Believe

3.4K 508 157
                                    

VOTE DAN KOMENTAR












Sooya merinding, jantungnya berdegup sangat kencang dan demi apapun ia dapat merasakan hal itu sampai membuat tubuhnya bergetar.

Tidak..



Bukan seperti ini, ia bisa mengontrolnya, tenangkan diri setenang mungkin.

Jungkook tidak akan tahu dan tidak bisa menuduhnya sembarangan jika tidak punya bukti.

Sooya mengatur napasnya dan berjalan ke pintu.

Mematikan sambungan telepon dan membuka pintu di waktu yang bersamaan.

"Jungkook?" Sooya memasang tampang bingung. Sementara Jungkook menatapnya dengan tangan yang masih memegang ponsel tepat di depan wajahnya.

Ekspresi dan air muka Jungkook kental sekali dengan kecurigaan. Ia menatap Sooya seolah mengintimdasinya.

Tatapannya lari ke dalam Ruangan kamar Sooya sebelum pindah lagi pada sosok di depannya.

"Siapa?" tanya Jungkook singkat.

Sooya merasa tubuhnya semakin panas dengan jantung yang berdetak tidak normal.

"Si-siapa maksudmu?" Sooya balik bertanya.

Jungkook tanpa berbasa-basi lagi langsung merebut ponsel Sooya paksa dari tangannya. Sooya tentu saja kaget tapi dia berusaha menahan emosinya saat Jungkook bertindak demikian.

Lagi pula tidak apa-apa jika Jungkook memeriksa ponselnya, pesan, kontak dan riwayat panggilan, semuanya sempat ia hapus tadi.

Ya. Dia tidak sebodoh dulu,
Dia sepintar ini sekarang.

Karena hal itu ia dapat bernapas lega.

Jungkook menatap Sooya tajam lagi sebelum mengembalikan ponselnya.

"Kenapa tidak menjawab teleponku?"
Jungkook menaikkan dagunya dengan pose menantang.

Sooya meneguk ludahnya, merasa cukup panik diintrogasi seperti ini.

"Tadi aku mau menelepon Lisa, mungkin karena itu panggilanku sibuk.." Sooya menjelaskan.

Diam sejenak.
Tatapan Jungkook tidak sedetikpun lepas darinya.

"Lalu, kenapa lama sekali membukakan pintu untukku?"

"I-itu karena.. Kamu tahu sendiri kan, kakiku sakit makannya lama.."

Alasan yang cukup masuk akal, Sooya tiba-tiba saja merasa bersyukur dengan fakta ini.

Terdengar helaan napas Jungkook dan tatapannya melunak, ia menarik Sooya jatuh ke pelukkanya dan memeluknya erat.

Pelukkan Jungkook yang erat sampai membuatnya kesulitan bernapas.

"Jung.."

"Maaf telah mencurigaimu.." suara Jungkook terdengar dalam.

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang