'Part 17'

8.2K 694 45
                                    

"Maksudku adalah...
...aku yang merancang model gelang tersebut. Makanya bisa seperti itu. Prinsipku adalah-"

"Siapa yang nanya apa prinsip kamu?" Ucap Rent memotong perkataan alpaca tersebut.

"Siapa yang ngomong sama kamu? Ih, ge-er." Balas alpaca tersebut cuek.

"Kan aku dengar, jadi terserah aku dong, mau aku jawab atau tidak. Lagian yang punya mulut juga aku. Tidak ada hubungannya dengan dirimu." Balas Rent sengit.

"Terserah," Ucap alpaca tersebut. Ia tidak mau memperpanjang perdebatan lagi.

"Memang terserah padaku." Balas Rent lagi.

"Maaf, tuan. Saya permisi dulu." Ucap alpaca tersebut tidak memedulikan Rent.

"Kau mau kemana?" Tanya Peter.

"Masuk ke dalam gelang milikmu." Jawab alpaca itu.

"Baiklah, tapi bagaimana cara memanggilmu keluar lagi?" Tanya Peter.

"Cukup sentuh gelangmu dan menyebutkan namaku dalam hatimu." Jawab alpaca itu.

"Lalu namamu siapa?" Tanya Peter lagi.

"Belum ada nama, jadi tolong berikan aku nama." Jawab alpaca tersebut.

"Bagaimana jika namamu adalah 'Freyd'?" Tanya Peter setelah mencari nama yang bagus.

"Tentu saja, tuan."

"Jangan panggil aku 'tuan', panggil saja 'Peter'." Koreksi Peter.

"Baiklah, sampai jumpa lagi Peter." Ucap Freyd lalu menghilang.

"Jadi Rent, sekarang kamu mau apa lagi, heh? Setelah berdebat denganku lalu berdebat dengan Freyd." Ucap Peter setelah Freyd menghilang.

"Jalan-jalan." Jawab Rent.

"Baiklah, ayo. Setelah itu kita pulang." Ucap Peter.

Lalu mereka pun berjalan-jalan sebentar hingga...

"Peter, pulang yuk." Ajak Rent.

"Katanya tadi mau jalan-jalan sebentar."

"Iya sih jalan-jalan, tapi nggak mutar-mutar pohon ini terus kali. Bosan tahu!" Balas Rent kesal.

"Iya ya. Hehehe... Maaf ya." Ucap Peter sambil memasang cengiran khasnya.

"Serah! Aku mau pulang! Bye!" Ucap Rent kesal.

"Tapi Rent, tunggu! Berhenti!" Teriak Peter berusaha menghentikan Rent.

"Tidak! Jangan hentikan aku!" Balas Rent. Dia memejamkan matanya karena kesal.

Bugh!

Ia terbang lurus tanpa melihat arah jalannya sambil mengoceh tidak jelas. Alhasil, kepala Rent dengan mulus mencium pohon andkles alias menabrak pohon andkles yang berada di depannya itu.

"Rent!" Peter berlari menangkap Rent.

"Hap! Dapat!" Ucap Peter ketika Rent mendarat diatas telapak tangannya.

Rent yang masih pusing, berada diatas telapak tangan Peter sebentar. Tak lama kemudian, kesadarannya yang semula hilang setengah, kembali lagi.

"Ini semua gara-gara kau!" Teriak Rent marah.

"Maaf" Sesal Peter.

"Kenapa kau tidak hentikan aku tadi?! Untung aku baik-baik saja, bayangkan kalau aku tiba-tiba amnesia. Kan gak lucu lagi. Cerita ini tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang Dorrent." Ucap Rent marah-marah.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang