Sedang dalam proses revisi!
Lya's POV
Aku datang di dunia yang asing bagiku.
Aku melihat, semua orang yang ada di sini saling menunjukkan kemampuan luar biasa mereka. Mereka semua sama sepertiku, dalam label seorang anak indigo.
Kita adalah anak-ana...
Nelia yang berlutut dibelakang Lya gemetar. Ia merasakan kemarahan Lya. Master Vion keterlaluan! Batinnya.
Lya menghela nafas, ia merasa sangat kesal pada Vion. Sekaligus ia juga kesal mengapa dia tak menuruti firasatnya untuk berbalik. Sekarang, penyamarannya terbongkar. Semua orang sudah tahu kalau dia ada di akademi. Pencarian tentang jati dirinya akan lebih sulit setelah ini.
"Aku memaafkanmu, jangan kau ulangi lagi" ucap Lya datar. "Sekarang berdirilah! Tak perlu berlutut seperti ini. Aku hanya Lya biasa, seorang murid." ucapnya penuh penekanan.
Semua orang diruangan itu berdiri. Tatapan Lya masih tertuju pada Vion. Kemudian beralih pada Steva yang masih bergeming ditempatnya. Lya mendekati Steva, kemudian memeluknya.
Steva terkejut, kemudian membalas pelukan Lya. "Terimakasih, putri Lya" ucap Steva tersenyum. "Panggil aku Lya, kau sudah kuanggap sebagai kakakku" ucap Lya pelan dengan suara tertahan.
Disamping itu, Vion menatap Lya dengan tatapan bersalah. Ia merasa sangat bersalah. Menghakimi orang begitu saja, mengapa ia sangat ceroboh?. Harapannya yang ingin membahagiakan Lya, justru pertemuan kurang membahagiakan ini yang terjadi.
"Yang dibelakangmu itu, Nelia?" Tanya Steva. "Mengapa sekarang dia tak tak gaib lagi?" Tambahnya. Lya menatap Steva, beberapa detik kemudian Steva paham apa yang terjadi. "Jadi seperti itu?" Ucap Steva setelah memahami pikiran Lya.
Lya tersenyum, Steva memang luar biasa! Batinnya. Tiba-tiba Steva juga ikut tersenyum, kemudian memegang kedua tangan Lya. "Lihatlah dirimu, tuan putri Crystallion!" Ucapnya setelah memandang Lya dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kau cantik sekali, memang kau adalah seorang putri" tambahnya. Lya hanya tersenyum malu.
"Kau mau bertanya padaku tentang kemampuan barumu, bukan?" Tanya Steva. Lya tak terkejut, memang ia ingin Steva menjawabnya. "Kemampuanmu muncul dari pengorbananmu. Dari 7 warna mahkota bunga kristalmu, kemampuan gaib yang berwarna nila sudah hilang. Tapi terbukalah warna hijau, warna tumbuhan. Kau sudah tahu kan apa fungsinya?" Tanya Steva memastikan. Lya menangguk. Sekarang Lya paham bagaimana harus menggunakan kemampuannya yang kompleks ini.
Tiba-tiba Nelia menyela, "maaf, putri. Anda dicari seseorang. Sekarang dia ada diluar akademi" ucap Nelia setelah merasa ada orang asing yang mendekat ke gedung akademi. Lya menoleh kebelakang, kemudian berlari keluar akademi. Dirinya ditatap intens oleh para murid. Tapi Lya tak peduli hal itu.
Matanya membulat ketika ia mendapati seseorang yang tak asing bagi dirinya. Wajah yang sama, namun dengan pakaian yang berbeda. Pria itu tersenyum manis melihat kedatangan Lya yang mengenakan gaun hijau muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nelia setengah berlari juga terkejut melihat pria yang sedang ditatap tuan putri. Ia berlutut, "Salam, pangeran Adar Rhei" ucapnya takzim. Mendengarnya Nelia berbalik menatap Nelia dengan tatapan tak mengerti. Kemudian mengingat-ingat cerita yang pagi tadi diucapkan Nelia. Ooh, jadi ayah Nelia mengabdi pada kerajaan orangtua Rhei? Batin Lya.