Busan.
28 Juni, 14 Tahun yang lalu.
"Jadi apa kamu Ibu Im?"
Sooya menatap dua orang yang masih muda ini berdiri di depannya. Ia yang masih kecil menatap takut-takut keduanya dari balik badan Eommanya.
"Ah iya, saya yang akan bekerja disini tapi aku tidak sendiri." Ibu Im melirik ke belakang dan menarik tangan Sooya sehingga gadis kecil itu berdiri ke depannya. "Aku bersama anakku, dia 7 tahun."
"Ah lucunya, dia seusia dengan anakku Jeon Jung Hyun. Tapi dia tidak disini, ia tinggal dengan Neneknya di Seoul. Oh iya siapa namamu?"
Sooya sedikit gugup tapi begitu menoleh ke arah Eommanya ia seperti mendapatkan kekuatan.
"Im Sooya-imnida."
"Ah Sooya, namamu cantik. Kamu bisa memanggilku Bibi Jeon dan dia Paman Jeon." kata Bibi Jeon sambil menunjuk suaminya yang masih berdiri tersenyum menatap Sooya.
"Mulai sekarang kamu akan tinggal di sini bersama kami eoh?" Bibi Jeon mngusap pipi Sooya pelan kemudian berdiri dan kembali beralih kepada Ibunya.
"Ibu Im kamar kalian di belakang dan segala keperluan Sooya akan suami saya urus jadi Ibu sudah bisa bekerja hari ini." ucapnya. Ibu Im mengangguk senang kemudian melangkahkan kaki mengikuti intruksi dari Bibi Jeon sembari ia memperkenalkan ruang-ruang di Rumahnya.
Rumah Bibi dan Paman Jeon sangat besar, ada 2 tingkat sehingga bangunan Rumahnya cukup tinggi. Peralatan di dalamnya juga tak kalah mewah, tidak diragukan lagi mereka memang kalangan atas mengingat Paman dan Bibi Jeon tadi juga berpenampilan khas kalangan atas.
Sementara Sooya dan Ibunya berasal dari Desa yang kebetulan mendapatkan informasi pekerjaan menjadi asisten rumah tangga jadi ia rela jauh-jauh datang kesini untuk mendapatkan pekerjaan ini. Lagipula pihak dari keluarga Jeon mau mengurus urusan dan kebutuhannya dan juga Sooya. Maka dari itu Ibu Im sangat mensyukuri pekerjaan ini.
Saat akan membuka pintu bagian belakang tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari belakang. Sooya yang kaget langsung menoleh ke belakang dan selintas ia melihat sosok anak laki-laki baru saja bersembunyi di balik tiang.
Sooya menautkan alisnya sembari berpikir, tadi Bibi Jeon bilang jika anaknya itu ada di Seoul lalu siapa yang ia lihat tadi?
Sooya kembali melangkahkan kakinya menyusul Ibu dan juga Bibi Jeon.
SRAK!
Lagi ada suara aneh terdengar, kali ini bukan hanya Sooya yang kaget tapi juga Ibu dan Bibi Jeon. Mereka semua menoleh ke sumber suara dan melihat sosok anak laki-laki yang memegang mobil-mobilan sembari mengintip mereka, seolah dia sadar jika sudah tertangkap basah.
Ini dia yang tadi mengintip! Batin Sooya.
Anak laki-laki itu mengenakan baju kaos jingga dengan gambar wortel di tengahnya. Ia berkulit putih dan matanya besar, meskipun terlihat aneh tapi Sooya harus akui jika anak itu terlihat manis, apalagi saat tadi mata mereka sempat bertemu.
Saat Bibi Jeon mendekat anak laki-laki tadi tiba-tiba ia berlari menjauh.
"Jungkook-a!"
Jungkook? Nama anak laki-laki itu? Hal ini membuat Sooya semakin bingung karena laki-laki bernama Jungkook itu selalu saja kabur dan sembunyi saat ia berhasil ditemukan tapi sembunyi-sembunyi menguntitnya dari tadi. Ia jadi pensaran siapa dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
FanfictionIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...