'Part 11'

10.1K 836 59
                                    

"Hanya- masa laluku" Ucap Styx yang ditanggapi mereka dengan anggukan.

"Dimana Vya dan Flame, ya? Lama sekali bicaranya. Satu kukang pemalas itu juga." Keluh Peter.

"Hei, kalian! Kemari mendekat!" Teriak Xyca, dan langsung membuat mereka berdua menoleh.

"Aku bilang mendekat kesini, bukan menoleh kesini! Cepat!" Teriak Xyca kesal, saat mereka berdua hanya menoleh menatapnya saja.

Tak ingin Xyca marah, mereka berdua pun berjalan mendekati Xyca.

"Ada apa?" Tanya seseorang yang tidak lain adalah Peter pastinya. Tidak mungkin itu adalah Styx.

"Aku mau mencoba memanggil peri. Lagian waktu istirahat masih setengah jam lagi. Kalian mau coba?" Bisik Xyca.

"Mau. Kalau kau, Styx?" Ujar Peter.

"Hm" Styx menganggukkan kepalanya.

"Tapi-"

"Tapi? Ada apa, Xyca?" Tanya Peter.

"Apa boleh memanggil peri saat masih disekolah?" Tanya Xyca, yang langsung membuat mereka berdua ingin menghajar Xyca saat itu juga.

Untung kau adalah seorang putri, jika tidak, aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padamu. Batin mereka berdua.

"Jadi?" Tanya Peter. Sebenarnya ia masih kesal.

"Tidak ada larangan seperti itu." Ucap Styx.

"Berarti boleh?" Tanya Xyca berbinar. Sementara Styx hanya memalingkan wajahnya.

"Aku tidak bilang 'boleh'." Ucap Styx yang masih memalingkan wajahnya.

"Wow!" Jerit Peter.

"Ada apa?" Tanya Xyca, padahal dia baru saja mau menanggapi perkataan Styx.

"Xyca, apa kau sadar?" Tanya Peter.

"Sadar, kenapa?" Tanya Xyca.

"Styx! Dia-"

"Dia apa?" Tanya Xyca yang masih tidak mengerti.

"Dia telah memecahkan rekor dengan mengucapkan 5 kata. Kata terbanyak yang pernah aku dengar!" Ucap Peter sambil berteriak.

"Lalu?" Tanya Xyca. Memangnya kenapa jika Styx mengucapkan lima kata? Apa bisa terjadi sesuatu?

"Aish... Kenapa kau tidak mengerti? Dia mengucapkan kata terbanyak yang pernah kudengar selama ini." Ucap Peter berusaha menjelaskan. Sementara itu, Styx masih diam ditempat. Ia masih membayangkan wajah Xyca yang berbinar tadi, dan seketika darahnya berdesir. Ia sama sekali tidak mendengar suara Peter dan Xyca. Yaa.. bisa dikatakan kalau dia sedang melamun lagi.

"Kenapa memangnya jika Styx mengucapkan 5 kata?" Tanya Xyca. Peter menjadi emosi karena pertanyaan Xyca. Ia sudah menjelaskan beberapa kali tetapi Xyca masih saja tidak mengerti.

"Sudahlah, lupakan." Ucap Peter. Dia sekarang kesal.

"Emm... Peter, bagaimana cara memanggil peri?" Tanya Xyca hati-hati, dia tahu kalau Peter sedang mengambek. Tapi dia ingin menemui Xia.

"Tidak tahu" Ucap Peter tanpa menoleh.

"Bye. Aku pergi." Ucap Xyca yang merasa diabaikan. Ia tidak mau disini. Lebih baik dia kembali ke kelas sebelum masuk.

Sedangkan mereka berdua, tidak mendengar apa yang Xyca katakan. Bahkan langkah kaki Xyca pun tak mereka dengar. Inilah akibat dari terlarut dalam pikiran dan khayalan.

Teng... Teng... Teng...

Suara bel masuk menyadarkan mereka dari lamunan. Dan saat itu juga mereka sadar bahwa Xyca sudah tidak ada.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang