Tekan Tombol Bintang Di Pojok Kiri Dulu Temen - Temen
☁️WALAUPUN PEMBACA BARU WAJIB VOTE DAN KOMENTAR ☁️
🍃Happy Reading🍃
Aku masuk kedalam rumah tak lupa mengunci pintu dari dalam ,suasananya masih sama sepi mungkin Ratih sudah terlelap tidur dan Dion yang mana kutahu dia sedang apa
Aku berjalan perlahan tidak ingin membuat suara yang berisik karna sentuhan pantofel dengan keramik,aku lihat pintu ruangan kerja Dion sedikit terbuka,lampunya pun masih menyala
Tandanya Dion masih berkerja didalam,aku masuk kemarku membersihkan diri lalu duduk ditepi ranjang mengoles sedikit minyak kayu putih di tengkuk leherku yang terasa pegal
Lalu turun berniat membuat teh untuk aku minum sendiri,saat aku kembali melewati ruangan kerja Dion aku sedikit mengintip ternyata yang aku pikirkan bena Dion masih mengurus pekerjaan kantor
Didapur aku mulai menyeduh teh dangan air panas,bukan hanya teh yang aku buat aku juga membuatkan susu putih hangat untuk Dion
Setelah selesai mengaduk aku membawanya keatas ingin memberikan pada Dion sebagai istri yang baik aku harus melayani suamiku yah.....walaupun dia tidak cinta padaku
aku nampaknya kesusahan untuk mengetuk pintu kayu coklat didepanku akhirnya aku dorong dengan lenganku agar aku bisa masuk
" Pak...." sapaku saat pintu sudah terbuka sempurna aku lihat berbagai kertas print berserakan dimeja kaca
" Tidak sopan,siapa yang menyuruhmu masuk ?" suara Dion yang sangat tegas membuat sedikit nyaliku menciut
" Saya hanya ingin mengantarkan minuman pak " aku memberanikan diri melangkah masuk kedalam meletakan segelas cangkir putih berisi susu didepan Dion
" Kalau begitu saya permisi " aku kemudian keluar takut Dion akan mengamuk jika aku terlalu lama didalam,saat sampai di depan pintu aku menutupnya meninggalkan Dion dengan segudang pekerjaannya
Aku masuk kedalam,meneguk secangkir teh hijau yang sangat aku suka aroma teh yang membuat pikiranku tenang,aku mengambil ponsel menghilangkan rasa jenuhku dengan hanya diam dikamar sendirian
Seperti biasa aku akan menonton drama korea yang diperankan oleh aktor aktor tampan baik itu park hyung sik atau lee min hoo semuanya aku suka terlebih genre romansa yang membuat aku senyum senyun sendiri
Sampai jam sebelas malam aku kembali turun kebawah,menaruh gelas yang isinya sudah kosong kembali melewati ruangan kerja Dion masih sama disela sela lubang udara sinar lampu masih terang
Aku kembali masuk keruangan Dion" Pak...belum tidur ?" tanya ku saat Dion masih saja berkutat dengan pekerjaannya
" Kamu masuk ruangan saya tanpa izin " jelas terdengar suara Dion yang tengah menahan amarah
Aku sebenarnya kasihan pada Dion dari pagi sampai tengah malam dia masih saja bekerja,benar kata Bunda waktu itu dia bilang bahwa anaknya ini gila kerja
" Maaf pak,sebaiknya bapak tidur sekarang sudah larut malam " usulku saat melihat raut wajah lelah dari Dion matanya sayu,sepertinya dia sangat lelah
" Ada hak apa kamu mengatur saya ?" pertanyaan Dion seolah tidak mengganggap aku adalah istrinya
" Maaf pak,tapi saya istri bapak jika,bapak lupa " aku memberanikan diri untuk menatap manik mata Dion
" pernikahan kontrak maksud kamu ?" tanya Dion dengan suara meremehkan
Aku meneguk liurku,ucapan Dion sangat menyakitkan bagiku memang aku menikah dengan dia hanya karena paksaan tapi setidaknya Dion tidak menyakitiku terlalu dalam
Bagaimana perasaan kalian,dipaksa untuk menikah dengan alasan kakek ku dan kakek Dion dan juga hutangku yang dilunasi olehnya,perlakuannya dari pertama kali kita menikah sama sekali tidak ada rasa bahagia
Mungkin ini cobaan bagiku menikahi pria yang benci terhadapku,aku tidak masalah sudah aku kembali menetralkan rasa sakit hatiku menepis jauh jauh pikiran negatif terhadap Dion
Aku yang tadinya tertunduk kembali menatapnya walaupun air mataku hampir saja luluh membanjiri pipi putihku
" memang kita hanya menikah dengan sebuah kesepakatan pak tapi setidaknya bapak menghargai saya " ujarku mulai tersulut emosi
" Hehe....bukanya saya sudah menghargai kamu dengan uang 600 juta untuk membayar hutang yang kamu punya " aku tidak menyangka Dion akan mengatakan hal menyakitkan seperti tadi
Aku yang emosi mengambil gelas susu yang nampanya belum diminum,menyiramkan pada wajah Dion aku benar benar tidak habis pikir dengan ucapan Dion
Brak....suara gebrakan telapak tangan dengan meja kaca terdengar nyaring di telingaku aku hanya mampu menutup mata menyiapkan kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya
Dion menghampiriku menepis dua gelas putih yang dari tadi aku genggam membuat suara pecahan kaca berhamburan dilantai
Dion menarik daguku menekannya seperti akan mencekik, mataku kembali terpejam diikuti cairan bening yang jatuh begitu saja
Rasa sakit didagu sudah dilepaskan aku pikir sudah selesai Dion akan menyiksaku ternyata belum satu tamparan di pipi kanan membuat rasa panas dan perih secara bersamaan
" berani beraninya kamu menyiram saya !" suara itu menggelegar disetiap sudut ruangan
aku hanya diam dalam tangisku,dia mendorongku kearah tembok tubuhku membentur cukup keras mungkin akan meninggalkan memar di punggungku
" Sadarlah,jika kamu tidak saya nikahi hidupmu akan susah terlilit hutang dimana mana yang semakin hari semakin banyak paham !!" Dion menarik rambutku dengan kencang
" Ampun...pak...ampun..." ujarku lirih diiringi tangisan yang mulai deras
" Cih...jika bukan karena 45% kekayaan kakek saya tidak akan menikahi kamu " tatapan jijik,benci kembali aku dapatkan dari mata Dion
satu tamparan lagi aku rasakan setelah tamparan kedua tubuhku lemas luluh dilantai dan berpura pura tak sadarkan diri agar Dion tidak menyiksaku lebih dari ini
Aku sudah tidak kuat baru tiga hari terhitung pernikahan kita tapi aku sudah mendapatkan siksaan dari iblis bertampang malaikat ini
aku masih memejamkan mata menunggu respon dari Dion dari keadaan yang tengah aku hadapi sekarang,bagaimana saat dia tahu aku pingsan
tenyata Dion menggendong tubuhku sampai tangan dia berusaha membuka pintu kamarku,tubuhku ditaruh perlahan ditempat tidur Dion dengan telaten membenarkan bantal untuk menyanga kepalaku bad cover menutupi tubuhku sampa batas leher lalu menyentuh dahiku mungkin memeriksa suhu tubuhku kemudian dia keluar kamar
Aku bernapas lega saat Dion keluar,aku mencoba tidur karena terlalu lelah dengan kejadian tadi yang dia dihadapi diruangan Dion
Saat nyawaku hampir menjemput mimpi suara pintu terbuka kembali,aku sempat kaget tapi kembali menetralkan tubuhku agar Dion tidak curiga
Suara benda diletakan diatas nakas terdengar jelas karena suasana kamarku yang sepi kemudian suara percikan air terdengar,aku sempat terkejut tapi tidak terlalu ketara dahiku terasa dingin nampaknya Dion mengompres dahiku mungkin Dion pikir suhu tubuhku yang sedikit tinggi jika dirasa dengan tangan kosong
kemudia aku terlelap tanpa memikirkan Dion yang masih setia mengompres sampai dini hari yang terpenting sekarang aku lelah dan ingin tidur
Halloh....semua....makasih udah sempetin baca ceritaku
Menurut kalian ceritaku gimana sih,minta sarannya ok...
Kalo ada typo ditandai nanti aku revisi terimakasih
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
my little wife
RandomPART MASIH LENGKAP Cinta siapa sangka kehidupan yang semula ingin sekali mereka akhiri ternyata membuat mereka kembali berdoa pada Tuhan untuk memberkati perjalanan cinta keduanya semua perasaan tertuang di berbagai bab terombang-ambing karena pe...