You Doing Well

3.6K 506 124
                                    

 VOTE DAN KOMENTAR
POPE
.

.

.

.

.

.










"Apa yang baru saja kamu lakukan?" ulang Jungkook.

Sooya memejamkan matanya sejenak, menarik napasnya dalam-dalam dan untuk kesekian kalinya berpikir, kira-kira jawaban apa yang cocok untuk di dengar Jungkook. Ia ingin berbohong tapi jika Jungkook melihat tadi sudah pasti ia tertangkap basah.

Jungkook masih diam menunggu jawaban Sooya. Tatapannya menelusuri seolah mencari kesalahannya.

Sooya tetap diam. Ia bahkan tidak berani mendongak.

Helaan napas Jungkook menjadi pertanda jika ia menyerah.

Ia menarik permen di mulut Sooya dan pergi ke belakangnya untuk menutup jendela dan tirai kemudian balik lagi ke arah Sooya. Demi apapun saat itu Sooya bersunpah dapat mendengar suara jantungnya berdetak.

Tatapan Jungkook seolah menunjuk ke arah ranjangnya yang berantakkan dan juga penuh dengan sampah kemasan snack yang sudah habis.

"Tidak biasanya kamu seperti ini."

Sooya mendongakkan kepalanya menatap Jungkook. Ia diam sesaat seolah membaca suasana, tak lama ia mengulas senyum lebar di wajahnya.

"Aku terlalu bosan, jadi aku menghabiskan stock cemilanku minggu ini." karangnya. Hal ini cukup baik karena sepertinya Jungkook tidak melihat kedatangan Taehyung tadi sampai mengira jika yang melakukan ini adalah dirinya sendiri.

Jungkook berkacak pinggang. "Lalu permen ini? Setahuku kita tidak pernah membeli permen tempo hari." tunjuknya pada permen loli yang ia pegang. Sooya membasahi bibirnya dan menggelengkan kepala.

"Ah itu.. aku membelinya di Sekolah. Saat kamu tidak masuk." bohongnya lagi.

Jungkook diam sesaat kemudian mengangguk paham. Dalam hati Sooya bernapas lega karena Jungkook percaya padanya.

Syukurlah.

"Lalu kamu sendiri? Pulang cepat hari ini.."

Jungkook memasukkan permen tadi ke mulutnya dan menyimpan tangannya di saku celana. Sementara Sooya yang melihat itu merasa tidak rela dan tega, bagaimana tidak itu dari Taehyung. Terlebih itu kan bekas Taehyung juga. Bagaiamana reaksi mengamuk andalan Jungkook jika tahu yang sebenarnya.

"Bukannya aku sudah janji akan mengajakmu jalan-jalan."

Sooya tersenyum simpul. "Kamu benar." ujarnya.

Jungkook memperhatikan sekelilingnya. Ia menghela napas.

"Kalau begitu keluarlah, aku akan memanggil Bibi Kang sebelum kita pergi."

Sooya patuh dan langsung mendorong roda di kursinya maju. Jungkook yang melihat itu tertawa kecil kemudian mengambil alih dan mendorongnya dari belakang.
Ia mendorongnya dalam tempo yang sangat cepat sampai membuat Sooya berteriak.

"Ya! Pelan-pelan Jungkook, nanti jatuh!"

Jungkook tertawa di belakangnya. Terus mendorong kursi rodanya dengan cepat, sementara Sooya menepuk-nepuk tangan Jungkook menyuruh laki-laki itu untuk menghentikan aksi gilanya karena begitu keluar dari kamar ini mereka akan bertemu dengan tangga.

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang