatir. Hoseok juga secara suka rela mendatangkan dokter terbaik dari Amerika untuk bisa menangani kasus Yoon Gi dengan baik. Dengan begitu Yerin bisa tenang meninggalkan Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |
FanfictionSahabat, cinta dan takdir. Tiga hal penting yang berhasil membuat kehidupan Jung Yerin seperti setetes air di tengah lautan. Yerin dihadapkan oleh ketiganya, memaksa nya untuk segera memilih. Antara sahabat, cinta atau takdir yang sedang mencoba be...