That You Love Me Too

4K 544 128
                                    

Jungkook membanting pintu mobil, beralih membuka sabuk pengaman milik Sooya dan mengendongnya keluar begitu saja dari mobil.

Ia tidak dapat berpikir jelas sekarang, pikirannya campur aduk. Ia hanya memikirkan jika Sooya harus segera mendapatkan penanganan dan segera diobati lalu sembuh.

Itu saja, ia ingin melihat Sooya kembali ke sedia kala.

"Dokter! Panggilkan aku Dokter sekarang!" teriak Jungkook di sepanjang koridor dengan keadaan masih menggendong Sooya.

Seluruh perhatian di sana seketika langsung teralih ke arah Jungkook, pasalnya ialah yang tiba-tiba datang dan membuat keributan ini.


"Jung.. A-aku baik-baik saja.." ucap Sooya lemah. Jungkook memperhatikan Sooya dalam dekapannya. Ia dengan beberapa tetes keringatnya yang mengalir ke baju Sooya menggeleng cepat. Wajahnya menunjukkan kecemasan yang luar biasa.

"Tidak, tidak jangan bicara dulu, kamu harus mendapatkan pengobatan, aku tidak mau tahu itu.."

Jungkook berlari ke meja Informasi dan memaksa mereka untuk segera memanggil Dokter yang kemungkinan sedang bertugas saat itu.

"Panggilkan Dokternya.."

"Tapi Anda bisa mendaftar dul--"

"Sekarang.." desis Jungkook penuh ancaman. Tatapannya memberikan isyarat jika permintaanya harus dituruti dan alhasil Suster di meja informasi itu langsung menekan tombol-tombol dan menelepon Dokter.

Jungkook memperhatikan Sooya saat tiba-tiba gadis itu mencengkram baju di bagian dadanya. Mata Sooya memejam dan napasnya seperti tercekat.

"Jung, kakiku.. Panas, aku tidak bisa merasakannya.." cicit Sooya nyaris terdengar seperti bisikkan. Wajahnya tambah pucat saja.

Demi apapun Jungkook tambah cemas melihatnya. Ia menatap kembali Suster yang baru saja berbicara dengan Dokter itu.

"Aku tidak punya banyak waktu sialan.."

"Maaf Tuan, kami sedang menyiapkannya.."

Jungkook membuang muka dengan kasar. Ia kesal setengah mati, disaat-saat genting seperti ini bisa-bisanya pihak Rumah Sakit malah membuatnya menunggu seperti ini.

Tak lama setelah itu datang ranjang dorong ke arah Jungkook. Jungkook yang melihat itu langsung mendekat dan meletakkan Sooya di sana.

Mereka membawa Sooya masuk ke dalam sebuah ruangan. Sooya tidak mengenali tempat apa ini tapi yang jelas ia melihat begitu ramai di sekitarnya, menatapnya dengan begitu khawatir, namun diantara itu semua ia hanya bisa memfokuskan diri pada seorang Jeon Jungkook yang sedang menatapnya khawatir, mengenggam tangan dan juga memanggil namanya berulang kali.

Sooya berusaha mengukir senyumnya. Kenapa semua ini? Lukanya tidak begitu parah, tapi kenapa ia merasa sangat pusing?

Sooya tidak tahan lagi, matanya berat.
Sooya sekarang setengah sadar dan nyaris tidak sadarkan diri tapi Jungkook terus memanggil-manggil namanya di sisa-sisa kesadarannya.

Hal itu jujur saja menganggunya..

"Kumohon bertahanlah.."

"Dokter lukanya infeksi kena cairan kimia.."

"Dia kehilangan banyak darah.."

"Lukanya cukup dalam."

"Sooya sadarlah jebal, lihat aku hei.."

"Tidak ada pilihan lagi, siapkan peralatan dan lakukan operasi."

"Tunggu apa maksud kalian? Operasi? Apakah separah itu?"

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang