PART 3 [REVISI]

55K 2.1K 217
                                    

Tekan Tombol Bintang Di Pojok Kiri Dulu Temen - Temen

☁️WALAUPUN PEMBACA BARU WAJIB VOTE DAN KOMENTAR ☁️

🍃Happy Reading🍃







Sekarang aku sudah berada dirumah setelah makan malam bersama Laras dan mengantarkan nya  pulang

Alan masih berjaga diluar rumah,udara diluar cukup dingin karena hujan turun tadi sore tadi  dan belum  ada tanda akan reda

Aku masuk rumah,Ratih yang  melihatku langsung bergegas menghampiriku  " Tuan..." sapanya takut dihadapanku

" Saya sedang capek " ucapku final

Ratih hanya mengangguk meninggalkan aku yang sudah naik kelantai atas

Pintu milik si jalang tampak masih tertutup rapat,tadi aku juga sedikit cemas dengan keadaan karyawanku ini eh...tunggu maksudku istriku

Tapi aku mencoba masa bodo dan memutuskan untuk  masuk kekamar, selepas itu membersihkan diri dan kembali  turun ke lantai bawah tepatnya menuju dapur untuk  mengambil air minum karena tenggorokan ku terasa kering

Aku melihat Ratih yang masih saja bersih bersih didapur,kerja hari pertamanya cukup bagus giat dan tidak kenal lelah

" Dia masih belum turun ?" tanya ku penasaran

" Belum Tuan,saya khawatir dari siang Nyonya belum makan " ujarnya nada bicaranya pun terdengar khawatir

"Biarkan saja dia sudah besar ini " kata ku sambil menuangkan air putih

Aku kembali keatas,apakah dia tidak lapar atau bagaimana dia tidak turun dari tadi siang dan sekarang sudah jam sepuluh malam

Aku masuk membiarkan perempuan itu mati kelaparan didalam sana,aku sebenarnya muak dengan wasiat kakek,tapi aku sudah membuat perjanjian dengan dia bahwa pernikahan ini akan berakhir setelah enam bulan

Awalnya keyla itu karyawanku tapi ternyata perempuan yang dimaksud kakek adalah keyla cucu dari sahabatnya

☁️☁️☁️

Nafasku sesak sekali,tubuhku terasa lemas belum mendapatkan energi dari sesuap nasi dari siang

Setelah membaca novel aku tertidur sampai jam empat sore tapi udara dingin menghampiri ditambah lagi temperatur ac yang cukup dingin,diluar sepertinya  hujan deras menambah tubuh ringkihku sulit bernafas

Melirik jam di meja nakas sudah jam sepuluh malam aku memutuskan turun untuk mengisis perut yang meronta sedari tadi

Langkahku gontai tidak dapat mengimbangi berat badan yang aku miliki sekarang,saat pintu sudah aku buka tubuhku ambruk dadaku rasanya untuk bernafas sangat sulit

Pintu kamar Dion ikut terbuka setelah aku jatuh mungkin dia kaget akan suara yang aku timbulkan, dia melirik kearahku yang terduduk lemas dengan nafas tersengal sengal

Dia menghampiri aku pikir dia akan membantuku untuk berjalan atau setidaknya memapah aku kembali kekamar

"Pa..kk" panggilku untuk meminta bantuan

" Jangan harap saya sudi menyentuh kamu " ucapannya sangat menyakitkan bagiku

Dada kiriku semakin sakit,aku mencoba meredam sakitnya dengan menekan bagian dadaku

Anemia ku tampaknya kambuh kembali ,pusing dibagian kepala semakin menjadi jadi ,aku terlalu teledor untuk masalah menjaga diri

Aku lihat Dion akan masuk ke kamarnya lagi,pandanganku semakin kabur tubuhku rasanya sangat lemas dan pandanganku tiba tiba gelap

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang