The Real Jungkook

7K 864 126
                                    

"I warn you not to be close to another man"


"Nonna." Panggilnya sekali lagi.

Sooya memejamkan sejenak matanya dan mengambil napas singkat, pelan-pelan menoleh ke belakang sampai matanya bertemu dengan manik hitam Jungkook yang juga berjalan santai ke arahnya. Wajahnya tenang tapi di dalam dirinya ada bara api yang sebentar lagi menyala dan mungkin saja meledak.

"Ju-jungkook? Kapan kamu disana?" Sooya berusaha meredam suasana tapi mendengar pertanyaan dari Sooya, Jungkook tersenyum kecut.

"Cukup lama untuk melihat drama tadi." Jawabnya.

Sooya termangu. Sudah ia duga Jungkook melihatnya. Entah apa lagi yang akan terjadi setelah ini kepadanya. Ia menatap Jungkook yang melewatinya dan Sooya buru-buru menarik ujung seragam Jungkook.

"Jungkook-a ini tidak seperti yang kamu lihat, kami hanya-"

"Berteman?" potong Jungkook. Ia memutar badannya dan menatap Sooya. Sooya yang berusaha menjelaskan pun tidak tau lagi harus berkata apa. Apapun yang terjadi, pertandingan atau argumen sehebat apapun yang ia lakukan, Jungkook selalu menang dan benar.

"Semua juga dimulai dari berteman." Jungkook menatap tajam Sooya. "Jangan-jangan setelah ini kamu akan mencoba diam-diam berpacaran di belakangku kan?" tuduhnya. Sooya mendongak kepalanya menatap Jungkook. Demi apapun ia tidak pernah berpikir demikian.

"Apa yang kamu katakan? Ia hanya meminjam catatan tugasku."

"Lalu kenapa dia tidak meminjam dengan temannya yang lain?"

"Jungkook kamu tidak mengerti-"

"Aku sangat mengertimu Noona!" pekik Jungkook pada akhirnya meledak. Ini salah satu sisi yang ditakuti Sooya. Dada Jungkook naik turun serta napasnya yang menggebu berusaha menahan emosi. "Dan sekarang kamu mati-matian membelanya di saat ini semua terlihat jelas."

Mata Sooya memanas tapi ia berusaha mati-matian menahan cairan itu tidak keluar dari matanya. Ia memang tidak tahan dikeraskan seperti ini. tapi di lain pihak jika sudah seperti ini akan sulit menghentikan seorang Jeon Jungkook.

"Pulang sekarang." desisnya seram.

Jungkook berganti menarik tangan Sooya dan menyeret gadis itu pulang. Sooya yang awalnya sempat mengeraskan badannya akhirnya ditarik paksa oleh Jungkook dan masuk ke mobil. Selama perjalanan mereka hanya diam. Suasana kelam, Sooya juga tidak tahu harus mengatakan apa-apa walaupun sedari tadi otaknya terus merangkai kata untuk Jungook.

Tamatlah kau Sooya..

----

Sooya turun dari mobil dan berlari dengan cepat menuju Rumah. Sebelum itu ia sempat mengucapkan terimakasih kepada Supir yang telah mengantarnya pulang. Ia baru pulang sekolah setelah seminggu lalu resmi menjadi siswa kelas 1 di Sekolahnya.

"Aku pulang.." ucap Sooya kemudian berjalan menuju Ruang Tamu, matanya menyapu seiisi ruangan tapi tidak menemukan apa-apa. Saat berjalan ke meja makan ia menemukan sticky note yang menyuruhnya untuk segera makan begitu pulang sekolah. Ia yakin sekali ini tulisan Eommanya. Sepertinya Eomma membantu Bibi Jeon lagi di Kantor.

"Kookie-a.." panggil Sooya. Ia yakin sekali jika Jungkook berada di Rumah. Ia melirik ke atas sambil berpikir apa Jungkook berada di Kamarnya. Padahal biasanya Jungkook akan menyambutnya seperti biasa.

"Noona!"

Sooya tersentak kaget saat tiba-tiba seorang mengejutkannya dari belakang dan saat menoleh ia mendapatkan Jungkook yang sekarang tertawa karena berhasil mengerjai Sooya.

I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang