"Baiklah anak-anak, sepertinya saya tidak bisa menyimpan rahasia ini terlalu lama. Jadi, saya akan memberitahu kalian sekarang. Sebelum itu, pasti kalian bertanya mengapa saya menanyakan teka-teki tadi kepada kalian." Perkataan Miss Levira dijawab dengan anggukan dari mereka.
"Itu karena saya ingin menemukan buku yang disimpan sahabat saya, Allethy."
"Memangnya itu buku apa? Sepertinya penting sekali." Tanya Siena.
"Ya, buku itu memang penting, sangat penting. Karena buku itu adalah-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
satu-satunya kenangan yang kumiliki dari persahabatan kami." Ucap Miss Levira dengan nada sedih. Entah karena apa, para murid juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Miss Levira."Itu...benda yang benar benar penting. Aku tahu bagaimana rasanya. Sangat sedih." Ucap Siena lirih.
Mendengar ucapan Siena, sontak semua temannya menoleh ke arahnya. Terkejut. Tentu saja, bagaimana bisa seseorang yang biasanya akan menghibur orang lain tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda, seperti seakan dia pernah mengalami sendiri kejadian itu.
"Kau benar-benar teman kami yang bernama Siena kan?" Tanya Peter tiba-tiba.
"Tentu saja, kau pikir aku siapa?" Balas Siena sedikit kesal. Disaat seorang Siena ikut sedih, bisa-bisanya dia bertanya seperti itu.
"Tidak, heran saja saat kau bisa mengerti perasaan orang lain." Ucap Peter sambil mengendikan bahunya. Karena kesal, Siena langsung memukul lengan Peter.
"Dasar menyebalkan!"
"Ekhem! Boleh saya melanjutkan perkataan saya tadi?" Tanya Miss Levira yang dengan sengaja berdeham keras untuk mengalihkan perhatian muridnya ke arah yang benar, maksudnya jangan ke arah orang yang sedang eeh...tahukan? Ya pokoknya dengarkan aja orang yang lebih tua.
"Silahkan Miss" Jawab Xyca yang telah tersadar dari lamunannya.
Lalu Miss Levira pun menceritakan tentang ruang rahasia yang berada diantara rak buku tersebut dan letak buku diatas pohon exstindre.
"Pohon exstindre? Pohon apa itu? Dan bagaimana bisa ada disana?" Tanya Vya ketika mendengar nama yang asing di pendengarannya.
"Pohon exstindre adalah pohon yang memiliki sulur bergerak. Mereka akan menyakiti bahkan membunuh sesuatu yang ingin mengambil buahnya. Pohon ini dulu banyak tumbuh disekitar hutan Lavaros. Tapi kemudian dimusnahkan oleh Carttre, sang pemilik elemen svedorexazyne. Alasannya karena sangat mengganggu warga yang tinggal didekat hutan. Jarak minimal agar kalian terhindar dari sulur pohon exstindre adalah 5 meter. Mendekat 0,0001 cm saja, kalian akan terkena sulurnya. Soal bagaimana pohon exstindre bisa hidup dalam ruang rahasia itu, sebenarnya pohon itu dengan sengaja ditanam oleh Allethy." Jelas Miss Levira.
"Menurutku, Miss Levira secara tidak langsung ingin meminta bantuan kita." Bisik Flame kepada Vya.
Sedangkan Xyca sudah menduganya dari awal. Jadi Xyca menanyakan pertanyaan terbesar yang ada di dalam kepalanya itu.
"Dimana letak ruang rahasia itu, Miss?"
"Ayo, saya memang berencana mengajak kalian kesana, tetapi kita tidak akan melawan pohon exstindre dulu." Ucap Miss Levira seraya berdiri.
"Kenapa?" Tanya Siena.
"Sepertinya Anda lupa bahwa kalian belum melatih elemen yang kalian miliki." Ucap Miss Levira.
"O-oh iya. Maaf, saya lupa. Hehehe..." Ucap Siena sambil menyengir.
Lalu keadaan pun menjadi hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxyca Academy (End) ✓
Fantasy[ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ FANTASY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ ACADEMY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ MINOR ROMANCE] Academy yang berada di antara dua planet mungkin terdengar mustahil, tapi tidak bagi para penyihir. Galaxyca Academy, tempat berkumpul dan belajar para witch dan wizard. Mere...