10

532 85 19
                                    

"Cheon-sa"

Pekik dua anak kecil sambil berlarian dan berebut ingin dipeluk. Disusul ibu mertuanya dari belakang yang lebih memilih menjadi penonton saat melihat adegan ala melodrama di depannya. Yerin sampai tertawa kecil melihat Jaemin yang langsung mendorong Haechan menjauh dan tak memberikan peluang sedikitpun pada kembarannya. Haechan menghentak hentakkan kakinya kesal sambil bersiap menangis jika Yerin tidak langsung menarik lalu memeluknya. Ya, meski pada akhirnya Haechan menangis juga. Saat ditanya kenapa, Haechan menjawab sambil sesenggukan bahwa dia rindu berat pada Yerin. Yerin sempat kesulitan meredam tangisan Haechan. Beruntung ibu mertuanya langsung sigap dan menarik Jaemin untuk memberikan akses lebih pada si sulung.

"Haechan rindu, Haechan rindu pada cheon-sa hiks.... kenapa cheon-sa tidak ke rumah lagi dan bermain bersama kami? Apa cheon-sa marah sama Haechan. Maaf kalau Haechan bersalah, maaf kalau Haechan nakal dan membuat cheon-sa marah. Maaf cheon-sa....."

Mau tidak mau Yerin memeluk Haechan. Menciumi pucuk harum kepala Haechan. Meredakan tangisan Haechan yang rindu padanya. Rasa-rasanya Yerin ingin menangis saja, dia seperti ikut merasakan laranya Haechan yang merindukannya. Saat dirinya tak bisa menatap sepasang binar mata yang mengerjab lucu. Atau tingkah si kembar yang bisa membuatnya lupa akan beban yang selalu saja mencekiknya. Yerin jadi ingin kembali ke masa kecil, ke masa dimana dirinya hanya memikirkan kebahagiaan. Hanya memikirkan betapa senangnya bermain, menikmati manisnya gulali atau menikmati sensasi dingin saat makan ice cream. Jika dulu dia ingin sekali cepat tumbuh besar dan menjadi dewasa. Nyatanya sekarang keinginan itu musnah sudah. Yerin menyesal, Yerin rindu masa kecilnya.

"Cheon-sa rindu sangat, maaf yah cheon-sa tidak pernah datang ke rumah dan mengajak kalian bermain"

Yerin dengan gerakan lembut mengusap pipi Haechan dan Jaemin secara bergantian. Jaemin mendekat, memeluk sekali lagi Yerin dan berucap, "Jaemin ingin menangis rasanya kalau sudah rindu cheon-sa. Haechan hyung selalu saja merengek pada eomma untuk bertemu cheon-sa. Jaemin sampai lelah mendengarnya"

Celetukan Jaemin tentu saja berhasil membuat Haechan malu, terbukti dengan pipinya yang merona merah. Tanpa mereka sadari, Yoon Gi sudah bersandar di dinding pembatas antara ruang tamu dan juga ruang keluarga. Menatap dua buntalan menggemaskan dengan senyuman kecil. Lalu di detik berikutnya maniknya beralih menatap Yerin yang terlihat bahagia dengan kedatangan si kembar. Ada desiran hebat saat melihat senyum Yerin yang hangat. Ada perasaan tidak rela meski pada adiknya sendiri. Semenjak keduanya berubah status menjadi suami istri. Binar bahagia di kedua manik Yerin seperti hilang. Senyum indah nan menenangkan seakan lenyap begitu saja. Berganti dengan suasana hati yang selalu saja berkabung di setiap pergantian hari. Senyumnya tak pernah seindah hari ini. Binar matanya tak pernah seterang hari ini. Itu semua tentu saja membuat Yoon Gi iri, kenikmatan yang dulunya bisa dia dapatkan dengan mudah malah menjadi sangat sulit dia dapatkan sekarang meski dirinya berstatus sebagai seorang suami.

Suami.
Yoon Gi miris sendiri dengan satu kata itu.
Hingga sampai sekarang, dirinya tidak pernah sekalipun tidur seranjang dengan Yerin. Yerin benar-benar tidak bisa melakukannya. Dan Yoon Gi harus memahami itu, dia tidak mungkin memaksa dan membuat Yerin kembali terpuruk.
Sudah cukup baginya melihat bagaimana terpuruknya Yerin kala itu. Bagaimana dirinya berusaha sekuat tenaga hanya untuk membuat Yerin kembali seperti semula. Bagaimana dirinya berusaha untuk tidak pernah membahas tentang apapun yang berhubungan dengan perusahaan dan pernikahan mereka berdua. Meski jujur dari lubuk hatinya, Yoon Gi butuh sandaran. Dia butuh wadah untuk meluapkan seluruh emosinya. Seluruh perasaan yang membebaninya selama dua bulan ini.

Ayahnya bahkan sudah seperti menutup mata dengan apa yang Yoon Gi lakukan sekarang. Kalimat pujian tak pernah dia dapatkan. Meski dirinya sudah berhasil menaikkan separuh dari perusahaan yang dulunya hampir hancur itu. Tidak hanya itu, Yoon Gi bahkan berhasil membuat perusahaan yang dipimpinnya sekarang menjadi salah satu perusahaan cabang terbaik, yang memiliki kemampuan menaikkan saham dengan sangat cepat.

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang