PART 9[REVISI]

31.8K 1.3K 28
                                    


Tekan Tombol Bintang Di Pojok Kiri Dulu Temen - Temen

☁️WALAUPUN PEMBACA BARU WAJIB VOTE DAN KOMENTAR ☁️

🍃Happy Reading🍃


Saat jam kantor sudah selesai,aku mulai berkemas dan segera beranjak pulang tapi sebelum itu sebuah pesan masuk dari ponselku ternyata Keyla yang mengirim pesan

Keyla

Pak...saya akan pulang terlambat karena Bunda menyuruh saya berkunjung

Aku hanya membaca pesan yang Keyla kirimkan lalu keluar ruangan,nampaknya Laras masih sibuk membereskan meja kerjanya

"Laras " panggilku dia menengok meghadapku

" Iya...pak " Jawabnya cepat mungkin dia sedikit terkejut akan suaraku

" Pulanglah sudah sore "

Dia hanya mengangguk " Iya pak setelah ini selesai,saya akan pulang " ujarnya

" Perlu saya antar?" tawarku sekaligus mengambil kesempatan berduaan dengan Laras

Aku tidak tau rasanya saat Laras hatiku nyaman,senyum dia yang membuat aku candu dan sikap yang aku kagumi

"Tidak perlu pak nanti saya akan pulang bersama Rizki " Aku sempat terkejut ternyata dia sudah mempunya kekasih pantas saja setiap perhatian yang aku berikan dia tampak risih aku kira dia risih karena aku sudah menikah ternyata dia menjaga perasaan pacarnya

"Kekasihmu ?" Tanyaku penasaran

" Bukan pak hanya saja kita menjaga komitmen " ujarnya malu malu

Bodoh sekali aku ini,mengharapkan hubungan ku dengan Laras lebih dari atasan dan sekertaris,aku baru sadar bahwa Laras mana mungkin menjalin hubungan denganku yang statusku sudah menjadi suami orang

Laras bisa dicap sebagai sekertaris perebut suami orang aku kembali ditampar oleh kenyataan,aku hanya mengangguk kemudian melangkah pergi meninggalkan Laras,aku turun menggunakan lift menekan tombol panah turun dan sampai pintu lift terbuka

Menampakan seorang laki laki sederhana dengan setelah kantor seperti biasa hanya bedanya dia tidak menggunakan jas untuk menutupi kemeja berwarna navy miliknya

Dia yang melihatku langsung membungkuk seolah menghormatiku sebagai atasannya,aku yakin pasti ini pria ini yang bernama Rizki yang dimaksud oleh Laras

Aku hanya tersenyum sinis tanpa dia tau,lalu masuk untuk turun kelantai dasar,belum sampai lantai satu lift terbuka dilantai empat menandakan ada seorang yang ingin masuk

Aku masih mempertahankan posisiku,saat pintu terbuka aku sempat terkejut ternyata Keyla yang masuk dan dalam lift hanya ada kami berdua,aku lihat dia terus menunduk menatap sepasang sepatu hitam yang dia kenakan

Gerakan tangan seperti orang gelisah juga terlihat dari tali tas yang terus digenggam erat,belum ada yang memulai pembicaraan kali ini,aku yang diam dan Keyla yang tampak ketakutan

" Pak...apakah saya diizinkan pergi kerumah Bunda ?" Dia menatapku menanyakan mengenai pesan yang tadi sempat dia kirim

" Biar ku antar " Aku merespon topik percakapan yang dia mulai

" Tidak....usah pak biar saya naik taksi saja " nadanya tersirat gugup dan ketakutan

Apa perlakukan ku tadi malam membuat dia sedikit ketakutan atau bagaimana tapi masa bodoh dengan semuanya biarkan dia tidak tahan dengan pernikahan yang kita jalankan saat ini

Membuat kesan yang akan selalu dikenang walaupun nantinya kita akan berpisah menurutku seru juga

Aku hanya meliriknya tajam seolah mengatakan aku tidak suka dibantah,dia kembali menunduk kemudian pintu lift terbuka saat kita sampai di lantai dasar

Aku keluar mendahului Keyla,dan dia mengikutiku dari belakang aku menyerahkan kunci mobil kesayangannya ku pada satpam agar dia mengambilkan dari tempat parkir khusus untukku

Tak selang beberapa lama mobil hitam pekatku sudah berada didepan pintu utama sebelum aku masuk mobil aku memberanikan kode pada Keyla agar menunggu di depan halte

Saat di depan halte dia tampak ragu ragu untuk masuk,aku membuka kaca mobilku karena dia yang tak kunjung masuk

" Cepatlah ini sudah sore !" nada bicaraku sedikit tinggi

Dia tampak segera masuk di pintu belakang,dasar perempuan ini selalu saja membuatku harus mengomentari akan hal yang dialakukan,Hey.....ayolah kita akan kerumah Bunda dan Keyla duduk di belakang bagaimana nanti jika Bunda melihat pasti kita akan diinterogasi akan hal sepele seperti ini

" Duduk di depan,kamu mau saya kena marah Bunda " aku masih sama mempertahankan suara ku yang terkesan seram

" Tapi pak..." belum sempat Keyla melanjutkan ucapannya aku melirik dia yang masih duduk dikursi belakang

" Cepat,jangan membantah " Kataku

Keyla kemudian pindah duduk disebelah ku,aku menjalankan kendaraanku dengan kecepatan standar seperti tadi pagi saat aku berangkat kekantor

Cuaca sore ini tidak seperti kemarin kemarin yang hujan deras,kali ini cuacanya cukup mendukung jalanan ibu kota di jam pulang kerja seperti ini bisa kalian bayangkan sendiri bunyi klakson yang saling sahut- hasutan menambah kesan bising disore ini

Keyla masih sama hanya diam dan aku fokus pada kemudi mobil,tidak ada lantunan lagu seperti yang kalian bayangkan tidak ada adegan menggenggam tangan satu sama lain sangat jauh berbeda

Saat macetnya jalan sudah dilalui aku sempat melihat Laras yang dibonceng oleh pria yang tadi aku lihat didepan lift,terlihat sekali Laras sangat bahagia dimana dia tertawa lepas yang membuatku kesal adalah dimana tangan Laras yang memeluk pria yang bernama Rizki itu

Nampaknya Keyla juga melihat berbanding terbalik denganku yang tampak meredam emosi dia sedikit tersenyum simpul melihat kemesraan diatas motor tersebut

Karena sedikit emosi aku menekan pedal gas dengan kecepatan penuh membuka Keyla refleks memegang tas yang dari tadi dia bawa

Aku tidak perduli aku hanya ingin melampiaskan rasa kesalku saat ini,sampai di pertigaan sebuah motor melaju dari arah kanan yang tidak aku lihat kedatangannya

Dengan spontan aku menginjak pedal rem dengan sekuat tenaga,hampir saja tadi aku menabrak sebuah motor

Dug...suara benturan terdengar setelah mobilku berhenti mendadak aku menengok kearah kiri ternyata Keyla yang kepalanya terbentur darsboard

Dia mengusap bekas benturan tadi " Makanya pakai sabuk pengaman " bukannya aku tidak mau menolong Keyla tapi sejak awal aku sudah menaruh dendam padanya

" Maaf pak " Dia hanya mengucapkan kata maaf dan memasang sabuk pengaman seperti yang tadi aku katakan

Aku melajukan perjalanan menuju ruang Bunda yang tak jauh dari kejadian naas yang hampir menimpa kami tadi

Ekor mataku melirik Keyla dan pandanganku langsung tertuju pada bekas merah di keningnya,kurang dari sepuluh menit kami sudah sampai dirumah Bunda dan,Bunda sudah menunggu kami dikursi teras dan menyambut kami dengan senyum hangat

***

Buat teman teman MLF makasih udah sempetin baca,jangan lupa vote tandai juga kalo ada typo atau kalimat yang kurang tepat

Tanpa kalian cerita yang aku buat ini ngga ada apa apa nya jadi makasih banget....

Maaf part kali ini sedikit,soalnya lagi cemas nunggu exo tampil disini kalian pada liat ngga nih konsernya ?

See...you next part

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang