Sorry

4.5K 617 151
                                    

"Ketakutan terbesarku adalah ketika Tuhan mencoba mengambilmu kembali.."













Sooya mengenggam secangkir teh hangat di tangannya dengan gemetar, rasa dingin masih merayapi tubuhnya walaupun ia sudah ganti baju dengan training dan jaket kebesaran milik Taehyung.

Ia menyesap teh itu dan merasakan sensasi hangan menjalar ke tubuhnya. Tak lama pintu terbuka dan ia melihat Taehyung datang dengan handuk di tangannya.

"Susah sekali mencarinya, aku harus membobol UKS karena petugas di Sekolah sudah pulang semua.." dumel Taehyung. Ia langsung mendekati Sooya dan menyelimuti tubuhnya dengan handuk itu.

Sooya sempat kaget dengan perilaku Taehyung tapi ia mencoba tenang. Apalagi Taehyung sudah menolong dan menyelamatkan nyawanya tadi, bayangkan jika Taehyung tadi tidak ada, ia pasti sudah tinggal nama.

Entah apa yang ia lakukannya tadi tapi yang jelas ia sangat berterimakasih.

Ia berhutang nyawa dengan Taehyung.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya sambil duduk di samping Sooya. Sooya hanya melirik sebentar dan mengangguk.

"Sudah lebih baik, terimakasih.." ucapnya dan kembali menyesap teh hangat.

Taehyung diam sejenak memperhatikan Sooya. Otaknya berkelana dan rasanya ingin meledak saat timbul pertanyaan-pertanyaan mengenai kejadian tadi. Ia penasaran setengah mati tentang bagaimana Sooya bisa jatuh dan tenggelam di kolam berenang itu.

"Jadi.."

"Aku mau tehnya lagi.." potong Sooya. Taehyung yang hendak bertanya mengurung niatnya dan segera berdiri untuk mengambil teko teh. Ia menuangkannya ke cangkir Sooya dan kembali duduk.

Taehyung menghela napas panjang.
"Yang benar saja Sooya aku menghawatirkanmu. Jadi katakan padaku ini ulah siapa?" seru Taehyung pada akhirnya.

Sooya diam bergeming. Ia akhirnya menatap Taehyung dan menggeleng.

"Aku juga tidak tahu.. Dia bilang aku harus mati." ucap Sooya. Tanpa sadar matanya mulai menggabur karena air mata tapi ia langsung menahannya dan mengalihkan perhatiannya. Mengingat banyak yang membencinya tetap saja ia tidak boleh memperlihatkan sisi lemahnya pada siapapun.

"Aku pasti dijebak." lanjutnya.

"Karena Jungkook?" tebak Taehyung. Sooya yang mendengar itu langsung menoleh ke arahnya.

"Bukan dia. Aku mendengar suara wanita sebelum ia mendorongku ke kolam berenang."

Taehyung diam dan mulai berpikir.
"Dia tahu kamu tidak bisa berenang.." ucapnya. "Dia pasti dekat denganmu. Apa ini ulah salah satu teman di kelas?"

Sooya menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau menuduh siapapun dalam kasus ini.

"Tapi semua teman di kelas tahu aku tidak bisa berenang saat kami mengambil nilai test praktek bulan lalu.."

Taehyung menjetikkan jarinya. "Tidak  salah lagi, aku akan mencari orangnya.."

Sooya yang mendengar itu menggeleng pelan.
"Terimakasih.."

Tiba-tiba ia ingat Jungkook. Memikirkan bagaimana laki-laki itu bisa mengirim pesan seperti itu tanpa kehadirannya sendiri dan membuatnya nyaris mati. Sebenarnya ada apa Jungkook?  Dimana dia dan sebenarnya ada apa dengan semua ini?

Sooya menghela napas panjang, ia ingat bagaimana ia sadar tadi. Jelas sekali yang menolongny tadi adalah Taehyung, bukan Jungkook.

Bukan Jungkook!

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang