PART 29

24.6K 823 8
                                    

🌼🌼 Selamat membaca 🌼🌼

"Menyerah semuanya pada orang yang aku mulai cinta dengan tulus aku mau namun berbeda jika dibalik wajahku tertutup bayangan wanita lain"
                                                       Keyla

Annyeong 👋

Buat kemarin maaf ngga update,ngga mood nulis deh...maaf

Jadi buat kalian para pembaca setia MLF makasih banyak ngga bisa kasih kalian apa apa karena udah support aku buat ngelanjutin ini cerita yang sempet buntu

Dan yah jangan lupa buat Vote dan coment dibawah kalau ngga dibagian typo

Dan yah mungkin cerita ini akan segera tamat

See you









Hari sudah menjadi malam aktifitas akhirnya terselesaikan, tadi aku ikut membereskan rumah walaupun hanya sekedar mengelap guci,Bahkan aku sempat kena omel oleh Ratih kerena terlalu banyak bergerak

Padahal itu anjuran dari dokter agar kakiku tidak kaku saat sudah pulih nantinya memang Ratih sangat perhatian terhadap ku,berbeda sekali dengan Dion yang piln plan

Sekarang sudah pukul satu malam dan mataku sulit sekali terpejam dan juga ada yang membuatku merasa cemas dimana Dion belum pulang biasanya dia akan pulang sesuai jam kantor tapi ini ?

Kini aku tengah duduk dimeja ruang tamu pasalnya Ratih tadi sudah meminta izin untuk tidur terlebih dahulu,Alan pun mungkin masih terjaga di luar sana atau bahkan mungkin sudah tertidur

Membaca buku untuk mengusir kebosanan,pasalnya karena kecelakaan beberapa minggu lalu yang membuat kacamata ku hancur entah kemana

Jadi kalaupun aku menonton tv percuma saja hanya dapat mendengar suara tanpa bisa melihat dengan jelas,buku novel yang aku sudah baca berulang kali sampai aku paham betul teks dialog dari pemerannya

"Lama sekali Pak Dion pulang" ujarku

Kemudian mengambil ponsel yang tergeletak dimeja,mencoba menghubungi melalui panggilan seluler namun sayang tak ada jawaban sama sekali aku sangat mengantuk sekali

"Nomor yang anda tuju sedang....."

Akhirnya aku kembali melanjutkan membaca,tanpa sadar aku tertidur di sofa ruang tamu karena terlalu lama menunggu Dion untuk pulang

Rasanya baru tadi kan aku memejamkan mata namun suara pintu terbuka membuatku dengan kaget membuka kelopak mataku

Melihat Dion yang tengah sempoyongan dengan penampilan sangat miris kancing baju dua teratas dengan mata memerah, bau menyengat mengganggu pernapasanku

Aku menghampirinya mencoba menuntut dia sampai kamar ruang tamu,padalah kan kaki ku juga sakit tapi ini Dion malah tambah membuat susah karena perlu ditunrun

Brak

Dengan sangat terpaksa aku menghempaskan tubuhnya lalu membenarkan kaki jenjangnya agar naik keatas kasur, kemudian melepaskan sepatu hitam miliknya

Dia meracau tidak jelas tapi sayup sayup terdengar nama 'Putri' aku tersenyum getir sakitnya menjalar dengan sangat cepat sampai menohok membuatku merasa sesak ingin segera menumpahkan kristal bening dari pelukan mata

Aku memegang keningnya " Panas " ujarku saat merasakan suhu tubuh Dion yang meningkat dari biasanya

Akhirnya aku keluar menuju dapur,tapi sebelum aku mengambil air dingin aku  menyelimutinya sampai batas leher

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang