CHAPTER 26🐞

8.9K 1K 111
                                    

Yah banyak yang nggak terima ya kalo sad ending? :((

Ini bakal jadi chapter terpanjang guys, ada flashback soalnya.

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
______________________

"Gue nggak bercanda Han Jisung!!"

"NGGAK, LO PASTI BERCANDA. CANDAAN LO UDAH KETERLALUAN HWANG HYUNJIN!! SEMUA ITU NGGAK MUNGKIN."

Cairan bening sudah mengaliri kedua pipi Jisung, napasnya tercekat. Bahunya naik-turun karena kesusahan untuk menghirup oksigen.

"Gue nggak bohong Jisung.." Lirih Hyunjin, ia sadar kalau tidak seharusnya membentak pemuda manis itu. Apalagi kondisinya lagi hamil, pasti sangat sensitif.

Jeongin duduk terdiam di ranjangnya sendiri, abai akan keduanya yang masih berada dalam pikiran masing-masing.

Jeongin pikir tidak seharusnya ia ikut campur, biar Hyunjin saja yang menjelaskan.

"G-Gimana bisa? Hiks, gimana dia bisa ngehamilin gue Jin? Gue ngerasa kalo sebelumnya gue nggak pernah kenal dia, apalagi tidur sama dia." Ucap Jisung yang masih terisak. Karena staminanya sudah habis akibat berteriak, ia pun memilih duduk di sofa.

Hyunjin turun dari ranjangnya sambil menenteng tiang infus dan duduk di samping Jisung.

Jeongin santai saja, dia malah sibuk dengan ponselnya.

Hyunjin menggenggam kedua tangan Jisung, Jeongin sadar itu. Dia ingin marah tapi dia siapa?

Lagian bukan saatnya untuk cemburu, kakaknya juga lagi butuh penyemangat serta kejelasan yang selama ini mereka sembunyikan.

Ya, Jeongin dari awal sudah tahu kalau Minho lah ayah dari janin Jisung. Tapi ia berpura-pura seolah tidak tahu, Hyunjin yang memintanya begitu.

"Sung.." Panggil Hyunjin lembut, menggenggam erat kedua tangan Jisung lalu menatap dalam kedua manik milik Jisung.

Jisung diam, air matanya sudah kering. Matanya pun sembab, suara juga ikut serak.

"Lo inget nggak waktu malam itu? Gue jemput lo bareng temen balap gue yang lain?" Tanya Hyunjin, mencoba menggali ingatan Jisung yang sepertinya sudah terkubur dalam itu.

"Temen balap? Ah! Yang di simpang rumah gue itu?" Ucap Jisung dengan suara seraknya.

Hyunjin mengangguk, "Lo sadar nggak sih di antara mereka ada Minho?"

"Hah?" Jisung mikir, sulit sekali mengingatnya memang.

"Dia ada di belakang kita padahal, lo kan naik motor sama gue." Ucap Hyunjin.

Setelah Hyunjin mengucapkan itu barulah Jisung bisa mengingatnya, ia ingat malam itu Minho terus memperhatikannya.

Saat itu, mereka belum kenal satu sama lain. Bahkan Jisung risi ditatap sama Minho, untung ada Hyunjin yang bilang kalau Minho itu sahabatnya.

"Maaf Sung, sebenarnya semua ini cuman permainan bodoh kami. Gue goblok banget sumpah. Kenapa bisa ikutan main kayak gitu.." Ucap  Hyunjin dengan wajah bersalahnya.

HAMIL {Minsung} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang