PART 14

28.3K 998 7
                                    

kini aku sudah berada di tempat pembangunan proyek yang ditujukan oleh kepala devisiku untuk dikunjungi,tak lupa Laras yang sehabis meeting bersama client dari Bali menemaniku untuk melakukan peninjauan

Pak Raihan,kepala proyek juga ikut hadir menemani Aku dan Laras,tujuan pertama kami adalah peninjauan beberapa persen pembangunan yang tengah dilakukan,penghabisan dana dan kelayakan bangunan, pengurusan surat surat bangunan apakah sudah selesai atau belum

Kurang lebih pembahasan pengeluaran dana dari proyek yang tengah dibangun ini sudah dilaporkan oleh Pak Raihan,Laras juga tidak hanya menemaniku dia juga kadang memberikan masukan untuk pembangunan yang pembelian bahan bangunan yang  sekiranya kurang penting tidak perlu dibeli

Penghematan dana tatapi tetap memberikan pembangunan yang terbaik untuk para client yang telah mempercayakan pada perusahaan Dion ini,bagaimanapun Dion sudah membangun perusahaan ini susah payah,aku karyawan yang menyaksikan sendiri jatuh bangunnya perusahaan Dion

Pernah satu bulan karyawan perusahaan tidak diberi gaji,tidak seperti karyawan kebanyakan di luaran sana yang demo untuk memberikan gajinya bulan lalu,justru Dion dengan berani mengumpulkan karyawannya termasuk Aku waktu itu

Di ruangan aula pertemuan,semua karyawan diberi penjelasan kenapa bulan ini mereka belum bisa menerima gaji,karena waktu itu perusahaan Dion sedang dititik terendah dimana tidak ada perusahaan yang bergabung untuk mempercayakan pembangunan Propertinya pada Dion

Semua karyawan paham akan situasi yang dihadapi Dion,mereka justru berkerja keras agar perusahaan Dion kembali pulih,dan yah...usaha mereka tidak sia sia dalam satu bulan setelah penundaan pemberian gaji perusahaan menargetkan pembangunan selama enam bulan kedepan sebanyak sepuluh properti di seluruh indonesia

Dan yang paling membahagiakannya lagi,akhir bulan Dion memberikan gaji bulan lalu,bulan ini seperti biasa dan yang mengejutkan penambahan uang sebagai rasa terimakasih pada karyawan yang telah membantu memulihkan keadaan perusahaannya

Sekarang fokus lagi padaku yang tengah berkeliling disekitar pembangunan,sekitar duaratus pekerja dikerahkan untuk pembangunan Properti ini

" Jadi bu,disebelah kanan sana akan dibuat kantor pusatnya untuk pengaduan para konsumen dan dibawahnya akan dibuat penginapan untuk para karyawan " Pak Raihan menjalankan mengenai bagian yang sudah dirancang sedemikian rupa sebelumnya Aku dan Laras hanya mengangguk mengerti

"Untuk para karyawan pria sebaiknya berada di bagian atasnya pak,untuk wanita nanti bisa paling dasar " Aku membersihkan masukan untuk pembangunan di bawah kantor

" Memang bu,niat kami pun seperti itu jadi untuk perempuan akan ditempatkan dibawah supaya nanti kalau ada apa apa cepat menemui pertolongan " kata Pak Raihan menambah saran dariku

Pak Raihan terlihat gelisah sambil mengecek jarum jam tangan hitamnya, Aku yang mengerti akhirnya angkat bicara

" Apakah Pak Raihan ada keperluan jika ada,silakan tidak apa apa,tapi tolong suruh orang untuk menemani kami berkeliling di sini " ujarku pada Pak Raihan

" Hehehe....maaf Bu sebelum,iya saya ada keperluan keluar kota mungkin satu jam lagi says harus berangkat" Pak Raihan menjelaskan tapi sepertinya tidak enak hati padaku dan Laras

" Jadi kalau boleh saya pamit terlebih dahulu untuk peninjauan bangunan lain nanti saya serahkan ke asisten saya " Beliau kembali menjelaskan aku hanya membalas ucapannya dengan senyum begitu juga dengan Laras

" Iya Pak silakan " ujar Laras bersuara

Setelah percakapan singkat tadi,Pak Raihan pamit sekalian memanggilkan asistennya untuk menemaniku dan Laras,tak lama seorang pria paruh baya membimbing kita untuk mengelilingi proyek properti ini

Sampai jam tiga sore pembahasan kami selesai semua lancar tanpa ada kendala,Aku dam Laras akhirnya memutuskan untuk pulang karena Aku yang sekarang selalu di antar oleh Alan,dan juga seperti saat ini Alan sudah menunggu di lahan kosong tak jauh dari lokasiku tadi

Kami pulang,sedikit berbincang mengenai laporan yang harus Aku buat nantinya dari hasil kunjungan ini,Laras banyak membantu untuk tugas dari kepala divisiku

Aku menengok Laras merasa tidak enak untuk menyampaikan maksudku,Laras yang merasa diperhatikan pun menatapku heran

" Ada apa Bu ?"Tanya Laras yang penasaran,Aku malah menampilkan wajah masam karena panggilan Laras yang sedari tadi tak kunjung diganti

Mau bagaimana pun Laras atasanku,karena dia sekertaris di kantor,tapi dia selalu mengelak katanya Aku ini suami bosnya kurang sopan jika dia memanggilku dengan sebutan Keyla atau sebagainya

" Kamu ini,ayo lah panggil Keyla saja " ujarku dengan nada frustasi

" Hehe...maaf bu tapi kurang sopan" Aku hanya diam malas untuk membahas topik mengenai panggilanku ini

" Laras,kalo kamu ikut aku dulu gimana ?" Aku mengganti topik pembicaraan

" Kemana Bu?" tanyanya

" Aku ingin ke optik dulu,seperti aku ada masalah dengan penglihatanku akhir akhir ini" Ujarku memang Aku merasa penglihatanku ada gangguan

" Oh...boleh saja Bu,saya tau rumah sakit mana yang terdapat optik terbaik disekitar sini " Laras menyarankan optik untuk kami kunjungi

" Boleh juga,yang penting jangan terlalu mahal administrasinya " ujarku malah membuat Laras tertawa pelan,aku tampak berpikir apakah ucapanku terdengar lucu ?

" Kenapa tertawa Laras ?" tanyaku heran

"Ibu ini ada ada saja kan Ibu istri sesorang CEO muda bidang properti,masa untuk membayar rumah sakit sana tidak mampu "katanya

Aku juga akhirnya ikut tertawa,bukan masalah mahalnya Laras jika kamu ingin tau tapi selama lima hari ini saja semua keperluanku aku beli dengan uangku sendiri,pernah waktu itu aku membaca sebuah novel pernikahan paksa si suaminya memberikan kartu kredit dan semacamnya

Setidaknya si suami dalam tokoh novel tersebut bertanggung jawab pada istrinya,jika tidak bisa memberikan nafkah batin paling tidak nafkah lahir untuk kelangsungan hidup dalam pernikahan tanpa rasa itu

Sangat berbeda denganku bahkah hanya membuatkan secangkir kopi saja suamiku tidak sudi," Bukan begitu lagi pula buat apa bayar mahal mahal kalo kualitasnya sama ?" aku mencoba memberikan opini yang membuat Laras bungkam

Laras tampak membenarkan ucapanku barusan" Lan kita ke rumah sakit dulu yah " Akhirnya aku sampaikan tujuanku pada Alan yang masih fokus menyetir walaupun aku tau pasti Alan mendengar semua percakapanku dan Laras tadi

" Iya Bu " setelah mengatakan alamat pada Alan kami berdua hanya diam tidak ingin melanjutkan percakapan ringan untuk mengiring perjalanan kami ke rumah sakit

Aku akhirnya memutuskan untuk bermain ponsel sibuk dengan urusan di media sosial yang ku punya,hanya untuk sekedar melihat postingan Bias ku di instagram atau di twitter

Postingan yang aku stalker sampak akar akarnya,bahkan Dion tidak tau bahwa aku mengidolakan orang dari negri lain,terutama untuk para grup band yang memiliki member tampan tampan yang membuat para fans berteriak histeris jika merka menampilkan otot otot menonjolnya dibagian perut

Tidak terasa kami sudah sampai di rumah sakit yang disarankan Laras,aku menengok Laras memberikan isyarat bahwa kita akan segera turun dan Laras yang menunjukkan letak ruangan spesial mata untuk aku memeriksakan keadaan yang aku alami ini

Assalamualaikum temen temen MLW...

Gimana kabar kalian saat liburan?
Shareing -Shareing sini sama aku :)

Sebelumnya makasih kalian yang udah  nyamperin baca MLW,jangan lupa buat vote sama comment okh....

See You Next Part

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang