"Salam, Tuan putri Lya"
Lya terkejut dan menoleh kebelakang. Entah siapa yang tiba-tiba muncul dibelakangnya dan memberi salam padanya. Padahal Lya mengunci pintu kamarnya dan Steva sudah pergi 15 menit yang lalu.
"Nelia?" Lya sedikit kaget mendapati Nelia ada diruangan ini. "Sejak kapan kau disitu?"
Nelia menunduk, "maaf, putri. Hamba baru saja datang" ucapnya sedikit merasa bersalah. "Maaf bila mengagetkan..."
"Mu"
Nelia mengerjapkan mata, Lya tersenyum melihat ekspresi Nelia. "Jangan terlalu kaku padaku, Nelia. Aku hanya orang biasa. Kedudukan kita sama, dan sejak kapan cara bicaramu berubah seperti ini?"
Nelia bingung bagaimana menjawab pertanyaan Lya. Tapi sesaat ia ingat suatu alasan untuk menjawab pertanyaannya. "Sejak putri kembali kemari, hamba tau putri sudah mengetahui masa lalu putri. Lalu sejak itu pula hamba memutuskan untuk selayaknya bersikap pada anda"
Lya menatap Nelia dengan tatapan berat, "tapi bagaimanapun kau adalah temanku, Nelia. Walaupun kau gaib, kau tetap sahabatku"
Nelia menarik nafas panjang, "hamba hanya seorang pengembara, putri. Anda menyelamatkan hamba dari maut yang hampir membunuh hamba. Hamba berhutang budi pada Anda"
Mata Lya membulat, ia tak mengerti maksud Nelia. Yang ia tahu Nelia adalah sahabat gaibnya sejak kecil. "Apa maksudmu? Insiden apa yang kau maksud? Aku tak mengerti"
"Pada waktu itu, putri bersama pangeran Lyan sedang berburu. Anda suka sekali menemani pangeran berburu." Ucap Nelia sambil mengingat masa lalu pahitnya. "Hamba sedang jalan sendiri. Tanpa hamba duga ada 5 orang perampok mengepung hamba. Hamba kewalahan mengatasi mereka, putri"
Mendadak, kening Lya terasa sakit. Ia merasa pusing. Bayangan-bayangan berkilat memenuhi pikirannya. "Nelia, kau sangat ahli dalam berpedang, bukankah begitu?" Ucap Lya sambil memejamkan mata menahan sakit pada keningnya. Perputaran kejadian masalalu yang terlalu cepat membuat kepalanya sakit. "Kau hampir bisa melumpuhkan 5 perampok itu, tapi perampok terakhir berbuat curang dengan ingin menusukmu dari belakang"
Nelia tertegun, Lya dapat mengetahui masalalunya bahkan hanya dengan ia menceritakan awal dari ceritanya. Sejak kapan Lya bisa seperti ini? Pikirnya. Tapi ia berusaha menutupi rasa penasarannya. "Benar tuan putri" ucap Nelia tersenyum kagum.
Lya masih memejamkan matanya, "Nelia! Aku melihat diriku dan saudaraku" ucap Lya terpekik senang. Nelia terkejut senang. Ia tahu, yang sekarang sedang dilihat Lya adalah alur lanjutan dari ceritanya.
"Aku bersama saudaraku mendengar suara pertarungan tak jauh dari kami, aku bertanya pada Lyan kalau ada bahaya disekitar sini, aku juga yang membujuk Lyan untuk mendekati sumber suara pertarungan itu. Dan untuk pertama kali aku melihatmu, Nelia" ucap Lya bercerita. Nelia terharu, akhirnya sang putri mengetahui latar belakang dirinya dan Lya bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Academy (Proses Revisi)
أدب المراهقينSedang dalam proses revisi! Lya's POV Aku datang di dunia yang asing bagiku. Aku melihat, semua orang yang ada di sini saling menunjukkan kemampuan luar biasa mereka. Mereka semua sama sepertiku, dalam label seorang anak indigo. Kita adalah anak-ana...