Extra Part

52.9K 1.1K 25
                                    

Aku serasa diteror sama kalian jadi kali ini aku bakal extra part buat kalian

Iya Maapin kalo aku buat Sad ending, sebetulnya bukan sad ending banget kok,cuma aja waktu pertama kali dapet ide cerita My Little Wife aku sempet mikir buat sad ending

Tapi kehidupan pasti selalu ada pelangi setelah hujan,ngga mungkin manusia menderita terus kan

Jadi apa salahnya kalau di extra part ini aku buat happy event,semoga kalian suka

Untuk kalian yang nemenin aku dari awal banget cerita ini ada aku ucapkan terima kasih banyak,aku doakan semoga kalian juga bisa dapet refrensi dari cerita ini

Dapet pengalaman, walaupun banyak kesalahan  dalam penulisan buat kalian yang suka komen buat next aku kasih 💓 aku ngga bisa nulis banyak yang penting makasih banget

Dan juga kalau ada plagiat langsung lapor ke Instagram ku atau ke Chating wattpad

Happy Reading My Little Wife












2 year leter

Setelah kepergian anak kembarku, tentunya aku sangat terpuruk berhari hari aku manangis tapi Dion selalu menemani ku

Mengatakan bahwa ini akan baik baik saja,akan ada kebahagiaan lainnya bahkan aku bahkan pernah menerima terapi dari pisikologis untuk membuat aku ikhlas dengan semua ini

Kini semua berlalu,tapi tentunya tidak akan terlupakan bagiku dua tahun setalah kepergian mereka

"Sedang apa ?" Suara bariton milik Dion bersumber dari arah kamar mandi

Handuk yang melilit tubuh bawahnya dari pinggang sampai lutut,dengan tampilan rambut basah sehabis keramas dan bau harum maskulin menusuk hingga indra penciuman ku

"Kamu ngga liat aku lagi bersihin wajah " aku kembali mengusap milk cleanser untuk membersihkan wajah

"Apa kabar baby hmm?" Dagunya menempel tepat di pundakku tangan yang masih mengetes kan air dari kulitnya mengelus perut ku

"Baik,dia sering  nendang " ujarku mengusap rambut basahnya

Tepat dua tahun,kini aku tengah kembali mengandung, segala kebahagiaan kini aku rasakan kembali rasakan setelah kepergian dua anakku

"Ganti baju dulu Mas....iihh.." kemudian Dion membuka lemari memakai pakaian seperti biasa

Aku telah selesai berkemas kemudian bangkit berjalan pelan menuju ranjang,setalah duduk aku menutup kaki ku  sampai batas perut dan punggung di senderkan pada kepala ranjang

Dion ikut naik keatas ranjang, sifatnya saat kehamilan ku ke dua ini sangat manja beda sekali dengan dia saat dikantor tegas seperti singa belum diberi makan satu tahun

"Jangan dusel dusel mas!" Kepala Dion ini membuatku geli

"Biarain aja key" peringatan ku tak di gubris sama sakali olehnya

"Perut kamu keras banget Key" ujar Dion

"Iya ngga tau juga,kadang suka sakit "

"Apa kita kedokteran aja ?" Tawarnya

"Ngga deh,ini cuma kontraksi biasa " ujarku mengelak

Perlahan mataku mulai sayu dan ikut berbaring bersama Dion,aku sangat tidak nyaman dengan kondisi perutku yang entah ingin posisi seperti apa

Ke kanan,kiri,sangat tidak nyaman, atau due date ku sudah sekarang lagipula aku merasakan cairan kental keluar dari jalur lahirku

Dion masih saja terpejam mungkin karena terlalu lelah seharian menemani ku dirumah dan juga mengurus pekerjaan kantor

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang