PART 24

25.1K 856 8
                                    

Aku entah berada dimana,semua serba putih,hanya ada aku disini tanpa ada tanda tanda seseorang yang menemani

Aku panik memanggil memanggil nama Ayah dan Ibu tanpa ada jawaban dari mereka,di depan sana terlihat seperti sorot lampu yang mengarah padaku

" Kakek ?" panggilanku saat pandanganku melihat kakek berdiri tepat lima langkah di depanku

" Keyla ....gimana kabarmu nak ?" tanya kakek

Aku menahan tangisanku,leherku seperti tercekik susah untuk  menjelaskan keadaan ku pada kakek

Tunggu apa aku sedang bermimpi atau ini nyata ? Aku bingung dengan hal satu ini tapi aku kembali fokus pada kakek

" Kakek,Keyla rindu" Aku menghampirinya dengan merentangkan kedua tanganku agar dapat memeluk tubuh kakek

Selangkah aku maju,selangkah juga kakek mundur sampai tangannya menyuruh untuk stop" Keyla maafkan kakek karena perjodohan konyol itu nak "

" Kakek disini yang salah,kakek yang tidak tau perasaan kamu " aku mulai menitihkan air mata perlahan mendengar ucapan kakek

" Tidak kakek,kakek ngga salah sama sekali mungkin ini takdir tuhan yang dituliskan untuk aku jalani aku ikhlas kek " kataku mencoba mengelabui rasa yang semakin sesak di dalam relung hati

" Ngga Keyla,Kakek tau kamu tidak bahagia sama pernikahan ini,tapi kakek minta sama kamu Keyla peetahankan hubungan ini,jangan sampai kelian berpisah Kakek akan merasa paling bodoh disini Keyla,sekarang kamu kembali pada mereka,disana sedang khawatir terhadap kamu Keyla kakek pamit " Aku menggeleng kuat mencoba menghentikan kakek yang semain tak nampak lalu hilang

" Kakek...Kakek....kakek dimana ?" Aku berteriak berharap agar kakek kembali lagi

" Ka....Kek..." tubuhku luluh lantah menumpu kedua lututku menumpahkan rasa sakitku dengan derai air mata

Masih memikirkan mengenai perkataan kakek,belum selesai aku merenungi pertemuan singkatku dengan kakek,sorot silau tadi kembali mengarah padaku

" Ayah,Ibu " Aku berteriak karena terlalu rindu,aku berterimakasih karena dalam satu waktu aku di pertemukan dengan orang orang yang aku rindukan

" Keyla,anak Ibu sudah dewasa " kata Ibu

" Ayah,Ibu aku butuh kalian,tolong pulang "

Ayah menggeleng pelan seraya berkata " Ngga bisa Keyla Ayah sudah ditempat disini,kamu harus kuat,Ayah yakin itu nak "

" Ngga Ayah aku rapuh,aku bimbang Ayah aku butuh kalian buat menuntun aku jalan "

"Keyla,sekarang kamu sudah dewasa,kamu sudah menikah nak,Ibu dan Ayah ikut bahagia jika kamu bahagia begitu pun sebaliknya " Kata Ibu memberikan petuah padaku,aku masih menangis

" Keyla tidak bahagia dengan pernikahan ini Bu,Keyla menderita "

"Bukankah Tuhan sudah menakdirkan cobaan sesuai dengan kemampuan hambanya,Ayah yakin Keyla kamu kuat " Ibu membenarkan ucapan Ayah berharap agar aku mengerti ucapannya

"Maafkan Ibu dan Ayah jika selama ini menyusahkan kamu nak,karena Ayah dan Ibu kamu susah hidupnya " Ibu mengelap air matanya yang hampir jatuh

Aku tak kuat dengan ini,semua orang yang aku punya perlahan menghilang digantikan dengan cobaan cobaan yang aku pun tidak tau kuat atau tidak menghadapinya

" Ayah...Ibu....Keyla ...ingin kalian kembali "

" Tidak bisa Keyla kami harus pergi "Kata Ayah

" Dan tidak akan kembali ? kalian juga akan meninggalkan Keyla sama seperti Kakek,Keyla butuh kalian Keyla butuh sandaran untuk menangis,dan yang Keyla butuhkan itu kalian " Aku semakin merasa sesal di hatiku

" Kami harus pergi nak,Ayah pamit " Mereka menghilang seperti awan yang perlahan perpindah namun tak nampak pindah kemana

Aku berlari mengejar bayangan bayangan Ayah dan Ibu tadi berdiri,Air mataku semakin deras,semakin yakin jika aku akan rapuh setelah ini,akan menghadapi kenyataan kenyataan pahit selanjutnya

Tanpa Ayah,tanpa Ibu ataupun Kakek untuk mendampingiku padahal aku butuh mereka butuh di tuntun jika aku salah jalan,Aku masih butuh senderan saat aku menangis karna kenyataan,Aku masih perlu nasihat jika aku melakukan kesalahan

Tapo semua semu,seperti bayangan yang tidak bisa di gapai,bukan susah justru tak mungkin karena semuanya hilang,semua sirna seiring dengan senja yang digantikan malam tapi tak akan kembali pagi karna aku terjabak di awan kabut

Aku ingin semua berakhir,masalahku hilang digantikan dengan pelangi, "Tuhan....kenapa aku diberikan cobaan seperti ini "

" Aku tidak kuat,aku rapuh,tapi harus menghadapinya sendirian" Tangisnku semakin sesak memukul dada berharap semuanya juga ikut menghilang

" Aku akan ikut mereka,aku butuh mereka " Aku kemudian berdiri, menuntun langkahku mengikuti Kakek,Ayah dan Ibu yang tadi menghilang

Namun runtutan kata kata Kakek menggema di telingaku,aku frustasi ingin menjerit sekuat tenaga,akhirnya aku kembali aku harus bersama dengan Dion Bunda dan Ayah mertuaku,
Aku berlari sekuat tenagaku,berharap agar segera sampai

Kemudian yang aku lihat pertama kali adalah langit langit berwarna putih,disertai lampu yang tidak terlalu terang,bau obat obatan mirip rumah sakit

Nafasku memburu,keringat di dahiku pun ikut mengalir,kepalaku sakit seperti dihantam batu,kemudian terdengar suara Bunda yang memanggil nama seseorang yang aku tak tau pasti karena menahan sakit dibagian kepalaku

"Key...Sayang...hey...kamu udah bangun ?,Alhamdulillah Ya Allah " Aku menatap Bunda air matanya jatuh begitu saja didepanku

Aku belum menjawab karena terhalang oleh selang oksigen yang membekap mulut dan hidungku

" Di...Dion....Keyla sadar Di " Bunda kembali berteriak membuat kepalaku kembali pening Karena suara Bunda

Aku tersenyum,Merasa ada yang perhatian kepadaku,pantas saja Ayah dan Ibu menyuruhku untuk menjaga hubungan yang sedang aku jalani saat ini

Kembali ke topik,Dion yang dipanggil namanya tak kunjung datang,Bunda dengan gemas membuka pintu keluar memanggil anak semata wayangnya

" Di...Di...." Aku masih bisa mendengar  suara Bunda dari atas branka

Kemudian kembali lagi menghampiriku,menanyakan berbagai hal yang hanya aku jawab dengan kedipan mata

Dimana suamiku saat istrinya sakit ? tapi aku sadar Istri kontrak tidak pernah mendapatkan perhatian apalagi kasih sayang :(

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang