CHAPTER 35🐌

9.8K 1K 153
                                    

Maap lama up, padahal ini tinggal ditekan publish aja tapi aku nggak ada paket kemarin:"(

Happy Reading💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
________________________

Jisung kali ini sedang sendiri di rumah, orang tuanya ke luar kota lagi dan Jeongin sedang bermalam mingguan dengan Hyunjin.

Huh, Jisung berharap malam ini hujan biar orang pacaran pada kehujanan tapi dia nggak mau adiknya sakit karena kehujanan nanti.

Ia duduk di sofa, perutnya yang besar agak membuatnya tidak nyaman duduk. Besok kandungannya tepat berusia lima bulan, itu berarti janin dalam kandungannya telah berbentuk sempurna.

Jisung sangat tidak sabar mengetahui anaknya itu perempuan atau laki-laki, memikirkannya saja Jisung bahagia.

Tok tok tok

Jisung terdiam, menajamkan pendengarannya. Siapa tahukan kalau dia hanya salah dengar tadi.

Tok tok tok tok

Ah, pintu rumah memang benar diketuk. Jisung pun bangkit dengan susah payah lalu berjalan untuk membuka pintu.

Siapa yang bertamu malam-malam begini huh?

Cklek

"Siap— Kak Minho?"

Di hadapan Jisung, Minho tersenyum lebar dan merentangkan kedua tangannya. Meminta untuk dipeluk, dalam sekejap Jisung menghambur ke pelukan Minho.

Minho yang masih mempertahankan senyumnya mengecup pucuk kepala yang lebih muda.

"Ngapain balik? Mending nggak usah balik sana, biar Icung nikah sama Hyunjin aja."

"Sebelum kamu nikah sama dia udah kakak gantung duluan Hyunjinnya."

"Jangan dong, kalau Jeje nggak nikah sampai tua nanti gimana?"

"Ya Jeongin kakak jadiin istri kedua—"

Bugh!

"Sama aja kakak sama Hyunjin, pergi sana!"

"Kakak lagi mesen banyak makanan loh, bentar lagi sampai. Yakin mau ngusir?"

"Eh, masuk yuk kak Minho sayang." Jisung langsung bergelayut manja di lengan Minho dan menyeret pemuda tampan itu ke dalam rumah lalu menutup pintu

"Cih, giliran makanan doang baru guenya dibaikin."

"Oh, jadi kak Minho nggak suka? Cukup kak, kita akhiri aja hubungan nggak jelas ini. Kita putus!"

"Tapi kita nggak pacaran Jisung sayang~"

Wajah Jisung tersipu dan segera memukul Minho dengan kekuatan penuh, tenaga Jisung itu tidak main-main.

"Eh makanannya udah datang tuh, kakak ambil dulu ya Ji." Minho meninggalkan Jisung untuk mengambil makanannya yang di pesan melalui ojek, lalu kembali dengan dua plastik besar di tangannya.

"Huwaa makasih kak Minhonya Icung yang paling Icung sayangg~" Jisung langsung mengambil alih dua plastik yang ada di tangan Minho lalu meninggalkan pemuda tampan itu untuk duduk di ruang tamu.

"Hiwii mikisih kik Minhinyi Icing ying piling Icing siyingg." Minho kembali menirukan ucapan Jisung tadi dengan wajah kesalnya.

Untung Jisung sayang, kalau nggak udah ditampolnya Minho.

HAMIL {Minsung} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang