PART 37

31.3K 991 46
                                    

🌼🌼 Selamat Membaca🌼🌼

"Kebahagiaan terindah ketika kita tahu diberi kepercayaan oleh sang pencipta"
                                                 Keyla










Sayup sayup aku mendengar suara isakan tangis disebelah ku, perlahan aku membuka mata, mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam indra penglihatan ku

Tampak sosok tersebut tengah duduk dengan menggenggam tanganku,Bunda ...iya itu dia tengah menangis,aku terenyuh melihatnya

Pasti Ayah dan Ibu disana senang karena masih ada yang perduli terhadapku,aku menggerakkan tangan agar Bunda sadar aku sudah bangun

Dan benar saja saat jemariku aku gerakan, Bunda menoleh menatap ku "Key,...kamu sudah sadar nak ? Alhamdulillah " ujar Bunda

"Ayah ...! Ayah...cepat panggilan kan Dokter " ujar Bunda berteriak

Ayah datang dengan tergesa gesa,lalu keluar ruangan tanpa diminta,tak selang beberapa lama dia datang dengan seorang dokter lengkap didampingi oleh seorang suster

"Dok cepat periksa anak saya " ujar Bunda tak sabaran

Ayah dengan sigap mendampingi bunda disisinya " Tenang dulu Bund "

Bunda menepis rangkulan tangan Ayah aku melihat jelas itu,dan Ayah hanya menghebuska nafas pelan

"Biar saya periksa dulu yah " ujar dokter memeriksa keadaanku

"Bu Keyla pusing ?" Tanya dokter aku hanya mengangguk

"Mual ?" Aku kembali mengangguk

"Untuk sekarang ibu merasa sesak atau tidak ?" Aku menggeleng

Karena selang oksigen menutupi sebagian wajahku khususnya bagian hidung dan mulut membuatku kesusahan saat ingin bicara jadi aku hanya bisa menggelengkan dan mengangguk

Lagi pula semua organ tubuhku rasanya copot dari kerangkanya, kemudian Dokter kembali berucap pada Bunda

"Untuk sekarang Ibu Keyla sudah membaik tidak terlalu kritis seperti tadi,tapi saya sarankan untuk segara menemukan pendonor darah secepatnya,pihak rumah sakit juga tidak tinggal diam kami sedang menghubungi PMI dikota kota dekat sini agar menyumbang sekitar 3 kantung darah" jelas sang dokter

" Apakah Rumah sakit belum mendapatkan nya sama sekali ?" Tanya Ayah khawatir

"Sudah pak,kami mendapatkan dari rumah sakit lainnya tapi hanya mendapatkan 2 kantung,untuk nanti satu jam kedepan saya akan menyalurkan darah tersebut pada ibu Keyla "

"Jadi kita masih butuh satu kantung darah lagi dok ?" bunda berganti bertanya

Sang Dokter hanya mengangguk dan tersenyum

"Sus tolong lepaskan selang oksigennya " kujar Dokter memerintahkan

" Baik Dok" Sang Suster tadi kemudian melepaskan perlahan selang oksigen dari wajahku

" Untuk satu jam ini Bu Keyla istirahat dulu nanti saya kembali lagi untuk menginfus menggunakan darah yang sudah ada nanti tinggal saya usahakan untuk satu kantung berikut nya "

"Kalau tidak ada yang ingin ditanyakan lagi saya permisi Pak,Bu mari " ujar Dokter pamit meninggalkan kami bertiga dalam kesunyian

"Key kamu harus kuat sayang " ujar Bunda

" Yah," panggilan Bunda

Ayah menengok seolah mereka tengah berbincang dengan tatapan mata,tak lama Ayah keluar dengan ponsel yang dia tempel kan pada telinga seperti sedang menelpon

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang