PART 43

29.3K 862 54
                                    

🌼 🌼 Selama Membaca🌼🌼

"Berjanjilah demi Tuhan dan semesta kita akan selalu bersama "
Dion


Aku melihat jelas Keyla yang tengah kesusahan bernafas,atau mungkin asma nya kambuh pun aku tidak tahu, dokter yang masih berada dilantai bawah aku panggil dengan segera

Dokter keluarga,sengaja tadi aku datangkan begitu juga dengan Ayah dan Bunda ikut hadir masih pukul sebelas malam,aku tidak enak sebenarnya merepotkan mereka apa lagi sepertinya Bunda baru saja dari sini

Dokter memeriksa keadaan Keyla dengan tenang, berbanding terbalik dengan kami bertiga semua harap harap cemas mengenai keadaan nya

"Gimana Dok ?"tanyaku saat dokter masih sibuk memeriksa keadaan Keyla

"Bu Keyla hanya sesak,dia sudah bangun dari pingsannya " ujar dokter

"Anak saya ? "Tanyaku lagi

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,Itu biasa terjadi saat stress dan kelelahan "

"Jika nanti kembali kram berikan saja obat ini, diminum jika sakit " ujar sang dokter memberikan pil putih

Aku mengambil nya menaruh didekat nakas disebelah gelas air putih berjaga jaga kemungkinan saat nanti dia tersadar

Aku mengangguk pelan kemudian duduk ditepi ranjang,Ayah dan Bunda mengarahkan sang dokter untuk ikut bersama mereka meninggalkan aku dan Keyla berdua

Aku menggenggam tangannya erat terasa dingin dan lemah,aku mengecup pelan "Cepat sembuh "

Aku merutuki kebodohan ku karena mengabaikan nya hari hari kemarin, seharusnya aku paham Keyla jauh lebih butuh aku namun aku juga sedang dalam keadaan sibuk dikantor

Pekerjaan yang menuntutku untuk mengerjakan semua tugas sesegar mungkin,bahkan aku selama sibuk dikantor mengabaikan jam makan siang walaupun Ikhsan sudah menawarkan

Lembur menghendel pekerjaan yang tidak bisa aku serahkan kepada bawahan ku bukan tidak percaya dengan kinerja mereka namun ini proyek besar berkerjasama dengan pihak asing sangat menguntungkan jadi aku ingin proyek ini harus memuaskan

Namun justru akibat sangat fatal jika saja Keyla kenapa kenapa aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, Untung nya dia hanya kelelahan mengingat dia yang tengah mengandung dan juga harus mengurus rumah

Sempat Bunda menawarkan untuk Alan dan Ratih kembali bekerja disini membantu,namun Keyla menolak dia ingin menjadi perempuan karir tanpa meninggalkan kewajiban nya

Aku sangat tersentuh, Lamunanku buyar saat melihat mata Keyla yang perlahan membuka nafasnya pun masih terlihat susah

"Key " panggil ku

Keyla yang tersadar  langsung mengambil posisi duduk selimut putih tebal tadi dia genggam ketakutan

Aku binggung, kenapa dengan Keyla ? Kenapa saat melihat ku dia jadi panik dan terlihat takut

"Key " Panggilku lagi sambil mencoba menyentuh pundaknya

"Keluar !" Pekik Keyla

Aku pikir Keyla pasti masih marah,aku tak tinggal diam aku mencoba membunuhnya kembali

"Kamu tidur lagi aja Key " Aku berbicara sebaik mungkin agar tidak menimbulkan kesalah pahaman nantinya

Dia menggeleng masih memegang erat selimut hingga buku buku tangannya memutih,Tak lama derai air mata nya kembali

Saat aku menatap manik matanya dia langsung panik meraba area perut nya, aku langsung bangkit mengambil obat tadi yang diberikan oleh Dokter

"Diminum dulu Key" Ujarku mengambil dua butir pil dari wadahnya

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang