4

12.1K 730 17
                                    


Sorry baru update hehe.


Happy reading and don't forget to vote!

***

Farhan duduk di pinggir kolam sambil melamun. Ia sedang kesal dengan Papanya karena kunci mobil kesayangannya disita. Bukan tanpa sebab, kunci mobilnya diambil karena Farhan selalu saja merusak mobilnya dengan alasan sepele, seperti menabrak pohon atau menyambar tembok. Mau tak mau, ia harus menggunakan mobilnya yang jarang ia pakai. Mobil Rubicon berwarna putih. Padahal mobil yang akan ia pakai ini bagus dan mahal daripada mobil yang disita Papanya. Yah, namanya juga anak muda, seleranya beda.

Sejak tadi, yang dilakukan Farhan hanyalah berdecak, menendang air, dan melirik sinis beberapa pelayan rumahnya yang kebetulan lewat. Iya, pelayan. Meski rumah yang layaknya istana itu hanya dihuni oleh empat anggota keluarga, tetapi mereka membutuhkan pelayan. Elfar Gabrielo Grandellio, pemilik Grandellio Corp merupakan ayah Farhan. Meski sibuk bekerja dan aktif di luar negeri, Farga, sapaan akrabnya, tidak pernah absen menemui anak-anaknya yang memang membutuhkannya. Meski tidak setiap hari tentunya.

Fellicya Arscharlie, designer terkenal merupakan ibu Farhan. Kesibukan Felli, Ibu Farhan, hanya di Indonesia karena beberapa usahanya kebanyakan di Indonesia. Kadang juga, Felli pergi ke luar negeri untuk menghadiri pertemuannya dengan beberapa designer terkenal lainnya. Makanya, Felli lebih dekat dengan anak-anaknya.

Sebenarnya, Farhan bukan anak tunggal. Ia memiliki seorang adik laki-laki yang terpaut usia dua tahun. Fathur namanya. Adiknya itu sekarang masih duduk dikelas sepuluh, namun beda sekolah dengannya.

Farga adalah tipe ayah yang tidak mau memanjakan anaknya dengan uang. Farga mau, Farhan dan Fathur bisa mandiri untuk melanjutkan kehidupan jika nanti dirinya sudah tua dan tidak lagi mampu bekerja. Beda dengan Felli, istrinya. Wanita itu sangat memanjakan Farhan dan juga Fathur. Apapun yang diminta kedua anaknya, pasti ia berikan. Lagian, kedua anaknya tidak pernah meminta hal-hal besar. Apalagi Fathur.

Farhan sering mengadu ke Mamanya jika menginginkan sesuatu yang tidak
diberikan Papanya, sedangkan Fathur, ia tidak suka mengadu tentang hal apapun. Bahkan jika sakit pun, ia hanya diam. Bisa dibilang, Fathur itu lebih patuh daripada Farhan, kakaknya.

"Tuan Farhan."

Farhan melirik ke sampingnya. Seorang wanita berpakaian pelayan sedang berdiri dengan tegak seperti pelayan-pelayan yang biasanya berada di istana.

"Apa?" Jawab Farhan ketus. Farhan sebenarnya sangat benci diganggu waktu sendirinya. Biasanya, ia akan mengusir siapa saja yang mendatanginya dan berniat mengganggu ketenangannya. Tapi, karena Farhan tahu kalau pelayan itu adalah pelayan kesayangan Papa dan Mamanya, Farhan akhirnya mengurungkan kebiasaannya.

"Ada yang menunggu diluar. Katanya sudah buat janji." Jelas sang pelayan dengan penuh kesopanan.

Farhan berpikir sejenak, mencoba mengingat apakah ia pernah membuat janji bertemu dengan seseorang sebelumnya. "Cowok atau cewek?" Tanya Farhan penasaran.

"Perempuan, Tuan," jawab sang pelayan dengan masih mempertahankan sikap sopannya.

"Oh, oke." Farhan mengangguk singkat.

"Ada yang tuan butuhkan?"

"Nggak." Farhan segera berdiri dan berjalan menuju ruang tamu karena biasanya, para tamu yang datang menunggu di sana. Rumah yang besarnya seperti istana itu membuat Farhan membutuhkan waktu untuk sampai ke ruang tamu karena Farhan tadi sedang berada di kolam renang indoor yang terletak agak di belakang rumahnya.

Farhan memelankan langkahnya ketika hampir sampai di ruang tamu.

"Hai." Tiba-tiba seorang perempuan berdiri dan langsung menyapanya. Padahal, Farhan belum sempat sampai di ruang tamu.

I Am Not A Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang