'Part 13'

10.2K 765 15
                                    

Author POV

"Artinya adalah 'elemen yang sangat berbahaya'." Ucap Xyca dengan suara sedikit bergetar.

"Lalu mengapa Ryn takut? Bukankah bagus? Para musuh akan takut padamu dan mereka tidak akan mengganggu bangsa Everest lagi." Ujar Xia berusaha menenangkan dan menghibur Xyca yang ketakutan.

"Tidak, itu bukanlah hal yang baik. Memang itu akan membuat musuh takut pada satu sisi, tetapi kau belum melihat sisi yang lain." Ucap Xyca gemetar.

"Sisi lain?" Tanya Xia.

"Iya. Itu adalah kekuatan yang dapat membunuh orang lain jika pemiliknya tidak cukup kuat untuk menjadi tumpuannya." Jelas Xyca.

"Maksudmu, elemen aeroshape akan sangat berbahaya jika pemiliknya tidak bisa menguasai dan mengendalikannya?" Ujar Xia.

"Tepat sekali. Maka dari itu, dalam buku tersebut tertulis 'Kendalikanlah ia, atau kau akan dikendalikan'. A..aku takut jika aku tidak bisa mengendalikannya dan malah membunuh orang lain. Nanti aku akan dianggap sebagai monster dan pembunuh. Lalu, orang-orang akan menjauhiku atau bahkan ingin membunuhku. Aku tidak mau hal itu terjadi." Ucap Xyca yang mulai menitikkan air mata.

"Tenanglah. Aku akan membantumu mengendalikan elemen milikmu. Tapi sekarang kau harus istirahat dulu." Ucap Xia yang berusaha menenangkan diri Xyca.

"Baiklah." Jawab Xyca yang mulai tenang sembari menghapus air matanya.

"Oh ya, dari tadi aku mau menanyakan satu hal ini. Apa boleh?" Tanya Xia.

"Boleh." Jawab Xyca.

"Jadi-"

"Aku kan sudah menjawab pertanyaannya tadi. Kenapa bertanya lagi?" Ucap Xyca.

"Nggak ada tuh. Memangnya jawabanmu apa tadi?" Ujar Xia sambil berpikir.

"Aku jawab 'boleh'. Nah sekarang aku mau tidur. Selamat malam." Ucap Xyca sambil berjalan menuju kasur queen size miliknya.

"Itu bukan pertanyaan. Itu adalah permintaan izin." Kata Xia yang kesal.

"Sama saja." Jawab Xyca yang sedang berbaring diatas kasurnya.

"Beda!"

"Sama!"

"Beda!"

"Sama!"

"Beda!"

"Iya iya. Terserah deh, aku mengalah. Jadi apa yang mau ditanyakan? Cepat ya, aku sudah mengantuk 😪" Ucap Xyca yang tidak ingin memperpanjang perdebatan.

"Yes!!! Aku menang!" Ucap Xia sambil melompat bahagia.

"Iya, sekarang cepat tanyakan. Sebelum aku tertidur." Balas Xyca datar.

"Pertanyaannya, besok kalian akan melakukan apa?" Tanya Xia dengan mata berbinar.

"Mencari partner di hutan Glicks." Jawab Xyca sambil menutup matanya.

"Wow!!! Aku bisa ikut! Yay!!!" Jerit Xia bahagia. Dan itu sangat keras sehingga membuat Xyca membuka matanya kembali.

"Ish! Bisa tenang dikit gak sih?! Aku sudah lelah dan mengantuk saat ini. Dan lagi, aku sudah menjawab pertanyaannya, jadi biarkan aku tidur dengan tenang dan damai, oke? Agar besok aku bisa bangun pagi dengan segar dan bugar, sehingga apa yang telah aku pelajari sebagai persiapan mencari partner di hutan Glicks tidak hilang begitu saja. Sekarang aku mau tidur dan jangan ganggu aku lagi, mengerti?!" Omel Xyca panjang lebar.

"I-iya, R-ryn. Ma-maafkan a-aku. A-aku ti-tidak ber-bermaksud be-begitu." Ucap Xia terbata sambil menundukkan kepalanya. Bukan karena ingin menangis, hanya saja mendengar omelan Xyca yang sedang kesal seperti itu saja sudah membuat nyalinya menciut. Ia langsung membayangkan bagaimana dan seperti apa Xyca saat marah. Pasti sangat menakutkan. Membayangkan itu saja sudah cukup untuk membuatnya bergidik ngeri.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang