'Part 7'

12K 977 40
                                    

Author POV

Dan warna seragam mereka berenam sama, yaitu...

"Fyuuh... Untunglah bukan hanya seragamku saja yang berwarna putih, ternyata kalian juga." Helaan napas lega Siena terdengar, karena saat keluar kamar dan mendapati warna pakaian mereka sama.

"Memangnya kenapa kalau sama warnanya?" Tanya Peter.

"Ya, jadinya aku nggak sendirian yang warna seragamnya putih." Jawab Siena santai.

"Apa salahnya kalau sama?" Tanya Peter.

"Tentu saja beda." Jawab Siena.

"Apa bedanya?" Tanya Peter lagi.

"Bedanya itu bla bla bla..." Jelas Siena panjang lebar.

"Kapan kita berangkat?" Tanya Vya kepada temannya yang lain, tanpa memedulikan mereka berdua yang sedang berdebat.

"Sekarang jam 5.30, dan kita masuk sekolah pukul 6.15. Kita sebaiknya sarapan dulu sebelum berangkat." Jelas Flame.

"Ayo kita sarapan! Aku sudah menyiapkannya." Teriak Xyca dari arah dapur.

"Ayo!" Jawab Siena antusias tanpa mempedulikan lagi perdebatannya tadi dengan Peter.

Mereka pun sarapan dengan tenang. Setelah itu, mereka bersiap-siap. Tiba-tiba...

"Tunggu dulu!" Teriak Xyca dari arah dapur, yang membuat mereka berlima menoleh kebingungan.

"Ada apa?" Tanya Peter mewakili pertanyaan mereka semua.

"Aku sudah menyiapkan bekal untuk kalian. Ini!" Jawab Xyca sembari meyerahkan kotak bekal yang sesuai warna pintu kamar mereka masing-masing.

"Terima kasih," ucap mereka berlima serempak.

"Sama-sama," balas Xyca sambil tersenyum.

Tanpa disadari, tiba-tiba muncul semburat merah di wajah Styx. Karena tidak ingin ada seseorang yang melihat semburat merah diwajahnya, ia segera memalingkan wajahnya.

"Ayo, sebaiknya kita berangkat sekarang." Ajak Xyca.

"Ini baru jam 5.45. Kenapa tidak nanti saja?" Tanya Siena malas lalu duduk di sofa.

"Kalau begitu kita berangkat duluan saja. Ayo!" Kata Vya mengajak mereka, tak peduli dengan Siena.

"Kau tahu, jarak asrama dan sekolah itu jauh. Apalagi jika kau berjalan kaki. Bisa sampai 20 menit. Kau tidak mau terlambat dihari pertama sekolah kan? Bayangkan apa saja yang dikatakan oleh orang-orang." Kata Xyca, berusaha meyakinkan.

Perkataan Xyca membuat Siena bergidik ngeri karena pikirannya  membayangkan hal-hal yang tidak pernah diinginkannya.
"Baiklah," Jawab Siena setelah berpikir beberapa saat.

Mereka pun berjalan menuju bangunan akademi.

***

20 menit kemudian..

"Ya ampun, kenapa bangunan akademi ini jauh sekali sih dari asrama? Gak tau capek kali." Omel Siena tidak jelas.

Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di depan pintu akademi.

Selamat pagi, silahkan tunjukkan tanda pengenal anda.

Suara speaker itu membuat mereka terkejut. Lalu mereka mengambil tanda pengenal mereka yang sudah tersedia didalam lemari asrama mereka.

"Siapa yang lebih dulu menunjukkan tanda pengenalnya?" Tanya Peter.

"Terserah," jawab mereka berempat yang membuat Peter kesal.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang