13

350 56 6
                                    

Eunbi memekik girang saat melihat kedatangan Yerin. Gadis itu merentangkan tangannya meminta pelukan. Senyum yang lebar serta sambutan hangat membuat Yerin mau tak mau jadi ikut tersenyum lebar. Senyuman yang bisa menular. Eunbi mulai memeluk, mencubit bahkan berteriak gemas pada Yerin membuatnya meringis ngeri dan minta dilepaskan. Eunbi itu sepupunya Jimin, jadi sifatnya pun tak jauh beda dari Jimin.

"Kau terlihat semangat sekali. Sudah izin suamimu?"

Yerin mengangguk mengiyakan pertanyaan.

Setelah berhasil mendapatkan izin dari Yoon Gi, Yerin memang berniat untuk memulai aktifitasnya hari ini. Lagipula di rumah dirinya tidak memiliki kegiatan apa-apa. Eunbi menarik tangan Yerin untuk segera masuk ke dalam gedung kecilnya. Sanggar tulis Eunbi tidaklah besar, hanya sebuah bangunan kecil dengan dua lantai. Lantai satu digunakan untuk mengajar, sedangkan lantai dua digunakan untuk istirahat.

Saat Yerin masuk ke dalam ruangan, dirinya disambut dengan sangat antusias. Membuat Yerin sedikit terharu, ada sekitar 20 murid di dalam ruangan itu. Mereka sepertinya memiliki kisaran umur yang sama seperti adiknya, Jung Jeno. Sambutan mereka begitu hangat, untuk saat ini Yerin tidak melihat adanya kursi atau meja yang biasanya ada di setiap kelas. Hanya ada 'mereka', Eunbi dan juga Yerin. Para calon muridnya itu duduk melinggar sambil mendiskusikan sesuatu sepertinya.

"Teman teman, wanita cantik yang berada disebelahku ini akan menggantikan ku untuk sementara waktu. Jangan nakal dan jaga sikap kalian. Mengerti?"

"Ndee"

"Nah Yerin, aku akan meninggalkan mu disini okay. Silahkan berkenalan sendiri dengan mereka. Anggap mereka seperti adikmu sendiri"

Yerin mengangguk mengerti, Eunbi terlihat sedikit terburu-buru. Selesai berpamitan pada 'anak-anak'nya. Eunbi keluar dari kelas dan suasana seketika menjadi sangat canggung. Hening ditambah lagi dengan tatapan 'mereka'. Sepertinya menunggu Yerin untuk membuka mulut dan memulai sesi percakapan. Ini pertama kalinya Yerin di hadapkan pada sesuatu yang sangat asing baginya, apalagi sekarang dirinya hanya sendirian. Mencoba membiasakan diri juga karena tak enak hati pada 'mereka' yang masih setia menunggu, akhirnya Yerin mulai membuka suara.

"Halo, ayo kita berkenalan__"

_

_

_

Namjoon beberapa kali mengusap wajahnya dengan kasar. Terlihat sekali jika dirinya tidak bisa berkonsentrasi penuh pada apa yang ada di depannya. Jungkook yang sesekali memperhatikan tingkah Namjoon pada akhirnya angkat suara. Menjadi ikut gelisah dan juga khawatir pada sikap Namjoon yang tidak seperti biasanya.

"Hyung kenapa?"

"Aku akan keluar sebentar. Tunggu disini dan jangan kemana mana"

Tanpa menoleh, Namjoon meraih mantel dan juga kunci mobilnya. Meninggalkan si bungsu yang terlihat semakin bingung.

"Dia kenapa?" gumam Jungkook.

Sesaat setelah mengalihkan pandangan, Jungkook kembali fokus dengan puluhan lembar di depannya. Menghela nafas sejenak sebelum membuang tubuhnya sendiri ke sofa. Mengerucutkan bibirnya lucu lalu mengambil beberapa potong buah apel yang dia kupas beberapa menit yang lalu. Hening melanda, ya beginilah jika tidak ada Baekhyun dan juga Jimin. Duo perusuh itu sedang dalam masa 'perang' di kampusnya. Daripada bercanda dengan berakhir delikan tajam dari Namjoon lebih baik keduanya pergi ke kampus. Meski sebenarnya tidak ada yang lebih baik sih.

Jungkook mengunyah pelan dengan tangan kiri yang sibuk membolak balikan kertas. Yoon Gi berpesan pada nya untuk menghafal seluruh lirik karena nantinya dirinya akan membawakan lagu ini.

Moon Child ( COMPLETE ) | Tersedia versi E-book dan versi Cetak |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang