Angry!

6.3K 734 96
                                    

VOTE KOMENTAR>>

Jungkook menatap Sooya nyalang. Rahangnya mengeras dan dengan berapa langkah ia langsung mendekat dan menarik tangan Sooya paksa mendekat ke arahnya. Sooya dengan kepasrahannya menurut.

"Sudah kuduga, ternyata benar kecurigaanku tadi

"Jung, Noona Cuma-"

"Jelaskan ini nanti." potong Jungkook cepat. Ia menarik tangan Sooya melupakan keberadaan Jimin di sana yang sekarang keheranan sendiri melihat sikap kakak adik di depannya. Tangan Jimin menahan tangan Sooya yang satu lagi hingga gadis itu berhenti.

Jungkook melirik Jimin dengan tatapan tajamnya. Cukuplah ia menahan emosinya saat ini dan sekarang Jimin membuatnya ingin meledak saat itu juga.

"Lepaskan.." desis Jungkook datar.

Jimin balas menatap Jungkook dan dalam sekali hentakan Sooya berhasil ia bawa menjauh darinya. Jimin maju menghadap Jungkook. tatapan keduanya saling beradu.

"Apa masalahmu?" geram Jungkook.

"Masalahku? Maaf, aku tahu dia Noonamu tapi aku temannya aku tidak bisa melihatnya dikasari seperti tadi terlebih kamu adalah adiknya."

"Bukan urusanmu, dia urusanku." tunjuk Jungkook ke arah Sooya. Sementara Sooya mulai panik karena keduanya terlihat siap memberikan baku hantam sama lain. Terlebih lagi mereka sudah menjadi bahan tontonan sekarang.

"Adik tidak seperti ini."

Rahang Jungkook mengeras. Ia menahan tangannya setengah mati.

"Dia memang bukan Noonaku-"

"Hentikan!"

Sooya berdiri di tengahnya. Menjadi penghalang bagi Jungkook dan Jimin, napasnya berat. Ia menatap Jimin dengan tatapan bersalah kemudian berkata..

"Maaf Jim, kamu bisa meninggalkanku." ucap Sooya pada akhirnya. Jungkook mengulas senyum kemanangan kemudian menarik Sooya mendekat padanya dan tanpa mengatakan apa-apa lagi Jungkook langsung menarik tangan Sooya menjauh dari tempat itu dengan cepat.

Jimin menatap Sooya yang dibawa pergi Jungkook dengan tatapan heran. Ia bingung sendiri karena baru kali ini ia melihat kakak adik seperti ini. Baginya Jungkook sama sekali tidak menatap Sooya seperti kakaknya.

Apa ini alasan sikap tertutup Sooya selama ini?

"Jungkook maafkan aku, kamu salah paham lagi tolong dengarkan aku-" mohon Sooya berapa kali menatapnya sementara Jungkook hanya memasang tampang dinginya yang benar-benar mengerikan. Auranya menunjukkan jika ia sedang berusaha menahan emosi sekarang.

"Masuk." perintah Jungkook sembari membuka pintu mobilnya.

"Jung-" Sooya menggelengkan kepalanya tidak mau. Jujur ia takut sekarang.

Lama menunggu Jungkook langsung memasukkanya dan memasang sabuk pengaman untuk Sooya. "Kamu bisa menjelaskan ini semua."

Di tengah kesibukkanya ia sempat menatap Sooya dan berbisik pelan.

"Di ranjangku." gumamnya lagi.

---

Sooya menangis. Selama perjalanan sampai ke rumahnya ia hanya berharap tersesat hingga ia tidak usah pulang karena ia tahu Jungkook akan meledak-meledak di sana. Tidak peduli apun yang ia katakan apapun ia jelaskan. Semuanya akan benar jika Jungkook sendiri yang melihatnya.

"Keluar.." perintah Jungkook saat mereka sampai. Sooya menatap ke sekitar dan ia baru sadar jika mereka sudah sampai di depan Rumah. Ketakutannya bertambah dan kakinya bergetar. Ia tidak ingin keluar sama sekali.

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang