VOTE KOMENTAR
"Kamu sudah makan?" pertanyaan itu keluar dari mulut Jungkook begitu ia membuka pintu Kamar Sooya tiba-tiba. Sooya nyaris berteriak, ia lupa mengunci pintu hingga kebiasaan Jungkook itu kembali terulang. Untung saja ia sudah mengganti baju setelah tiba beberapa menit yang lalu ke Rumah.
"Belum, tapi aku masih kenyang dengan makan siang yang kamu berikan tadi."
Jungkook berjalan dengan santai dan duduk di ranjang Sooya tanpa merasa bersalah sedikitpun. Sooya meletakkan handuknya di meja dan sedikit merapikannya untuk mencari kesibukkan.
"Kenapa belum siap-siap?" tanya Jungkook. Sooya menoleh dengan tatapan bingung. Memangnya mereka mau kemana?
"Kemana?" tanya Sooya balik.
"Ck, bukannya kamu ada tugas kelompok?"
Sooya tercengang. Apa yang baru saja ia dengar? Apa otak Jungkook ada yang salah?
"Ah, kamu mau pergi? tapi biasanya-"
"Cepat ganti pakaianmu, masih ada pekerjaan setelah aku menemanimu di sana."
"Ah, kamu serius?" mata Sooya tampak berbinar. Ingin sekali ia memeluk Jungkook jika dia sebaik ini.
Jungkook memutar matanya jengah. "Kalau begitu aku berubah pikir-"
Sooya berlari ke arah Jungkook cepat dan meletakkan tangannya di depan mulut Jungkook.
"Oke-oke, aku siap-siap sekarang."
"5 menit kutunggu di depan."
"Siap Bos."
---
Sooya dan Jungkook masih di perjalanan setelah beberapa menit yang lalu pergi. Jungkook menyetir mobil dan suara musik klasik dari radio yang diputar Jungkook mendominasi suasana selagi Sooya sibuk menatap ke jalanan luar. Tak jarang juga bibirnya bersenandung menikmati alunan musik.
Namun detik berikutnya ia bingung saat mobil yang dikendarai Jungkook menepi di pinggir jalan dan berhenti tepat di sebuah Kafe. Sooya menoleh ke arah Jungkook yang sedang melepaskan seltbeltnya.
"Kenapa berhenti?"
"Kenapa berhenti? Kamu tidak lihat?" Jungkook menunjuk bangunan Kafe di depannya. "Aku harus memastikanmu makan dulu."
Sooya hendak protes tapi Jungkook sudah lebih dulu keluar, berbelok ke arahnya dan membuka pintu mobil untuk Sooya.
"Tapi aku sudah bilang kan kalau aku masih kenyang?" Jungkook melepas sendiri seltbelt Sooya karena gadis itu masih diam di tempat. Jungkook membuang napas berat dan menatap maniknya langsung.
"Kamu belum makan kan?"
"Tapi nanti terlambat.."
Jungkook tidak ambil pusing dan langsung menarik tangan Sooya. Tidak peduli jika gadis itu menolak atau kesal dengannya. Ia hanya memastikan jika gadis ini makan dengan baik dan ia baik-baik saja.
Sementara Sooya hanya bisa pasrah saat Jungkook membuka pintu Kafe yang kaca transparan. Mau protes juga percuma, lagipula ia tidak mau terlihat seperti orang yang sedang dipaksa-paksa pasangannya walaupun kenyataanya memang sedikit seperti itu.
"Pesan apa yang kamu mau." ucap Jungkook sambil menggeserkan menu makananannya mendekat padanya. Sooya menatap menu makanan itu dengan malas. Ia tidak ada selera, ia hanya mau cepat sampai di Rumah Lisa dan mengerjakan tugas itu.
Ck, sialnya ia sudah mengabari Lisa tadi jika ia jadi pergi tapi Jungkook malah membawanya ke sini. Temannya pasti sudah menunggu di sana.
Tak lama datang pelayan untuk mencatat pesanan. Sooya menatap lagi menu makanannya singkat kemudian mengembalikannya kepada pelayan yang menunggu itu. "Jus jeruk saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
أدب الهواةIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...