Sorry not Sorry

3.8K 451 112
                                    


































Ini pasti mimpi.

Ya.




Jika ini bukan mimpi,



Dia pasti sudah gila.







Sooya mengerjapkan matanya berapa kali, mendapati sinar matahari yang memaksa masuk melewati tirai dan menembus matanya.
Ia sudah bangun dari tadi sebenarnya, hanya saja ia merasa terlalu lelah untuk bangkit, ia seperti melakukan pekerjaan yang sangat keras malam tadi.

Tubuhnya terasa remuk bahkan hanya untuk menggeser ke posisi yang lebih nyaman.

Sooya membuka matanya dan melihat keadaannya.
Ia tersenyum samar untuk yang kesekian kalinya.

"Heh, kenapa aku belum bangun juga..." suaranya terdengar parau.

Sooya menyibak selimut dan mendapati tubuhnya dalam keadaan telanjang, tidak hanya itu, bekas kemerahan di area paha dan punggungnya tercap jelas.

Belum lagi..

Kemaluannya, terasa lebih sakit dari datang bulan.

Dia pasti sudah gila jika mimpinya semalam benar-benar menjadi nyata.


Jungkook, memperkosanya.

Hal yang tidak akan pernah terjadi di dunia.

Mimpi yang terasa nyata dan jujur saja, sangat menyakitkan.


"Awh.." Sooya pelan-pelan bangkit dan meringis karena sakit di tubuhnya, matanya berair sendiri karena menahan itu.

Dan tiba-tiba jantungnya berdebar kencang saat tiba-tiba knop pintu diputar dan seseorang masuk.

Air mata Sooya jatuh saat itu juga, disaat yang sama ia lupa jika seseorang yang sedang bermimpi tidak akan merasakan sakit.




"Ju-jung..." Sooya bergetar. Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan mulai bergerak mundur walau dinding kasur di belakang membatasi gerakannya.

"Ja-jangan mendekat!" teriak Sooya saat Jungkook berjalan mendekat dan berhenti di depannya. Menatap wajah ketakutan itu dan perlahan duduk.

Jungkook tanpa ragu-ragu langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Sooya tadi dengan sekali gerakan.

"Andwae!" cegah Sooya. Jungkook dengan cepat menarik tangan itu dan menahannya saat Sooya berusaha mengambil selimut itu kembali.

"Jangan melawan ku.." ancam Jungkook dengan tatapan tajamnya.

Sooya langsung terdiam dan tidak berani lagi melawan, ia takut, sangat takut jika Jungkook menjadi jahat dan kalap seperti semalam.

Air mata Sooya jatuh sendiri dan jujur saja Jungkook sangat risih dengan itu, belum lagi gerakan kecil karena isak tangisnya.

Tuhan, dia memang sejahat itu..


Jungkook mengambil salep dan mulai mengolesi bekas lebam semalam di tubuh Sooya.
Sikapnya diluar pikira. Ia tidak meyangka Jungkook melakukan ini.
Sooya sempat terdiam karena itu, karena gerakan Jungkook sangat lembut seolah tidak ingin menyakitinya, dan saat itu Jungkook sangat serius dan telaten dalam mengobatinya.

Selesai mengolesi itu Sooya langsung menarik dirinya mundur dengan tangan dan kaki yang ia lipat untuk menutupi tubuh telanjangnya.



I am Noona | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang