Sometime you just need understand to fix that all
"Jujur Hyung aku tidak menyukai kedatanganmu kemari.." suara Jungkook memecahkan keheningan usai mereka berdiam-diaman di Ruang Tamu.
Sooya yang duduk di samping Jungkook diam-diam memperhatikan keduanya dengan ragu.
Pantas saja ia merasa tidak asing dengan wajah Junhyun, ternyata dia Kakak kandung Jungkook yang selama ini tinggal di Seoul.
Pantas saja mereka mirip!
Dasar Bodoh, seharusnya ia lebih menyadari hal itu sejak awal, Junhyun bahkan seperti kopian Jungkook dengan ekspresi dan pembawaan diri yang berbeda.
Ya.. Maksudnya tidak sedingin Jungkook yang sudah kelewatan cuek.
Junhyun menyesap sedikit kopi yang dibawakan Bibi Kang tadi kemudian melihat Jungkook.
"Tidak ada salahnya kan? Ini Rumah Appa dan Eomma ku juga.." jawabnya yang sukses membuat wajah Jungkook semakin panas karena menahan emosinya.
"Kehadiranmu tidak diundang."
"Lho, bukannya aku sudah bilang di Kantor tadi?" Junhyun terus membalas kalimat Jungkook seolah tidak mau kalah.
Jungkook juga begitu.
Jadi mereka sudah bertemu sebelumnya?
Dasar, Kakak beradik sama saja.
"Katakan apa mau mu." Jungkook to the point.
Junhyun menarik napasnya dalam-dalam sembari ekspresinya yang perlahan berubah menjadi lebih serius.
"Kenapa kamu selalu berasumsi jika kedatanganku menjadi amak bagimu. Aku tidak lama dan tidak akan menganggumu, percayalah." jelas Junhyun. "Aku hanya memeriksa keadaan Rumah ini setelah sekian lama tidak datang."
Jungkook memilih diam. Kalimat Junhyun barusan hanya membuatnya dilema dalam ingatan lama.
"Aku kesepian di Seoul sejak Nenek juga menyusul Appa dan Eomma ke Surga.."
"Setidaknya kamu punya harta yang banyak disana." potong Jungkook.
"Kamu salah Jungkook.." potong Junhyun.
Sooya menatap aksinya dan jujur aura kakaknya muncul lebih jelas.
"Aku seharusnya membawamu ke Seoul bersamaku waktu itu. Meninggalkanmu seperti ini malah membuatmu berpikir rendah.."
Jungkook tercengang dengan kalimat Junhyun barusan.
"Maks--"
"Kamu harus memikirkan ucapanmu sebelum bicara." nada bicara Junhyun mulai meninggi dan Sooya semakin mengerut karena berada diantara mereka.
"Kamu harus bersyukur dengan apa yang kamu punya Jung, kamu punya seseorang yang bisa kamu percaya dan menjadi jalanmu untuk pulang.." ucapan Junhyun tentu saja mengarah kepada Sooya.
Dan terimakasih untuk itu Jungyun, anda berhasil membuat tatapan Jungkook semakin Tajam.
Sadarlah ku mohon dan hentikan semua ini..
Berapa kali Sooya merapalkan doa itu dalam hatinya.
"Dan satu lagi Jung, harta tidak akan membuatmu hidup bahagia tanpa cinta yang tulus.."
Jungkook terlihat diam setelah mendengar Junghyun mengatakan itu. Sooya menatap keduanya bergantian, ingin sekali rasanya ia pergi dari tempat ini dan langsung beristirahat tidur di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
FanfictionIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...