'Part 3'

18.1K 1.4K 69
                                    

Ciri cirinya yaitu matanya berwarna hazel, rambut coklat terangnya bergelombang, dan tingginya sama denganku. Bisa dibayangkan? Selamat membayangkan sendiri ya.

Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya kami sampai di asrama.
Dan disinilah aku, di depan pintu berwarna coklat keemasan. Aku hanya berdiri menatap pintu tanpa berniat mengetuk. Jadi Vya yang mengetuknya.

"Hei, bukakan pintunya. Aku sedang malas mengambil kartu pengenalku." Ucap Vya sambil teriak.

"Buka saja sendiri, aku juga malas." Balas seorang perempuan yang sepertinya adalah teman sekamar kami.

Aku menoleh ke Vya dan melihatnya tersenyum penuh arti sambil menatap pintu. Sepertinya dia merencanakan sesuatu.

"Aku juga membawa penghuni baru lohh!!" Kata Vya.

Gedebug!!!

Sepertinya gadis yang menjawab tadi terjatuh. Ringisku dalam hati.

Brak!!!

Pintu di buka dengan kasar membuatku berjengkit kaget.

"Maaf membuatmu kaget." Katanya. Dia memiliki rambut hijau muda dengan mata kuning keemasan yang indah.

"Tidak apa-apa." Balasku.

"Wow, kau cantik sekali" Pujinya.

"Terima kasih."

"Perkenalkan namaku Rassiena Florenta Griss. Kau bisa memanggilku Siena. Senang bertemu denganmu." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Namaku Xyca Amberine Xryn. Senang bertemu denganmu juga." Ucapku tersenyum sambil menerima uluran tangannya. Ternyata dia dari kerajaan tertinggi ketiga.

"Hei, Siena. Xyca sudah kelelahan dan kau malah menahannya disini." tegur Vya.

"Ma..maafkan aku pu-"

"Xyca. Tanpa kata 'putri' dan tolong bersikap biasa saja." Kataku.

"Baiklah. Silahkan masuk, Xyca. Selamat datang di kamar asrama kita." Siena mempersilahkanku masuk.

"Terima kasih." Ucapku sambil tersenyum.

"Biar kujelaskan padamu, kau sedang berada di ruang kumpul atau ruang santai asrama kita." Kata Siena yang kubalas dengan anggukan. I..ini tidak seperti ruang asrama. Ini seperti kerajaan. Batinku saat melihat ruangan mewah ini. Terdapat sofa, TV, AC, dan beberapa perabotan lainnya.

"Nah, disana adalah dapur asrama kita. Kau bisa memasak disana jika sedang tidak ingin mengantri makanan di cafetaria." Lanjut Siena sambil menunjuk sebuah ruangan di dekat pintu masuk tadi.

"Kalau pintu berwarna warni disana, itu adalah kamar asrama kita. Lihat! Namamu sudah tercetak disana sekarang. Wah.. warna pintu milikmu berwarna galaxy ya. Indahnya....." Kata Siena sembari menunjuk pintu pintu asrama yang berjumlah enam dan berhenti pada pintu asramaku yang berwarna galaxy tersebut.

"Terima kasih penjelasannya, Siena. Sekarang aku ingin masuk ke kamarku. Aku sangat lelah." ucapku.

"Oh, baiklah. Akan aku panggil saat mereka kembali." Kata Siena. Lalu kembali menonton televisi.

Aku membuka pintu asramaku dan ternyata warna dinding kamarku juga sama seperti pintunya. Di dalam sudah ada lemari pakaian lengkap dengan isi dan perlengkapan sekolah, ada meja belajar, lampu belajarku, buku buku, AC, dan wow bahkan ada kamar mandinya. Kamar mandinya sangat luas. Ada bathtub dan shower. Sepertinya aku akan betah tinggal disini.

Segera aku mengganti pakaianku dan mengisi beberapa berkas yang di berikan oleh Miss Levira tadi. Saat aku selesai mengisi, secara ajaib kertas tersebut terbang dan menghilang dibalik pintu. Sepertinya sudah terkirim.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang