Sooya diam mematung, tercengang juga mendengar penuturan Yebin yang sangat jauh dari kenyataan. Apa yang barusan dikatakan Yebin? Kalimatnya barusan seolah-olah mengatakan jika ia lah yang jahat dan penyebab dari semua ini.
Sooya menoleh ke arah Bibi Im dan Jungkook yang juga masih kaget melihat mereka.
Mata Jungkook dan Sooya bertemu, melihat itu Sooya langsung menggelengkan kepalanya seolah mengatakan jika semua ini tidak seperti yang mereka pikirkan."Sakit.." lenguh Yebin dengan tangan yang masih memegang kakinya yang berdarah.
Bibi Im juga saat itu sangat panik sampai menyuruh Jungkook untuk membawa Yebin keluar dari kamar itu.
"Kita harus mengobati Yebin, ini pasti sangat sakit.." cemas Bibi Im. Ia melirik Jungkook dan langsung menepuk bahunya.
"Gendong Yebin dan aku minta tolong antarkan kami ke Klinik dekat sini.."
Jungkook yang bingung dalam keadaan yang cukup darurat itu pun terpaksa menurut dan mendekati Yebin yang meringkih di sana.
"Jungkook.." panggil Sooya berusaha menggapainya tapi Jungkook terlebih dahulu mendekati Yebin dan meggendongnya pergi dengan terburu-buru.
Jungkook juga sempat melihatnya sekilas tapi lebih memilih untuk mengabaikannya.
"Bibi, kita bisa pakai mobilku di depan." kata Jungkook dengan posisi masih menggendong Yebin.
"Ah iya ayo pergi sekarang juga,aku takut kakinya infeksi karena cairan itu.."
Jungkook bersama dengan Bibi Im dan Yebin pergi meninggalkan ruangan itu. Sementara Sooya masih terdiam menonton drama ini.
Ia di abaikan? Yang benar saja? Siapa yang salah sebenarnya?Sooya hendak berdiri tapi saat melangkah kakinya tanpa sengaja menginjak salah satu dari bagian pecahan beling itu sampai membuat cairan kental berwarna merah keluar deras dari kakinya.
Kakinya tersayat oleh benda tajam itu dan rasanya juga bukan main sampai membuat Sooya kembali terduduk.
"Ahk.."
Sooya memegangi kakinya dan melihat beling yang masih tertanam di sana. Sooya merinding melihatnya, dan dengan tangan bergetar ia mencabut beling itu lepas dari kakinya dan saat itu pula darahnya semakin deras mengalir.
Ia menarik napasnya dalam-dalam berusaha menahan rasa sakit sampai membuat air matanya menetes tanpa sadar.
Ia seketika ingat Jungkook.
Ia juga membutuhkannya, tapi kenapa dalam keadaan segenting ini ia malah di pihak lain?Sooya menggeser badannya menepi di pinggir ranjang dengan kakinya yang terjuntai membuat garis dari darahnya yang terbentuk di lantai.
Sooya mengelap air matanya dan mengambil salah satu bajunya yang panjang, ia merobek bagian baju itu dan menempelkannya pada luka di telapak kakinya.
"Sssshhtt, Ya Tuhan.." desisnya tertahan. Sooya menggigit bibirnya menahan sakit sembari tangannya terus bekerja mengikat luka itu sedemikian rupa. Setidaknya ia harus menghentikan pendarahan atau dia akan kehilangan banyak darahnya.
Selesai dengan itu Sooya menyenderkan kepalanya di dinding dan menghela napas berat. Wajahnya pucat serta keringat yang terus mengucur di sekitar wajah dan tubuhnya.
Ia ingin melupakan rasa sakit ini dan berpura-pura semua akan baik-baik saja saat semuanya pulang. Setidaknya ia sudah harus merapaikan ini semua agar terlihat bersih kembali.
Sooya menatap betapa berantakkanya keadaan kamar Yebin saat itu dan setelah itu ia memejamkan matanya kembali.
Semua pasti akan terasa sulit kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
Fiksi PenggemarIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...