'Part 22'

7.1K 623 22
                                    

Author POV

"Hah?!" Xyca menegakkan tubuhnya sambil menutup mulutnya terkejut.

"Kenapa? Kenapa?" Tanya Siena semakin penasaran.

"Punya kami berdua...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sama..."

"APA?!" Teriakan dari Siena membuat mereka semua segera melindungi gendang telinga mereka dari ke-tuli-an.

"Santai saja kali. Tidak perlu berteriak seperti itu." Kata Xyca menasehati.

"Masih aja ngomong pake bahasa baku. Emang beda ya dengan kita." Ucap Siena.

"Kita?" Tanya Peter.

"Iya." Jawab Siena.

"Perlu kutegaskan, Aku. Tidak. Sudi. Di samakan. Dengan. Dirimu." Ucap Peter dengan penekanan.

"Ya sudah, kalau begitu aku sama-"

"Kami juga sama seperti Peter." Sergah Vya cepat. Mereka semua memang benar-benar tidak sudi di samakan dengan seorang Siena.

"Yang kalian lakukan itu jahat." Ucap Siena dengan dramatis. Jangan lupa pose menghapus air mata yang ditunjukkannya.

Mereka semua hanya mengabaikan Siena. Menganggap apa yang dikatakan oleh Siena tadi hanya angin lalu.

"Jadi, karena rasa pizza kalian berdua sama, hanya satu orang saja yang perlu memberi tahu rasanya." Ucap Vya.

"Biar Stee saja." Ucap Xyca santai.

"Tidak" Kata singkat, padat, dan jelas itu di keluarkan oleh mulut Styx.

"Tidak menerima penolakan." Ucap Xyca.

Styx hanya bisa diam-diam menghela nafas pasrah. Ia mengetahui kalimat ini : Percuma berdebat dengan seorang wanita, karena pada akhirnya merekalah yang akan menang. Ironi memang, tapi itulah kenyataannya.

Dalam satu tarikan napas, Styx mulai berbicara. "Katsu chicken with mozzarella cheese and sausage as topping."

Mereka hanya bisa tercengang mendengar sederet kata yang diucapkan oleh pria berjulukan si es kutub buku itu. Ingat, dalam satu tarikan napas dengan tempo cepat plus ekspresi datarnya. Seakan napas pria itu panjang sekali.

"Tunggu, bisa kau ulangi? Aku tidak mendengarnya. Kau berbicara seperti dikejar cahaya." Ucap Xyca.

"Dikejar cahaya?" Tanya Siena sewot.

"Iya" Jawab Xyca.

"Kenapa cahaya?" Tanya Siena lagi.

"Karena cahaya itu cepat. Kecepatan cahaya 3 × 80.000.000.000 m/s." Jelas Xyca.

"Lalu apa hubungannya dengan Styx? Memangnya dia cahaya?" Tanya Siena lagi.

"Itu-" Perkataan Xyca tiba-tiba dipotong oleh Vya.

"Maaf menyela, tapi biarkan saja dia. Siena hanya membuang waktu kita saja. Sekarang cepat makan, karena pada pukul 7, kita diharuskan untuk masuk ke kategori £." Ucap Vya dengan nada yang tidak terbantahkan.

"Baiklah" Setelah itu, semuanya makan dalam keheningan.

>>>Skip time<<<

Setelah makan, mereka segera membereskan kotak bekasnya.

"Baiklah, setahuku, kamar yang dimaksud oleh surat itu adalah kamar di sebelah timur kamar ini." Ucap Vya setelah mereka berkumpul.

"Surat darimana?" Tanya Peter.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang