"Aku tidak goyah, tapi patah dengan kata-katamu"
-Jeon-"Trriiinggggg..."
Jungkook terbangun saat ponselnya berdering keras, dan saat itu pula ia kaget mendapati dirinya terbaring di atas sofa di depan TV, setelah tersadar ternyata ia tertidur disana,
Jungkook melihat jam dan ini sudah 3 jam lamanya ia tertidur.
Jungkook meraih ponselnya dengan cepat yang dari tadi berdering, ia sempat cemas karena mengira Sooya yang meneleponnya, tapi ia bernapas lega saat melihat nama peneleponnya.
"Ada apa Dokter?" suara Jungkook menyapanya pertama kali.
"Perihal tadi pagi, aku hanya ingin memastikan. Kamu sudah melakukan apa yang kuminta kan?" suara Dokter Suyeon tiba-tiba membuat Jungkook terdiam.
"Jungkook-ssi?"
"Ah iya Dokter, aku akan menghubungimu lagi nanti, aku sedang ada urusan." sepertinya Jungkook memikirkan hal lain.
"Oh baiklah, kabari aku secepatnya."
Jungkook mengenggam ponselnya setelah sambungan telepon itu dimatikan.
Gawat, ia lupa masalah itu, dan sekarang ia bingung sendiri apa yang harus ia lakukan dan katakan kepada Sooya. Semua ini memang salahnya, emosinya yang membuatnya bertindak diluar dugaan, dan sekarang jika semua itu memang benar terjadi, Jungkook bisa membayangkan bagaimana respon Sooya padanya.
Jungkook buru-buru bangun dan langsung ke pintu kamarnya yang tidak begitu jauh. Jungkook mengetuk pintu sebelum benar-benar masuk.
Pengelihatannya pertama kali menangkap Sooya yang masih terduduk di depan jendela seperti sebelumnya.
Jungkook heran, apa Sooya tidak berpindah dari tadi? Wanita ini hanya menatap ke luar jendela seperti sebelumnya.Jungkook kemudian melihat makanan yang ia bawakan tadi masih utuh tidak tersentuh sama sekali.
Ia menarik napas mencoba menerima ini.
Kakinya perlahan semakin mendekat sampai Jungkook tepat di belakangnya. Jungkook menelusup kedua tangannya ke pinggang Sooya dan memeluknya. Tangannya mengeleus-ngelus perutnya yang halus dan masih rata.
"Apa yang kamu lihat? Dan kenapa makanannya belum dihabiskan?" suara Jungkook lembut sekali.
Sooya diam tidak merespon, sedangkan Jungkook masih saja bergelanjut padanya. Menikmati pemandangan diluar walaupun yang terlihat hanya taman Apartemennya.
Jungkook tersenyum meski Sooya dingin padanya, ia menikmati ini, bisa melihat, menyentuh dan mendengar suaranya saja sudah sangat berharga baginya.
Asal Sooya tidak pergi darinya semuanya sudah cukup untuk Jungkook.
"Kamu mau jalan-jalan?" tanya Jungkook.
Sooya yang mendengarnya awalnya diam sampai tiba-tiba ia berbalik dan menatap Jungkook.
"Jungkook.." panggilnya. Suara Sooya terdengar begitu lirih, belum lagi tatapannya yang begitu dalam, sepertiny ada sesuatu yang ingin disampaikan olehnya, dan jujur saja firasat Jungkook tidak baik untuk itu.
"Iya?"
"A-aku.."
Sooya nampak ragu mengantakannya. Pandangannya tiba-tiba tertunduk ke bawah. Jungkook menahan napasnya menunggu kelanjutan kalimatnya Sooya, di lain sisi ia berusaha menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Noona | JJK
FanfictionIni tentang cerita trauma akut yang dimiliki Jungkook. Ia hanya ingin menjaga gadis yang berharga baginya. Seorang gadis yang lebih tua 2 tahun darinya, Im Sooya yang sejak kecil ia panggil Noona. "Im Sooya! Cepat kemari!" "Mulai sekarang aku tidak...