Sooya merentangkan tangannya sekali lagi ke atas dengan mata terpejam. Angin pantai saat itu menerpa wajah dan menerbangkan rambutnya sampai sedikit berantakan.
Rasanya sudah lama sekali ia tidak datang ke tempat seperti ini, sampai ia nyaris melupakan bagaimana menyenangkannya ia menyentuh pasir halus pantai dan rasanya dikejar ombak.
Jimin yang di sebelah memperhatikan Sooya sampai ikut tersenyum.
"Kamu senang sekali." ucapnya.
Sooya mengangguk. "Ini mungkin yang ke 5 kalinya aku pergi ke Pantai dalam hidupku."
Jimin membelakkan matanya karena terkejut mendengarnya.
"Wow.." serunya. "Ini mungkin nyaris yang ke seratus kalinya aku ke pantai." ujarnya kemudian disusul tawa."Aku punya kakak yang suka photografi jadi dia sering mengajakku untuk menemaninya mengambil foto-foto alam dan pantai menjadi destinasi favoritnya." jelas Jimin.
"Kamu pasti bosan ya?"
Jimin menggeleng, "Bagaimana bisa aku merasa bosan saat aku bersamamu."
Sooya tanpa sadar menyunggingkan senyum kecilnya saat mendengar kalimat yang ia anggap lelucon dari Jimin.
"Kalau begitu kita harus sering jalan-jalan seperti ini."
Jimin menaik kan kedua alisnya.
"Dengan keadaanmu yang seperti ini? Sampai harus sembunyi-sembunyi? Well Sooya, aku tidak yakin."
Jimin nampak kehilangan moodnya saat membicarakan hal itu.
"Aku nekad Jim, aku bisa seperti itu. Serius!" yakin Sooya sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk tanda piece.
Jimin menghela napasnya dan duduk di pasir putih menghadap ke pantai. Sooya yang melihat itu ikut menjejalkan pantatnya di space sebelah Jimin.
"Semakin kesini aku semakin membenci adikmu."
Sooya tersenyum simpul.
"Berat memang.."Jimin menoleh ke arahnya yang nampak pasrah saat membicarakan hal ini.
"Maaf saja Sooya, tapi aku mau kamu lebih berani sama Jungkook. Dia itu cuma adik kamu. Nggak ada hak sama sekali untuk ngatur-ngatur kamu." protes Jimin.
Sooya sekali lagi menghela napas. Berat memang jika sudah membicarakan masalah ini, apalagi harus membedah dan menceritakannya dari awal kepada Jimin.
Bisa-bisa selesai besok.
"Kalau tidak keberatan aku bisa mendengarnya-- Adaw!"
Jimin merintih kesakitan tiba-tiba saat sesuatu menghantam di kepalanya dari belakang.Ia menoleh dengan wajah siap marah. Tapi saat yang ia lihat adalah Taehyung ia langsung berdiri.
"Ya! Mwohae!" teriaknya.
"Mwohae?" Taehyung mengulang pertanyaanya kemudian tersenyum mengejek.
"Bantu aku mengurus barang-barang, jangan cuma bersantai!" Taehyung menunjuk mobilnya dengan beberapa peralatan seperti karpet dan tempat makanan di luar.
Taehyung kembali meliriknya. "Aishh ssaekiya.." dumelnya sambil berjalan pergi.
Sementara Sooya diam-diam memperhatikan Taehyung dan saat mata mereka bertemu Sooya langsung melempar senyum dan mengucapkan sesuatu tanpa suara.
"Gumawo.."
Ia sepertinya tau, jika saat ini Sooya tidak mau membahas masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
FanficIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...