Author POV
Mereka memutuskan untuk memeriksanya. Dan-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apa yang terjadi?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak terjadi apa-apa 🙂"Suara kamu, ya?" Tanya Lily datar.
"Bukan." Jawab Vya.
"Siapa yang tanya kamu? Aku tanya hewan ini kok." Balas Lily.
"Oh? Ya udah." Respon Vya.
"Jadi hewan kecil, aku tanya sekali lagi. Apa tadi itu adalah suaramu?" Ulang Lily.
"Ngaca, dong." Jawab hewan itu acuh tak acuh.
"Maksudmu dari kata 'ngaca'?" Tanya Lily yang tidak mengerti. Sedangkan Vya terkekeh.
"Maksudnya itu, kamu itu sadar diri. Kamu bilang dia hewan KE.CIL tapi kamu sendiri lebih KE.CIL darinya." Ucap Vya sambil menekan kata 'kecil'.
"Aku tersinggung." Ucap Lily.
"Siapa" Ucap hewan tersebut.
"Aku, Kelly atau biasa dipanggil Lily. Seorang peri dari penyihir bernama Vya Francesca Shorn." Jawab Lily panjang lebar.
"Yang nanya" Ucap hewan itu lagi. Dan Vya langsung terkekeh lagi.
"Dasar hewan menyebalkan!" Geram Lily.
"Jadi, landak kecil, mau kubantu keluar dari tumpukan ranting itu?" Tanya Vya yang dijawab dengan anggukan dari landak tersebut.
Baru saja ingin menyentuh landak tersebut, gerakan Vya terhenti karena ucapan Lily.
"Tunggu!"
"Kenapa?" Tanya Vya pada Lily.
"Kau mau terluka karena menyentuh durinya?" Tanya Lily dan direspon dengan gelengan polos Vya.
"Rected Haniose " Ucap Lily.
Tiba-tiba seluruh tangan Vya diselimuti oleh sulur berwarna kuning keemasan.
"Apa ini?" Tanya Vya sembari memperhatikan tangannya.
"Sihir perlindungan untukmu." Jawab Lily.
"Terima kasih, Lily." Ucap Vya sambil tersenyum kepada Lily.
"Kapan menolongku?" Pertanyaan dari landak tersebut langsung membuat keduanya menoleh dengan wajah tak bersalah.
"Oh! Maaf, aku lupa." Segera Vya menarik landak tersebut keluar dari ranting yang menjebaknya.
"Thanks" Ucap landak itu.
"You're welcome." Balas Vya dengan senyuman.
"Bersediakah Anda menjadi partner saya?" Tanya landak itu.
"Dia sudah punya partner." Ucap Lily.
"Partner tak harus satu saja." Ucap landak tersebut dengan nada datar.
"Tentu, aku bersedia." Jawab Vya.
Lalu mereka mengucapkan mantra. Muncullah sebuah gelang hitam yang dihiasi dengan duri. Nggak tajam kok. Tenang saja.
Berasa jadi cewek tomboi, deh. Batin Vya setelah melihat gelang di tangannya.
"Siapa namamu?" Tanya Vya setelah melihat gelangnya.
"Belum ada nama." Jawab landak tersebut.
"Aku kasih nama ya?"
"Hm" Jawab landak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxyca Academy (End) ✓
Fantasy[ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ FANTASY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ ACADEMY] [ - ✦༷༷ ༣ཾ྄❥ MINOR ROMANCE] Academy yang berada di antara dua planet mungkin terdengar mustahil, tapi tidak bagi para penyihir. Galaxyca Academy, tempat berkumpul dan belajar para witch dan wizard. Mere...