Hard work will never betray you.
~Anonymous
////////////////////////////////////////////////////////////
Happy 30 part! 🎉🎆🎇🎊
Happy reading!
"Kalau begitu, sekarang kamu masuklah ke hutan. Boleh ditemani oleh peri. Sama seperti mencari peri, para hewan sihirlah, yang akan memilih. Dan, saya memberimu waktu mencari partner 3 jam. Jika lebih dari itu, saya akan memberikan hukuman. Mengerti?"
"Baik, Miss."
"Bagus, kalau begitu cepatlah, waktu dihitung mulai dari... Sekarang!"
Tepat di detik itu juga, Erden berlari secepat kilat menuju Hutan Glicks, meninggalkan Miss Levira yang terkekeh geli.
"Padahal ini masih jam 5, dasar anak muda."
*
.
.
.Di kamar asrama Erden...
"Aku sungguh tidak percaya dengan partner yang kau dapatkan tadi! Keren sekali!" Ucap Glaze dengan semangat menggebu-gebu.
"Ya, aku juga." Balas Erden.
"Kau kenapa? Sejak pulang tadi wajahmu lesu. Kau sakit?" Tanya Glaze.
"Tidak, aku tidak sakit. Hanya saja mood ku sedikit memburuk." Sebenarnya ia senang berada di kelas ♐, kelas yang sama dengan idolanya. Ia berharap saat masuk akan bertemu dengan idolanya. Tetapi pada saat dirinya masuk ke dalam kelas, yang ia dapati hanya enam bangku berderet yang kosong. Ia baru ingat kalau mereka memenangkan lomba kemarin.
Ya, sebenarnya memang salahku yang terlalu berharap. Batinnya lirih.
"Padahal, setelah dapat partner wajahnya seterang sinar bulan, lalu saat melihat kelas yang akan kau tempati, wajahnya berubah seterang sinar matahari. Lalu waktu masuk ke kelas, tiba-tiba wajahmu suram bagaikan langit malam tanpa bulan bintang. Dasar remaja labil!" Ujar Glaze.
"Terserah padamu saja." Kata Erden yang malas menanggapi, ia lalu berjalan ke luar kamar.
"Mau kemana?"
"Perpus." Jawab Erden singkat.
"Memangnya kau tahu dimana letaknya?" Tanya Glaze lagi.
"Tidak, makanya, tolong antarkan aku." Glaze langsung menghela napas kesal.
"Baiklah, ayo."
***
Di perpustakaan...
"Woah, bukunya banyak sekali." Ucap Erden senang.
"Tuh, matanya berbinar lagi 'kan? Memang benar-benar bocah labil."
"Diam, jangan buat aku badmood lagi."
"Iya, iya."
"Aku baca buku apa ya?" Tanya Erden pada dirinya sendiri.
"Terserah padamu, aku hanya mengantar." Jawab Glaze. Mendengar itu, Erden mendelik kesal ke arah peri cerewetnya itu.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Glaze.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxyca Academy (End) ✓
Fantasy[ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ FANTASY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ ACADEMY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ MINOR ROMANCE] Academy yang berada di antara dua planet mungkin terdengar mustahil, tapi tidak bagi para penyihir. Galaxyca Academy, tempat berkumpul dan belajar para witch dan wizard. Mere...