Author POV
Sekarang mereka Xyca, Styx, Vya, Flame, Siena, dan Peter sedang berada di asrama. Tepatnya di dalam kamar mereka masing-masing. Mereka ditemani oleh peri mereka masing-masing.
Banyak kata 'masing-masing' ?
Terserah Marcia dong🤣Abaikan saja.
Balik ke cerita aja🙂
.
.
.
.
.
.
.Di kamar Vya...
Pukul 19.00"Lily" Panggil Vya.
"Ada apa, tuan?" Tanya Lily yang merasa terpanggil.
"Tolong jangan panggil aku 'tuan'. Panggil saja Vivy atau Vya. Mengerti?" Ujar Vya yang di tanggapi dengan anggukan kepala dari Lily.
"Sebenarnya aku mau curhat, nih." Ucap Vya.
"Curhat? Apa itu?" Tanya Lily yang tidak mengerti.
"Iya, aku mau curhat. Curhat itu artinya mengeluarkan isi hati kita kepada orang lain." Jelas Vya.
"I-isi hati?! Mengerikan sekali. Tidak! Jangan lakukan itu Vya! Akan aku apakan nanti isi hatimu. Nanti aku tidak punya tuan lagi." Ucap Lily bergidik ngeri dan panik. Wajahnya langsung pucat pasi saat mendengar Vya mengatakan 'mengeluarkan isi hati'. Yang ada dipikirannya adalah cairan empedu, HCl, dan kandungan lainnya yang berada di dalam hati.
Sedangkan Vya yang melihat wajah pucat Lily, dia malah tertawa.
"Kenapa tertawa? Tidak ada yang lucu. Aku ini sedang panik, tapi kau malah tertawa?!" Ucap Lily saat melihat Vya tertawa. Bisa-bisanya Vya tertawa saat akan mengeluarkan isi hatinya.
"Bukan isi hati seperti yang ada didalam pikiranmu. Isi hati yang dimaksud itu, yaitu perasaan atau apa yang seseorang rasakan." Jelas Vya saat tawanya berhenti.
"Ooh, syukurlah." Ucap Lily sambil mengelus dadanya setelah mendengar penjelasan Vya. Ia sudah merasa tenang sekarang.
"Jadi, boleh aku mulai?" Tanya Vya.
"Silahkan" Jawab Lily.
Setelah itu, Vya mulai menceritakan tentang kelasnya, elemen miliknya, dan kejadian saat istirahat tadi pagi.
Di kamar Siena...
Pukul 19.00"Isla, kau tahu? Tadi-"
"Nggak tahu. Tuan belum bilang." Jawab Isla, memotong perkataan Siena tadi.
"Makanya jangan memotong perkataanku!" Ucap Siena kesal.
"Tuan bertanya, jadi saya jawab. Seperti yang diajarkan oleh orang tua, kita harus menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kita. Jika tidak menjawab, itu sama saja kita tidak sopan." Jelas Isla.
"Dan jika kita memotong perkataan orang lain, itu juga adalah perbuatan yang tidak sopan." Ucap Siena tidak mau kalah.
"Baiklah, saya mengaku kalah pada tuan." Ucap Isla sambil menghela napas.
"Yes! Eits... Tunggu... Tadi kau panggil aku apa?" Tanya Siena.
"Tuan" Jawab Isla.
"Jangan panggil aku 'tuan'. Aku merasa sudah tua. Panggil saja Flora." Ucap Siena dan diangguki oleh Isla.
"Kau tahu kenapa aku mau dipanggil 'Flora' ?" Tanya Siena.
"Tidak" Jawab Isla sembari menggelengkan kepalanya.
"Baiklah, akan aku beritahu. Itu karena beberapa alasan. Yang pertama, itu karena elemen milikku adalah tumbuhan. Kedua, karena nama tengahku adalah 'Florenta', maka disingkat saja 'Flora'. Mengerti?" Jelas Siena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxyca Academy (End) ✓
Fantasy[ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ FANTASY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ ACADEMY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ MINOR ROMANCE] Academy yang berada di antara dua planet mungkin terdengar mustahil, tapi tidak bagi para penyihir. Galaxyca Academy, tempat berkumpul dan belajar para witch dan wizard. Mere...