***
"Kadang kurang peka"
***
Tanpa peduli dirinya yang sudah seperti dikejar setan, tak peduli orang-orang menatapnya heran, Sena terus berlari kencang, masuk ke dalam gang, keluar gang dan melewati jalan besar yang bisa mempercepatnya sampai ke tujuan.
Rumah Ridho. Tidak ada tempat tujuannya yang lain selain. Apa yang terus saja mengganjal dipikirannya sudah terjawab sekarang. Alasan keberadaan Rayhan tempo hari di rumah Ridho yang membuatnya susah fokus karena terus mencoba memecahkan sendiri ada apa diantara mereka akhirnya terjawab.
Alasan mengapa Ridho dengan mudahnya mencabut tuntutannya atas percobaan pembunuhan oleh Ferdinan tanpa memberitahu Sena dan yang lainnya kini terjawab. Rayhan dan Ferdinan bersaudara. Sebuah fakta mengejutkan yang nyaris sulit dipercaya. Tangan Sena mengepal kuat.
“Ridho!”
“Ridho! Ridh—“
Sena berhenti berteriak memanggil nama Ridho ketika Ibu Ridho keluar dari rumah dengan terburu-buru. Sena baru kali ini melihat Ibu Ridho berada di rumah. Biasanya wanita itu sibuk bekerja, sama seperti ayah Ridho.
“Tante, Ridhonya ada?” tanya Sena mencoba melembut.
“Aduh tadi Ridho keluar, Nak. Katanya mau ketemu sama kalian. Kalian nggak ketemu?”
“Hah? Udah lama atau barusan, Tante?”
“Barusan kok. Sekitaran sepuluh menit yang lalu.”
“Oh gitu ya, Tante. Kalo gitu Sena pulang dulu, Tante. Nanti kalo Ridho udah pulang, bilang dicariin sama Sena, ya, Tan.” Sena mendekat pada Ibu Ridho, kemudian menyalimnya.
“Iya, Nak. Hati-hati di jalan, ya?”
“Iya, Tante.” Sena berbalik, lalu berjalan meninggalkan rumah Ridho dengan langkah cepat. Ia tidak tahu mengapa Ridho keluar rumah dengan mengalasankan untuk bertemu Sena dan teman-temannya.
“Sena!”
Ketika Sena hampir menghilang di pembelokan, suara Ibu Ridho yang memanggil namanya terdengar keras. Tentu Sena langsung berbalik, dan cepat-cepat kembali ke rumah Ridho ketika dari kejauhan Ibu Ridho memberi isyarat pada Sena untuk kembali.
“Iya, Tante?” tanya Sena dengan wajah bingung.
“Maaf ya, Tante lupa tanya ini sama kamu.” Ibu Ridho menjeda dengan hembusan napas berat. “Ridho nggak ngasih tahu kalian kalo dia nyabut laporannya di kantor polisi?” tanya Ibu Ridho dengan tatapan sendu.
“Ngasih tahu kok, Tante. Katanya orang yang nikam Ridho mau tobat, makanya Ridho maafin. Kata Ridho juga, Tante sama Om ngedukung.”
Ibu Ridho tampak terkejut, lalu menggeleng kencang. “Enggak, Sena. Tante sama Om nggak pernah setujuin itu. tante sampai bertengkar sama Ridho waktu itu. tapi Ridho juga tetap bersikeras mau cabut tuntutannya. Katanya dia udah diskusi sama kalian.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not A Bad Girl
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT!] Selena Catalin Z. Nama yang pasti dipikiran banyak orang, sang pemilik nama tersebut berwajah cantik seperti namanya dan berjiwa feminim. Namun, pikiran itu silahkan ditepis jauh karena tampilannya jauh dari kata feminim. Cantik...