Banyak bersyukur karena sehat,masih diberi berkah oleh Tuhan dengan kenikmatan,menjalankan cobaan yang diberikan dengan tenang,pasti dan bertanggung jawab
Seperti halnya barang,ingin dimiliki harus mengeluarkan uang begitupun dengan kebahagiaan perlu ditebus dengan cobaan
Satu fakta yang menambah keterpurukanku,menambah pening dikepala,membuat air mata berkali kali jatuh tanpa kenal lelah
Seorang istri yang sejak awal tidak di cinta masih bisa di toleransi,setidaknya jika tidak dicintai aku masih dihargai,tapi ini tidak selain tidak dianggap ikrar janji pernikahan aku dan Dion pun di nodai dengan ucapanya
Dia bilang diharapku saat sudah selesai dengan utusannya barusan,Bunda meninggalkan kami berdua di ruangan yang penuh dengan keheningan,bau obat sampai tetesan infus terdengar bisa dibayangkan bertapa sunyinya dan canggungnya kami berdua saat itu
Dion berdehem sebentar merebut paksa kesadaranku saat itu aku menengoknya yang tengah duduk di sofa seperti halnya Bunda tadi
" Ada yang ingin aku bicarakan " nada bicaranya datar sangat datar sungguh
" Bicaralah " kataku mempersilakan walaupun terdengar lirih
" Kau tau aku tidak mencintaimu ?" Tanyanya,aku tersenyum getir dibalik selang oksigen
" Iya Pak "
" Kau tau isi perjanjian itu ?" dia menjeda ucapanya aku mengangguk mengerti " Kau maupun Aku tidak berhak mencampuri urusan masing masing "
" Langsung saja keintinya,Jadi aku memiliki kekasih "Ujarnya enteng
Bagai dihantam balok,hati kepala semua berhenti berfungsi beberapa detik,ingin teriak menangis sekuat tenaga tapi percuma
Apa yang diharapkan sebenarnya,aku yang menjalankan wasiat kakek dan balas budi,dan Dion yang mendapatkan warisan empat puluh lima persen dari kekayaan keluarganya
" Iya tidak apa,aku mengerti " Ujarku
" Ok,aku keluar berada satu ruangan denganmu membuat aku mual " Setelah pintu ditutup pertahananku runtuh air mataku jatuh begitu saja
Mengenggam erat sprei menyalurkannya agar paling tidak sedikit berkurang,kurang sabar apa aku ini
Kurang ikhlas apa aku merelakan sesuatu yang aku suka,orang yang aku sayang,bukankah itu cukup untuk menebus kebahagiaanku
Tapi nyatanya tidak Tuhan berikan lagi cobaan,dicoba lagi dengan ujian,lelah sungguh aku lelah sempat terbesit untuk mengakhiri hidup tapi aku sadar
Orang yang mengakhiri hidup dengan tangannya sendiri akan dibenci Tuhan karena tidak mensyukuri hidupnya
Tapi aku selalu ingat pasti Tuhan persiapkan skenario yang kita pun tak bisa menduga duga,sudah lupakan mengenai impian impian kebahagiaanku yang hanya semu h
Hampir satu bulan pernikahan,tapi semua hambar,hanya mengalir saja seperti air sungai
Tiba tiba lamunanku terbuyar begitu saja,Dion masuk kembali masih dengan tampang yang sama ekspresi yang tak berubah sama sekali
" Kau sudah makan ?" katanya datar
" Belum " sebelumnya aku menggeleng pelan
" Ingin makan apa cepat,Bunda sudah memarahiku berkali kali ! "
Untung saja sebelum Dion masuk,aku sudah menyadari kehadirannya jadinya jejak air mataku sudah terlebih dulu dihapus
" Terserah saja Pak "
" Jangan terserah katakan saja kau mau makan apa !" nadanya mulai emosi,kedua tangan dikedua sakunya pun tidak dikeluarkan sama sekali,terlihat betapa anggukahnya Dion
KAMU SEDANG MEMBACA
my little wife
RandomPART MASIH LENGKAP Cinta siapa sangka kehidupan yang semula ingin sekali mereka akhiri ternyata membuat mereka kembali berdoa pada Tuhan untuk memberkati perjalanan cinta keduanya semua perasaan tertuang di berbagai bab terombang-ambing karena pe...