'Part 14'

9.7K 755 31
                                    

Xia POV

Karena aku melihat...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ryn!!!" Teriakku.

"Ryn!!! Bangun!" Teriakku lagi ketika melihat Ryn yang tak kunjung membuka matanya.

"Hngh? Ada apa? Kenapa teriak teriak sih?" Suara itu membuatku menghela nafas lega.

"Bangun. Sudah pagi." Ucapku lagi.

"Aku bangun nanti. 30 menit lagi. Janji." Ucapnya lalu kembali tidur.

"Hei! Bangun, nanti kau akan terlambat tau." Ucapku berusaha membangunkannya lagi.

"Aish... Ini baru jam setengah empat tahu? Aku bangun jam 4 pagi nanti. Jadi biarkan aku tidur sekarang." Ucapnya kesal.

"Baiklah." Jawabku pasrah.

Lalu aku menuliskan pesan di atas kertas xegone. Lalu aku segera pergi untuk bersiap di tempat khusus para peri. Tentu saja setelah meletakkan kertas itu di atas meja.

Kertas xegone merupakan kertas sihir. Kertas ini hanya bisa dibaca oleh orang yang ditujukan oleh pengirim pesan. Dan setelah pesan dibaca, kertas ini akan hilang dengan sendirinya. Keren kan? Aku selalu merasa takjub.

Sudah dulu ya penjelasannya. Sekarang aku harus bersiap pergi. Aku akan menemani Ryn mencari partner.

Xia POV end

Author POV

Pukul 5.30

Saat ini Xyca, Vya, Siena, Styx, Flame, dan Peter sudah siap berangkat ke sekolah. Awal? Tentu saja. Karena menurut jadwal, para murid harus sudah berada di depan hutan Glicks pada pukul enam. Bagi yang terlambat, mereka akan ditinggalkan plus mendapatkan hukuman mengelilingi hutan Glicks 5 kali putaran.

Hutan Glicks berada di belakang gedung akademi. Dan jarak dari sekolah cukup jauh. Butuh waktu setidaknya 10 menit.

Jadi mereka memutuskan untuk berangkat lebih awal daripada terlambat.

"Ayo kita berangkat! Para peri sudah menunggu kita." Ajak Xyca yang diangguki oleh mereka berlima.

Mereka pun berangkat ke belakang gedung akademi. Karena diselingi canda tawa, perjalanan mereka yang bisa dikatakan cukup jauh menjadi tak terasa.

"Kenapa sepi sekali?" Tanya Peter saat melihat keadaan sekitar mereka. Ya, mereka sampai lebih dulu daripada yang lain. Jadi hanya ada mereka berenam saja disana.

"Karena tidak ramai." Jawab Siena.

"Bukan saatnya bercanda tahu. Aku sedang serius." Gerutu Peter.

Sementara mereka berdebat, Vya dan Flame sedang berbincang tentang kegiatan dan kehidupan kerajaan mereka dulu. Xyca sedang sibuk mencari sesuatu. Styx? Dia sedang memperhatikan Xyca yang celingak-celinguk tidak jelas.

"Hei! Disini!" Teriak Xyca tiba-tiba. Tentu saja teman-temannya yang lain terkejut.

"Maaf, kami terlambat." Ucap Xia yang baru saja datang.

"Kau bilang tadi pukul 5.40 sudah berada disini." Ucap Xyca sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Tapi ini memang pukul 5.40. Jadi mereka tidak terlambat." Ucap Flame.

"No, no, no. Mereka terlambat 10 detik." Ucap Xyca sambil menggerakkan jarinya tidak setuju.

"Tapi kan hanya 10 detik." Ucap Vya membela.

"Tetap saja terlambat. Mereka harus belajar disiplin." Ucap Xyca yang masih teguh pada pendiriannya.

"Sudahlah Vya, kami memang terlambat. Biarkan kami menerima hukumannya." Ucap Lily.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang