Dentingan di piring kala itu menjadi suara di antara Sooya dan Jungkook yang sedang menikmati makan malam.
Tidak biasanya Jungkook yang akan pulang ke Rumah, hari ini ia pulang agak telat karena Paman Seokjin memanggilnya ke Kantor dan mereka sepertinya terlibat pembicaraan yang cukup serius karena di lihat dari raut wajah Jungkook, ia sepertinya sedang dalam mood yang tidak baik.
Saat pulang Jungkook biasanya akan meminta ini itu tapi kali ini ia lebih banyak diam. Mereka juga berbicara sedikit sejak bertemu tadi.
Helaan napas dari Jungkook terdengar, Sooya mendongak dan memperhatikan pria itu yang baru saja menyelesaikan makan malamnya. Sooya mengambil minumnya dan menyudahi makannya yang masih tersisa setengah.
"Tidak dihabiskan?" Jungkook akhirnya bertanya.
Sooya menggeleng pelan. Ia sebenarnya sudah kenyang dengan makanan yang dibelikan Taehyung siang tadi. Cukup banyak untuk membuatnya kenyang sampai besok pagi.
Tapi, mana mungkin ia katakan itu pada Jungkook atau dia akan mendapatkan hukuman yang sudah-sudah.
Sepertinya berbohong lagi tidak apa, atau sebentar lagi akan menjadi kebiasaan yang biasa baginya?
"Aku kenyang dan mengantuk juga, aku ingin kembali ke kamar dan tidur."
Jungkook memperhatikannya beberapa detik sebelum mengangguk pelan.
"Ya, pergilah kalau begitu."
Jungkook membiarkannya.
Sooya terperangah sebentar, menatap Jungkook yang sedang mengelap mulutnya. Sepertinya Jungkook sibuk sekali sampai tidak mau bermain-main dulu dengannya, atau sekedar mendengar cerita?
Sooya mengembangkan senyumnya tanpa sadar.
Ia berdiri dari kursi dan berjalan pelan-pelan. Jungkook yang memperhatikan itu sedikit heran.
"Kamu tidak menggunkan kursi roda mu lagi?"
"Tidak, aku harus berlatih berjalan kan?"
Jungkook memgangguk lagi sebelum mendekat ke arah Sooya dan langsung menggendongnya. Sooya yang mendapat perlakuan itu tentu saja kaget tapi dia harus menahan teriakan hebohnya karena ini adalah Jungkook. Yang jika diberi respon maka akan semakin menjadi.
"Jung—"
"Aku antar ke kamar ya." tawar Jungkook.
Sooya menggeleng.
"Aku tidak akan macam-macam. Hanya mengantarmu ke ranjang paling setelah itu aku minta cium sebelum aku kembali ke ruangan kerja ku untuk mengurus proyek." ujar Jungkook sambil berjalan menuju kamar Sooya.
"Lagipula aku mana tega membiarkanmu berjalan dengan langkah seperti ini." Jungkook menatap Sooya sambil kakinya perlahan menaiki anak tangga.
Sooya tidak bisa menahan malu sampai merasa seluruh tubuhnya panas. Mereka berdua tidak ada bedanya dengan pasangan pengantin dengan gaya seperti ini.
"Aku bisa menjadi kakimu kapanpun, panggil aku."
Baiklah, Sooya akui. Dia terlihat jantan kali ini, atau Jungkook yang memang semakin berkembang dewasa sampai melupakan identitasnya kalau dia adalah Noona-nya bukan wanita yang ia anggap sebagai miliknya.
Jungkook sampai di depan pintu kamar Sooya dan segera mendorong pintunya untuk masuk. Ia mendudukkan Sooya tepat di ranjang. Belum pergi begitu saja tapi malah memenjarai gadis itu dengan lengan kekarnya dan juga tatapannya yang sangat mengintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
FanfictionIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...