PART 10[REVISI]

38.5K 1.4K 58
                                    


Tekan Tombol Bintang Di Pojok Kiri Dulu Temen - Temen

☁️WALAUPUN PEMBACA BARU WAJIB VOTE DAN KOMENTAR ☁️

🍃Happy Reading🍃








Saat sudah dirumah Bunda terlihat Bunda yang tengah duduk dikursi teras depan menunggu kedatanganku

" Dion,Keyla ....Iya...ampun kalian ini lama banget Bunda udah nunggu dari tadi loh" Belum sampai aku mencium tangan Bunda dan mengucapkan salam aku dan Dion sudah disambut dengan oleman hangat bunda

Aku belum merespon begitu juga dengan Dion " Assalamualaikum " Aku mencium tangan Bunda

" Waalaikumsalam " Bunda mengelus rambut panjangku sambil menjawab salam

Begitu juga dengan Dion,berbeda dengan aku yang masih berdiri menunggu dipersilakan masuk oleh Bunda,Dion dengan santainya masuk kedalam rumah

Bunda yang melihat anak satu satunya itu hanya bisa geleng geleng kepala,merangkul pinggangku lalu masuk kedalam rumah

Nampak Ayah tengah duduk dikursi ruang tamu dengan secangkir teh yang menemani duduknya " Assalamualaikum Ayah..." aku kembali memberikan salam sama seperti Bunda tadi

" Waalaikumsalam Key,Jidat kamu kenapa key ?" tanya Ayah dengan refleks aku menyentuh dahiku yang tadi terbentur

" Tidak apa apa Ayah tadi sempat gatal jadi Keyla garuk " Aku mencoba mengelabui Ayah mana mungkin aku berkata jujur ini karena ulah anaknya pasti Dion akan kena omel

" Iya sudah lain kali kalau gatal jangan digaruk " pesan Ayah hanya aku angguki

Bunda sudah berada didapur saat tadi aku menghampiri Ayah katanya dia ingin mempersiapkan bahan bahan untuk membuat kue,setalah percakapan aku dengan Ayah aku menyusul Bunda nampak dia tengah sibuk menimbang terigu untuk dijadikan adonan

" Itu terlalu banyak Bun,takutnya nanti adonannya tidak mengembang " Aku menyarankan pada Bunda agar takaran terigunya dikurangi

"Jadi ini berapa gram Key?" pekerjaan Bunda aku ambil alih

" Biar Keyla saja Bunda,Bunda bisa tolong keyla buat coklat lumernya ?" Aku meminta bantuan Bunda

" Pasti dong,pake panci kasih air panas nanti mangkuknya isi coklat batangan trus ditaruh diatas air akan ?" tanya Bunda memastikan cara melarutkan coklat batang

" Iya Bund " aku masih menimbang hanya saja sekarang sudah berganti menimbangn gula

Aku mulai sibuk dengan adonan kue yang aku buat dan bunda mempersiapkan segala macam peralatan yang diperlukan,Bunda dan Aku sama sama tidak canggung walaupun aku sebagai menantu pilihan kakek tapi Bunda mengganggap aku seperti anaknya sendiri

Bunda pernah bilang saat aku menjadi menantu disini keluarga " Anggap saja aku ini seperti Ibumu,tidak perlu canggung " Aku mengingat betul ucapan Bunda waktu itu

Jadi sekarang aku mencoba terbiasa dengan situasi yang aku hadapi saat ini sebagai menantu aku harus menghormati orang tua suamiku ini mengganggap mereka sebagai pengganti Ayah dan Ibu yang sudah tiada jika diingat ingat aku kadang rindu dengan mereka

" Udah selesai key?" tanya Bunda yang melihat adonan kue sudah tercampur rata

" Sebenar lagi Bund,coklatnya dituang aja Bund" Bunda langsung saja menuang coklat yang tadi sempat di lumerkan

" Selesai ..." Aku tersenyum pada Bunda adonan kue yang kami buat sudah selesai tinggal dipanggang saja di dalam oven

Selesai memasukan adonan dalam oven,aku mengemasi alat alat yang kotor untuk dicuci,Bunda yang hendak membantu aku larang

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang