CHAPTER 9🐭

20.2K 2.1K 429
                                    

'Sakit rasanya melihat orang yang kau cintai dekat dengan yang lain, ingin marah saja rasanya.. Tapi siapa aku dalam hidupnya?'

.
.
.
.

.
.

Jisung berlari tak tentu arah, dada nya terasa sakit. Air mata menggenang di pelupuk matanya.

'Kenapa kak..? Kemarin kau bilang bahwa kau mencintai ku. Namun apa maksudnya semua ini!?'

Perut Jisung terasa sakit, ia kelelahan berlari. Jisung pun berjalan ke arah pinggir danau yang ada di dekatnya, lalu duduk melamun di bawah pohon.

"Seharusnya aku tidak menganggap serius apa yang dikatakannya.."

Jisung meremas dadanya yang terasa sakit, lalu tangannya turun ke perut dan mengelusnya.

"Hiks.. Seharusnya, aku terjatuh terlalu dalam pada dirinya.."

Jisung menangis, padahal di sekitarnya itu lumayan ramai. Tapi dia tak peduli itu dan terus menerus menangis.

Jisung tidak sadar ada yang mendekatinya.

"Hei, kenapa masih disi-- Kenapa kau menangis!?" Seorang pemuda menghampiri Jisung yang sekarang mengusap air matanya.

"A-Aku tidak menangis!" Jisung berusaha tegar di hadapan siapa pun itu.

Pemuda tak dikenal itu terdiam sebentar lalu duduk di samping Jisung.

"Kalau begitu.. Kau kenapa? Ada masalah? Ingin cerita padaku? Ah iya kita belum kenalan, nama ku Kim Woojin." Woojin mengulurkan tangannya, tapi Jisung hanya menatap kosong uluran tangan itu.

Dan kembali menatap danau di depannya, Woojin memaklumi hal itu dan kembali menarik tangannya.

"Aku.. Han Jisung." Lirih Jisung.

Woojin hanya mengangguk dan ikut menatap danau di depannya.

"Sepertinya masalah mu berat? Sungguh tidak ingin bercerita dengan ku?" Tanya Woojin.

Jisung lagi-lagi diam, Woojin pun menghela nafasnya.

"Hei matahari sudah akan tenggelam, sebaiknya kau pulang. Atau perlu ku antar?" Tawar Woojin.

Jisung beranjak dari duduk nya tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Woojin tentu bingung dengannya.

"Apalagi? Katanya kau mau mengantar ku?" Ucap Jisung dengan wajah polosnya.

Woojin segera berdiri dan mengantar Jisung ke rumah nya dengan mobil.

Sampai di depan rumah Jisung, Jisung pun segera turun dari mobil dan mengucapkan terima kasih ke Woojin.

"Makasih udah nganterin aku kak, kakak hati-hati yaa!" Ucap Jisung dengan senyum tipisnya.

Woojin hanya membalas ucapan Jisung dengan senyum lebar dan kembali menjalan kan mobil nya setelah Jisung masuk ke rumahnya.

...

"Tunggu tanggal mainnya Lee Minho.. Ini balasan karena lo udah ngambil milik gue!"

HAMIL {Minsung} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang