37

141 33 16
                                    

Hoseok terlihat terburu-buru masuk ke dalam mobil, dengan raut wajah serius karena lima menit yang lalu ibu nya menelpon. Meminta nya untuk segera menjemput Yerin yang saat ini berada di kafe. Ibunya mendapatkan informasi dari salah satu pegawai yang ada disana. Mengatakan jika Yerin mendapatkan tamu yang terlihat begitu asing, kepanikannya bertambah saat ibunya mengatakan jika ciri-ciri orang yang Yerin temui adalah orang dari Korea. Hujan baru saja berubah menjadi mendung, di dalam perjalanan Hoseok memikirkan banyak cara untuk bisa membuat Yerin tetap barada di sampingnya.

"Tidak akan aku biarkan mereka mengambil mu lagi Yerin. Sudah cukup luka di masa lalumu"

Hoseok dengan tidak sabar menginjak pedal gas dan membuat mobil yang ditumpanginya melaju dengan kecepatan penuh. Membuatnya sampai di kafe lima menit lebih awal. Wajah tegas nya menyertai dengan pandangan tajam, segera menghampiri Yerin yang tengah terdiam duduk. Kedua maniknya jelas sudah berembun, tanpa menunggu lama lagi. Hoseok menarik tangan Yerin, menyembunyikan Yerin di belakang punggungnya dan menatap tajam ke arah orang yang saat ini berada di hadapannya.

"Pikirkan baik-baik, Jung Yerin"

Deg

Baik Hoseok maupun Yerin, keduanya terlihat terkejut. Sedangkan sang tersangka pergi begitu saja, tanpa melihat ke arah belakang. Perginya pria yang baru saja meninggalkan tanda tanya besar berhasil membuat Yerin hampir limbung jika saja Hoseok tidak segera memeluknya. Dari kedua manik indah Yerin masing-masing mengeluarkan embun bening. Tidak terdengar isakan, Yerin hanya diam dengan tatapan kosong. Hoseok tidak berani menanyakan pertanyaan apapun dan hanya bisa memeluk untuk menenangkan nya.

Hoseok mengumpat dalam hati, di saat keadaan Yerin sudah membaik, kenapa selalu saja ada hal yang berhasil menyakitinya. Hoseok membimbing Yerin untuk ikut bersama nya. Sesampainya di dalam mobil, tangis Yerin akhirnya bersuara. Suara tangisannya benar-benar menyakitkan, lagi-lagi Hoseok memeluk Yerin.

"Aku harus bagaimana Hoseok? Aku harus bagaimana lagi?"

Hoseok hanya diam tak menjawab, hal yang bisa dia lakukan kali ini hanya menepuk punggung Yerin pelan dengan pelukan hangat darinya.

"Ak-aku... aku tidak ingin kembali ke Seoul"

Seperti ada sebilah pisau yang menancap tepat di jantung nya, rasa sakit seketika menjalar begitu cepat. Kedua manik kembar Hoseok terbelalak, terlalu terkejut dengan ucapan dari sang kekasih. Melepaskan pelukan dengan pelan, pria itu menatap lembut ke arah Yerin.

"Ada apa dengan Seoul, Yerin?"

"Yoon Gi, Yoon Gi.... dia...." Yerin hampir tidak sanggup melanjutkan ucapannya. Wanita itu terus saja terisak kuat.

"Yoon Gi koma Hoseok"

Yerin merangsek masuk ke dalam pelukan, tangisnya semakin menjadi. Mimpi-mimpi yang sering Yerin alami ternyata pertanda jika sang mantan suami nya berada di fase menyakitkan. Yerin tidak pernah menyangka percakapan yang terjadi di alam mimpinya adalah pertanda buruk. Kalimat perpisahan yang sering diucapkan oleh Yoon Gi, Yerin kira hanya ucapan kebohongan. Kedatangan Namjoon, pria yang sudah sangat lama tidak Yerin temui merupakan pembawa pesan menyakitkan ini.

Beberapa waktu yang lalu, Namjoon datang. Yerin yang mengira jika itu adalah Hoseok terdiam untuk waktu yang lama. Wanita itu bahkan tidak bergerak dari tempatnya. Tatapan Namjoon dengan manik yang semakin berembun saat bersitatap dengan Yerin, membuat wanita itu merasa kebingungan. Perasaan Yerin yang baru saja membaik berubah menjadi buruk karena kehadiran Namjoon. Meski pria itu sebelumnya hanya terdiam dan tidak mengatakan hal apapun tapi Yerin seperti mampu menebak jika ada hal yang sangat mendesak.

Hingga pengakuan Namjoon berhasil meruntuhkan pertahanan diri untuk tidak lagi menangis karena Yoon Gi. Hatinya hancur saat mengetahui jika selama ini Yoon Gi berusaha keras untuk mencari keberadaannya, Yoon Gi menyesal akan semuanya. Namun sebelum semuanya selesai diceritakan, Hoseok datang. Menyelamatkan hati serta kondisi Yerin yang tiba-tiba kembali menurun, entah Yerin harus bersyukur atau merasa menyesal karena pesan yang disampaikan Namjoon masih dalam keadaan menggantung. Namun satu yang pasti Namjoon tekankan, jika Yerin harus segera kembali ke Seoul untuk menemui Yoon Gi, ini pertemuan pertamanya setelah sekian lama juga dan mungkin saja pertemuan terakhirnya.

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang