my little wife

PART 44

🌼🌼 Selama Membaca🌼🌼
" Alur hidup selanjutnya tidak ada yang tahu bukan?"

Keyla

Setalah kejadian semalam,aku masih merasa kesal dengan Dion untuk itu pagi ini aku bangun terlebih dahulu meninggalkan nya terlelap tidur

Pagi ini keadaan ku sudah lebih membaik,tidak seperti kemarin dengan setelan kaos polos abu abu dan celana panjang dengan rambut yang seperti biasa diikat cepol

Tengah mengaduk adonan sarapan kali ini,dari arah belakang punggung ku ditepuk pelan

Aku membalikkan badan ternyata Dion yang masih setengah sadar,rambutnya yang biasa tertata rapih kini berantaka

"Jangan masak dulu"suara baritonnya menusuk gendang telinga ku
Entah kenapa terasa sexy tidak seperti biasanya

Dagunya diletakan tepat di pundak ku,pagi pagi seperti ini dia sudah membuat hatiku tidak karuan apalagi hembusan nafas yang hangat menjalar hingga kulit leherku

"Awas Mas!" Aku sengaja terlihat kesal untuk menutupi kegugupanku

"Ratih bentar lagi kesini,udah tinggalkan aja " Ujar Dion

Tanpa diduga dia menggendongku ala bridal style, menuju kursi di ruang menonton televisi, menurunkan perlahan sampai menyentuh busa empuk untuk aku duduki

"Mas "Panggilku

"Hmm ?"

"Mau kemana ? " Saat melihat dia tengah berjalan menjauh

"Mau mandi dulu" kata Dion

"Sini dulu " kataku menepuk sofa sebelah

Dion mengiyakan,dia duduk tepat sebelahku,aku mengambil tangan kirinya tepat ditaruh di perut ku

"Sakit lagi ?"tanya Dion khawatir

"Ngga,cuma pengen " Terdengar manja memang tapi entahlah

"Uh...anak Papa manja juga yah " Dia mengelus dengan sangat lembut dan hangat

"Aku mandi yah,bentar lagi Ratih kesini buat bantuin kita lagi,kamu udah dipecat sama Ayah,jadi kamu ngga bisa kerja lagi, kamu ganti baju gih kita jalan jalan " ujrnya panjang lebar

"Kok gitu?"protes ku

"Ngga ada bantahan udah cepetan "

"Kamu aja dulu sana ih..bau tau" Aku menutup hidungku seolah merasa bau badan Dion mengganggu

"Bau ...bau gini kamu cinta kan " dia mengelus pucuk rambut ku dan mengecupnya singkat

Setelah itu dia pergi, jantung ku berdetak lebih kencang,selama ini Dion tidak pernah mengecup atau bahkan meminta lebih dari tugasku sebagai seorang istri

Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar,aku berjalan perlahan membuka knop pintu dan ternyata disana sudah berdiri tegak dua orang berbeda jenis

"Nyonya "

"Ratih ?"aku langsung saja membawa Ratih kedalam pelukan ku

"Saya Ngga Nya?" Tanya Alan membuat kami tersadar

Ratih menabok keras lengan Alan hingga dia mengaduh kesakitan "mau Lo di bantai sama tuan? " Ancam Ratih

Dua sajolo ini selalu saja bertengkar,aku yang melihat nya terkekeh geli

"Udah yuk masuk"anakku membuka pintu rumah lebar lebar

Ratih berjalan beriringan dengan ku "Udah berapa bulan Nya?"