PART 23

27K 869 17
                                    

Cuaca kali ini sangat  mendukung,dimana aku sedang keluar untuk menemui Putri,bagaimana pun aku masih belum bisa sepenuhnya melupakan dia,dan mengenai Laras entahlah aku pun bingung ,jika ada yang mengatakan aku orang yang bimbang memang benar adanya ,menentukan hati singgah dimana saja aku bingung

CAFE.sekarang aku tengah berada disini baru memarkirkan mobil miliku di lahan parkir depan cafe membuka pintu kaca yang bertuliskan open di sebelah kanan,aku membukanya perlahan mengedarkan pandanganku ke penjuru ruangan

Tepat di meja nomor sembilan terlihat Putri yang tengah duduk sendiri,aku menghampirinya masih dengan wajah dibuat seperti terpaksa dengan pertemuan ini,walaupun aslinya aku senang

Ehem deheman ku spontan membuat Putri menatapku,manik biru mudanya langsung bertemu dengan manik milikku,masih sama sunggu meneduhkan hati

" Hey...Di...duduk dulu..." katanya mempersilakan aku untuk duduk

Aku menarik kursi di depannya,karen hanya ada dua kursi dalam satu meja,dia tersenyum menatapku

" Ada perlu ?"

" Ngga ada pengin aja ketemu kamu aku kangen" katanya dengan nada manja

" Aku sibuk,aku akan pulang jika tidak ada yang dibicarakan " ancamku

" Jangan dong Di..." katanya memekik tertahan

Aku menghembuskan nafas panjang,kalah dengan keinginan Putri yang sepertinya sulit untuk ditinggalkan

" Di..." Panggilnya setelah seperkian menit kami di selimuti rasa canggung

" Iya "

" kerjaan kamu gimana ?" katanya mencoba membuka topik

" Lancar" kataku singkat

" Istri kamu ?" katanya aku sempat tersentak kaget

" Dia tidak cocok denganku" kemudian pesanan minuman kita datang menjeda perbincangan

"Sudah aku duga,aku pun sama Di,aku ngga cinta sama dia sungguh " Aku masih diam belum mau merespon ucapan Putri

" Kamu tau Di,aku di jebak waktu di club itu aku di kasih obat tidur dan dia tanpa sadar gituin aku Di " otakku mencoba mencerna ucapanya

" Aku ngga cinta sama sekali sama dia,bahkan setelah aku tau aku hamil,aku nyesel Di,aku ingin bunuh anak ini aja " air matanya mulai turun menambah kepercayaanku pada ucapan Putri

" Aku juga makin hancur saat kamu minta udahan sama aku Di,dan akhirnya kamu nikah sama wanita lain,aku yakin ....sangat yakin malah kalo kamu ngga cinta sama istri kamu sekarang"

Selesai Putri mengungkapkan isi hatinya aku mengangguk paham akan situasi salah paham selama ini,ternyata keputusan ku waktu itu salah aku tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu dan langsung memutuskan hubungan kami waktu itu

" Sudah jangan nangis "aku mengambil tisu di meja yang sedang kita tempati

" Kamu percaya kan Di ?" tanyanya

Aku mengangguk,Iya aku percaya pada ucapan Putri disini Putri yang korban,dan aku yang egosi dalam mengambil keputusan 

" Kita mulai lagi ?" kataku dia menatapku seperti tak percaya "kamu mau ?"

" Sangat sangat mau" katanya aku menggenggam kedua  tangannya sambil tersenyum hangat padanya

Selesai dengan adegan melepas rindu, ponsel miliku berbunyi memisahkan kita yang tengah berpelukan,tidak tertera nama dalam panggilan kali ini

Tapi aku tetap mengangkatnya" Hallo ?" Tanyaku

"..........."

" Iya betul,ada yang bisa dibantu ?"

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang