(7)

1.6K 165 10
                                    


||GONE✔||

#7






Andri Fortunio Bagaskara. Andri paling suka melampiaskan masalahnya ke orang lain sebab itulah dia sering membully orang termasuk Alanza. Andri hanya memiliki Mama dan kakak perempuan, Papa Andri sudah meninggal sejak Andri kelas dua smp.

Mama Andri baru menikah lagi dengan seorang pengusaha, pria itu sangat baik namun Andri masih tidak bisa menerimanya sebagai pengganti Papanya. Andri lebih sering menginap di rumah Putra daripada di rumah Papa barunya.

Andri sering ikut balapan liar dan tawuran dengan sekolah lain, dia memiliki banyak musuh dan teman ya karena hal negatif tersebut. Dan iya, waktu smp Andri satu kelas dengan Aksa namun saat SMA mereka tidak satu kelas.

Andri dan Aksa cukup lama saling mengenal namun tidak akrab dan catat baik-baik mereka selalu menyukai gadis yang sama! Mereka sering berkelahi karena hal itu, mungkin hati mereka sama. Hal itu masih ada sampai sekarang contohnya dulu mereka berkelahi karena Diandra dan apa? Lagi-lagi Aksa lah yang menang.



Flasback~

Andri berada di parkiran bersama teman-temannya, namun matanya melihat seseorang yang baru datang dan melewati dirinya.

Dia memanggil namanya namun dihiraukan, lalu Andri mengejarnya.

"Bentar ya," ucap Andri pada teman-temanya.

"Ti ati suka sama dia lo." sahut Erik mengejek Andri tapi dihiraukan.

"Woy!" teriak Andri yang masih dihiraukan.

Dia sedang mengejar Alanza yang dengan seenak jidatnya menghiraukan seorang Andri Fortunio Bagaskara.

Andri berlari karena Alanza berlari dan menarik tangan Alanza, ingat ya dia menarik bukan memegang.

Otomatis tubuh Alanza tertarik ke arah Andri dan terjadilah adegan pelukan, mata saling membulat satu sama lain dan sialnya lagi adegan itu tidak lama karena Bu Sum datang melihat mereka, dengan cepat Bu Sum menjewer telinga mereka dan berbicara di kantor.

Seperti itulah kesalah pahamannya.

Flasback off~



Sekarang masih sore mereka masih berada di rumah sakit.

"Cel, gue pamit duluan ya. Sekalian nanti jemput kak Adara, lo baik-baik di sini dan lo Andri jangan macem-macem pas gue tinggal." ucap Aksa yang harus pamit karena harus tanding basket.

"Iya Pin." jawab Alanza.

Andri hanya diam malas menjawab ucapan Aksa.

"Oke gue pergi, assalamuallaikum."

"Waallaikumsalam."

Sekarang hanya ada Alanza dan Andri.

Canggung? Iya, Entah kenapa Alanza ingin tidur dan menghiraukan Andri. Karena Andri lah, Alanza terbaring di sini. Jika tadi bisa membela diri ke Bu Sum mungkin tidak akan seperti ini.

"Maaf."

Satu kata keluar dari mulut Andri dan membuat Alanza menoleh ke arahnya.
"Kenapa lo bilang 'maaf'? Reputasi lo hancur ketika lo bilang kata itu ke korban lo." ucap Alanza yang menyudutkan Andri.

"Semudah itu hancur? Yaudah sekalian gue hancurin sehancur-hancurnya."

"Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf."

"Emang lo minta maaf buat apa? Percuma lo minta maaf tapi gak tahu kesalahan lo." ucap Alanza.

"Ya pokoknya minta maaf."

Gone(✔)🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang